Ketika Megawati Khawatir soal Kondisi Masa Depan Indonesia Jika Dirinya Wafat, Terus Piye Yo?
"Saya suka baca, ngobrol sama sekjen saya. ini kok bangsaku kayaknya sudah terlalu nikmat dengan zona nyaman lho, To (kepada Hasto),
"Apakah masih ada semangat heroik. Saya ingin cita-citakan Indonesia Raya," tambahnya.
Yang Coba Kenalkan Ideologi Selain Pancasila Pindah ke Negara Lain Saja
Megawati heran dengan orang-orang yang mencoba mengenalkan ideologi selain Pancasila di Indonesia.
Megawati meminta orang-orang itu lebih baik pindah saja ke negara lain.
"Kan sekarang aneh-aneh menurut saya. Ada yang coba-coba mengenalkan ideologi lain begitu, yang menurut saya, gimana ya. Daripada gitu, pindah saja kamu ke tempat yang ideologinya itu mirip, seperti masalah intoleran dan lain sebagainya," tuturnya.
Megawati berbicara betapa pentingnya sebuah negara memiliki dan mempertahankan ideologinya.
Baca juga: Para Suami Merapat, Ternyata Kebiasan Ini yang Dibenci Wanita Saat Usai Berhubungan Kata dr Dina
Baca juga: Gegara Cuitan, Livy Renata Mengemis Maaf, Tingkahnya Dikecam Usai Komentari Kasus Hilangnya Emmeril
Baca juga: Nassar KDI Mendadak Lamar Janda Tajir Artis Terkenal ini, Disebut Lebih Kaya dari Muzdalifah
Baca juga: 6 Doa Dahsyat yang Dapat Dipanjatkan Setelah Salat Subuh agar Rejeki Berlimpah
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Dia pun memberi contoh bagaimana ayahnya, Presiden Soekarno, menekankan ideologi bangsa dalam Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok.
"Mengapa ada non blok? Karena banyak yang berkeinginan kita ini berdaulat dan bebas aktif, tidak menjadi bagian timur atau bagian barat," kata Megawati.
Megawati mengatakan, dirinya tidak bisa membayangkan ada orang yang masih saja mencoba menerapkan ideologi lain di Indonesia.
Kemudian, Megawati juga menjelaskan betapa nyatanya gotong royong di Indonesia.
Dia menyebut warga Indonesia tidak individualis seperti orang-orang di negara Barat.
"Barat saja saya lihat tidak ada yang namanya gotong royong, sangat individualistik. Sampai mereka saja didisiplinkan untuk memakai masker, karena katanya secara human pride, 'kenapa musti pakai? Terserah kita'. Saya sampai geleng-geleng kepala," kata Megawati.
Lagi-lagi Megawati mempersilakan warga yang tidak suka bergotong royong agar lebih baik pindah saja ke negara lain.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan SerambiNews.com