Ustadz Abdul Somad

Inilah 3 Ghibah yang Diperbolehkan, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Ternyata ada ghibah yang dibolehkan, apa saja? Yuk simak penjelasan Ustadz Abdul Somad berikut ini

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
YouTube TAMAN SURGA. NET
Ustadz Abdul Somad 

Inilah 3 Ghibah yang Diperbolehkan, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

BANGKAPOS.COM - Dosa ghibah termasuk yang mengerikan karena diperumpumakan memakan bangkai orang yang sedang dihibahkan.

Namun ternyata ada ghibah yang diperbolehkan.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa ada 3 jenis ghibah yang diperbolehkan.

Yang pertama ialah saat menjadi saksi di pengadilan.

"Apakah ada ghibah yang dibolehkan?

3 yang dibolehkan, hakim sini saksi, ya, apa benar engkau melihat perbuatan ini?

Sebenarnya saya ngeliat pak hakim

ceritakan? Saya takut Ghibah pak hakim.

Dimana saya mau mutuskan hukum, maka boleh bercerita aib orang sebagai saksi di pengadilan," jelasnya.

Yang kedua, ghibah yang dibolehkan ialah saat bertanya masalah hukum.

"Dua, bertanya hukum.

Ustadz Somad, ya, boleh nanya ustadz? boleh, apa pertanyannya?

kasus kawan saya, ya apa masalahnya? Saya gak bisa cerita ustadz takut Ghibah.

Gimana saya mau jawab," katanya.

Yang terakhir ghibah yang diperbolehkan ialah saat menunjukan kebathilan orang untuk menyelamatkan orang lain.

"Yang ketiga menunjukan kebathilan orang.

Ini orang kalau Makai uang gak bakalan pulang, jadi ini bukan sedang ghibah, tapi menyelematkan orang dari kejahatan dia," ungkapnya.

Baca juga: Ciri-Ciri Orang Meninggal Husnul Khotimah, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Baca juga: Istri Tak Menutup Aurat, Ustadz Abdul Somad : Neraka Jahanam Tempatnya

Sosok Ustaz Abdul Somad

Dilansir dari Wikipedia, Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, pada 18 Mei 1977.

Sebagai pendakwah yang terkenal lewat canal Youtube, Abdul Somad sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih.

Dalam ceramahnya, Abdul Somad juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.

Sebagai penceramah, ia dikenal karena Ilmu dan kelugasannya dalam memberikan penjelasan dalam menyampaikan dakwah yang disiarkan melalui saluran Youtube.

Kajian-kajiannya yang baik dalam merangkai kata menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah Ustaz Abdul Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.

Ustaz Somad lahir di keluarga besar ulama asal Asahan yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I.
Sejak dari bangku sekolah dasar, Abdul SOmad dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran.

Ia menamatkan sekolah dasar di SD Al-Washliyah Medan pada tahun 1990.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan dan selesai pada 1993.

Lulus madrasah, ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu tahun.

Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996.

Antara 1996–1998, Abdul Somad sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

Abdul Somad pada 1998 mencoba peruntungan dengan mendaftar sekolah ke Mesir.

Saat itu Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar.

Ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya.

Dari proses itu, SOmad memantabkan diri untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.

Tak berhenti di situ, usai lulus ia langsung melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.

Kemudian pada tahun 2004, melalui AMCI dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah, ia kembali terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa.

Somad melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.

Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. yang berarti "Diploma Studi Lanjutan" pada akhir tahun 2006.

Jika direkap singkat, maka jenjang Pendidikan formal Abdul SOmad adalah sebagai berikut; SD Al-Washliyah, Medan, tamat 1990, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah, Medan, tamat 1993, Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, In-hu, tamat 1996, S1 Al-Azhar, Mesir, 2002, S2 Dar El Hadith El Hassania, Kerajaan Maroko, 2006.

Dalam Studi S2 nya, Somad membuat karya ilmiah tesis dengan judul “Perbuatan Maksiat Penyebab Kerusakan Rumah Tangga (Judul Asli: Al-Ma’ashi Tu’addi ila Al-Faqri wa Kharab Al-Buyut).

Selain itu, ia juga menulis sejumlah buku best seller yang di antaranya adalah: “37 Masalah Populer, 99 Pertanyaan Seputar Sholat dan 33 Tanya Jawab Seputar Qurban."

(bangkapos.com/evan saputra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved