Jadi Profesi Idaman, Inilah Rata-rata Gaji Pramugari, Bisa Berkurang Kalau Kerap Izin dan Terlambat

BANGKAPOS.COM -- Menjadi pramugari adalah idaman banyak wanita.

Bisa jalan-jalan ke berbagai tempat di Indonesia dan bahkan dunia, merupakan sesuatu yang menyenangkan.

Pramugari identik dengan wajah cantik, pakaian bersih, dan penghasilan yang tidak sedikit.

Kanal YouTube Heksa Putrie, berisi banyak hal tentang seluk beluk pramugari.

Heksa Putrie adalah seorang pramugari senior yang telah melalang buana dengan jam terbang tinggi.

Dia membagikan informasi tentang penghasilan pramugari.

Seorang pramugari dibayar berdasarkan jam terbang yang mereka miliki.

Gaji pramugari terbagi menjadi tiga, yakni pertama gaji pokok.

Gaji pokok adalah upah yang didapatkan oleh seorang pramugari setiap bulannya.

Kedua gaji pata atau uang pata, yaitu upah yang dibayarkan setiap kali seorang pramugari terbang, mulai dari awal bekerja sampai dengan selesai bekerja.

Baca juga: Pilot dan Pramugari Selingkuh di Kamar, Ngaku Nggak Ngapa-ngapain Karena Pasangannya Lagi Dapet

Upah ini akan mulai dihitung sejak roda pesawat bergerak mundur meninggalkan tempat parkir menuju landasan pacu, hingga pesawat kembali parkir.

Ketiga yakni gaji jam terbang, upah ini diberikan berdasarkan seberapa rajin seorang pramugari terbang.

Semakin sering seorang pramugari terbang, maka akan semakin besar upah yang akan didapatkan.

Baca juga: Digerebek Istri di Kamar Hotel, Suami Sebut Pramugari Selingkuhannya Lagi Datang Bulan

Lantas berapa gaji pokok seorang pramugari?

Heksa Putrie menjelaskan gaji pokok pramugari mengikuti besaran UMR Jakarta.

Berdasarkan Keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bahwa UMR Jakarta tahun 2022 adalah sebesar Rp4.453.935.

Nominal ini berlaku untuk senior Flight Attendant (FA) yang telah lebih dari lima tahun terbang.

Grade untuk FA sendiri terbagi menjadi lima kategori.

FA 1 terdiri dari FA junior dan juga senior, tentu gaji antara keduanya sangat berbeda.

Begitu pula FA 2 hingga FA 5, mereka mendapatkan upah dengan nominal yang berbeda-beda.

Bagaimana dengan gaji pata?

Gaji pata juga tergantung kepada masing-masing pramugarinya.

Gaji pata berkisar antara Rp0 sampai dengan Rp4 juta, bahkan lebih.

Gaji jam terbang

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gaji jam terbang dihitung berdasarkan berapa banyak seorang pramugari itu terbang.

Per jamnya upah untuk FA 1 sampai dengan FA 5 tentu berbeda-beda.

Namun untuk FA 1 senior, Heksa Putrie membocorkan nominal yang didapatkan sekitar Rp65 ribu sampai 70 ribu per jamnya, jadi tinggal dikalikan saja.

Misalkan dalam waktu satu bulan seorang pramugari dapat terbang sebanyak 90 atau 100 jam, maka besaran upah yang didapatkan untuk FA 1 sekitar Rp10 sampai Rp11 juta setiap bulan.

Kendati demikian, seorang pramugari tidak dapat menentukan jadwal yang mereka inginkan.

Karena semua jadwan sudah di atur oleh pihak maskapai terkait.

Insentif

Siapa bilang pramugari tidak mendapatkan insentif?

Insentif pramugari biasanya akan cair pada setiap akhir bulan.

Insentif didapatkan dari jam kerja pada hari-hari libur nasional, seperti hari minggu atau hari raya.

Bahkan pramugari yang terbang di bawah jam lima pagi, misalkan jam empat pagi, maka ia akan mendapatkan uang tambahannya sendiri.

Apakah pramugari tidak mendapatkan uang transport?

Pramugari memang tidak mendapatkan gaji khusus untuk transport.

Karena maskapai seperti Batik atau Lion Grup menyediakan dormitory atau asrama dan fasilitas transport bagi karyawannya.

Transport ini selalu ada setiap 30 menit sekali untuk mengantarkan karyawannya ke bandara.

Seorang pramugari yang memilih untuk tidak tinggal di dormitory maka ia harus mengeluarkan budget sendiri untuk tempat tinggal dan trasportasinya menuju bandara.

Kesimpulannya, setiap pramugari akan mendapatkan nominal gaji yang berbeda-beda.

Namun pada umumnya, gaji yang didapatkan seorang pramugari ada di angka Rp15 juta atau lebih.

Izin sakit dan juga keterlambatan dalam bekerja membuat jam terbang seorang pramugari dapat hilang sia-sia.

(Bangkapos.com/Fitri Wahyuni)