Inilah Seni Menegur Anak Ala dr Aisah Dahlan, Simak Juga Tips Pujian untuk Anak
Menurut dr Aisah Dahlan menegur dan memuji seorang anak adalah sebuah seni bukan sekadar pekerjaan eksak yang bisa ditentukan rumusnya.
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
" Makanya kalau kita mau mengeur kita orangtua harus mengigat dulu pernah kasih tau ngak yah," paparnya.
dr Aisah menjelaskan kita juga tidak boleh membuat label kepada anak.
" Misalnya kamu bodoh, kamu bandel, kamu nakal, kamu jorok, kamu pencuri, kamu penakut ini namanya membuat label, labelnya negatif. itu di otaknya anak langsung tertanam itu sangat berbahaya, kalau ibunya bilang anak langsung merekam, karena ibu melahirkan," jelas dr Aisah.
Seorang anak selalu berharap siapapun yang mengatai dia tapi berharap ibunya membela dia.
Tetapi kalau ibu yang berbicara, hancur dia tidak lagi ada pegangan lagi.
Ingat akhlak anak sama dengan akhlak seorang ibu.
Terus bagaimana kalau sudah terlanjur, orangtua jangan meratapi dan merasa bersalah, itu harus diganti dengan rasa kurang.
Karena kalau rasa bersalah akan berbahaya, buat kita sakit dan paling parah lama-lama menyalahkan Allah. Tetapi kalau rasa kurang itu bisa diisi.
Dikatakan dr Aisah di zaman milenial sekarang ini memang berbeda di zaman dulu yang banyak mengadopsi gaya kolonial.
Sehingga wajar banyak keliru dalam pola asuh anak.
" Jangan segan-segan orangtua untuk meminta maaf kepada sang anak apabila orangtua melakukan kesalahan," ucapnya
Hal itu akan direkam oleh anaknya dan mereka akan melakukan hal yang sama.
" Nanti anaknya melunjak. ngak itu karena kata-kata kita omongan kita masuk ke telinga anak jalan di badan," ungkapnya.
Harus Dibedakan atau pribadi anak dengan perilakunya.
Kalau perilaku bisa saja salah, tetapi kalau pribadi anak senantiasa baik.