Tak Mau Ada yang Buru-buru Pindah, Algafry Ingin Seleksi CPNS dan CPPPK Dibuat Sistem Zonasi

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Pelaksanaan seleksi CPNS maupun CPPPK kerap kali menyita perhatian dan tenaga bagi sebagian besar orang yang bercita-cita ingin mengabdikan dirinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut, membuat Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menelurkan sebuah ide.

Rangkaian proses dan perjuangan yang panjang, membuat pelaksanaan seleksi CPNS dan CPPPK membuat banyak orang berlomba-lomba untuk mendaftarkan dirinya.

Tak sedikit orang yang bahkan rela mendaftar CPNS maupun CPPPK hingga ke provinsi lain dan jauh dari daerah asalnya.

Memang sah-sah saja. Namun hal itulah yang banyak membuat para CPNS dan CPPPK kerap kali terburu-buru mengajukan diri untuk pindah tugas ke daerah asalnya dengan berbagai macam alasan.

Menurut Algafry, ketentuan pindah tugas dari suatu wilayah ke wilayah lainnya memang sudah ada aturannya sendiri.

Kata dia, CPNS atau CPPPK baru bisa mengajukan untuk pindah tugas setelah masa kerja atau masa pengabdian di daerah awal mendaftar minimal 10 tahun.

"Enggak boleh kerja baru dua atau tiga tahun tapi sudah minta pindah dan mau balik ke daerah asal, itu semua ada aturannya," ucap Algafry dalam pidatonya usai melantik dan mengambil sumpah pengangkatan CPNS dan CPPPK Bangka Tengah di GSG Bateng, Koba, Senin (23/5/2022)..

Untuk itu, dirinya berharap ke depannya pelaksanaan seleksi CPNS maupun CPPPK dapat dibuat dengan sistem zonasi seperti pendaftaran sekolah.

"Jadi misalnya, kalau ada kebutuhan pegawai di Puskesmas Koba, jadi yang boleh ikut (seleksi, red) hanya yang ada di seputaran puskesmas itu saja, sesuai dengan ketentuan radiusnya," kata Algafry menyampaikan idenya.

Kata dia, hal ini dilakukan agar para CPNS dan CPPPK, terutama yang baru-baru dilantil agar tidak mudah mengajukan pindah tugas.

"Nikmati dan syukuri aja dulu hidup yang ada sekarang ini. Yang penting bekerja dengan serius dan sungguh-sungguh dimana pun itu," imbuhnya. (Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)