Tak Hanya AS dan Inggris, 8 Negara Ini Ternyata Diam-diam Kirim Persenjataan Perang ke Ukraina
Tak hanya Inggris dan AS, 7 negara berikut ini ternyata juga diam-diam mengirimi Ukraina pasokan perang.
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Teddy Malaka
BANGKAPOS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky baru-baru ini menerima persenjataan perang melawan Rusia dari Inggris beberapa waktu lalu.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, atas pengertiannya akan kebutuhan Ukraina tersebut, Senin (6/6).
“Saya berterima kasih kepada Perdana Menteri Boris Johnson atas pemahaman penuh akan tuntutan dan kesiapan kami untuk menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk melindungi kehidupan rakyat kami,” kata Zelensky dalam pidato seperti dikutip Reuters.
Inggris menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Amerika Serikat untuk memasok Ukraina dengan sistem roket peluncuran ganda yang dapat menyerang target hingga sejauh 80 km.
Pasokan senjata itu sebagai bagian dari bantuan militer baru dari Inggris untuk Kiev.
Merujuk Intisari, sejak invansi Rusia ke Ukraina dimulai 24 Februari lalu hingga sekarang, AS telah mengirimkan bantuan militer senilai 4,5 miliar dollar ke Ukraina.
Senjata yang dikirim termasuk 72 meriam 155mm, 72 kendaraan penarik, 144.000 butir amunisi dan lebih dari 120 drone taktis Phoenix Ghost.
AS juga berkomitmen untuk melengkapi helikopter, pengangkut personel lapis baja, 1.400 sistem pertahanan udara Stinger, 5.000 rudal anti-tank Javelin, beberapa ribu senapan dan amunisi dan berbagai peralatan lainnya.
Tak hanya Inggris dan AS, 7 negara berikut ini ternyata juga diam-diam mengirimi Ukraina pasokan perang, berikut diantaranya:
Turki dan Lithuania
Drone tempur Bayraktar TB2 milik Turki telah dikenal seantero dunia karena kecanggihannya.
Diberitakan Independent, seorang kontraktor pertahanan Turki setuju untuk menyumbangkan drone Bayraktar TB2 senilai $6 juta (£4,7 juta), yang didanai oleh Lithuania, untuk mendukung perang Ukraina melawan penjajah Rusia.
Sumbangan drone Bayraktar TB2 adalah bagian dari hubungan keamanan dan pertahanan antara Ankara dan Vilnius menjelang KTT NATO.
Senjata tersebut telah menjadi terkenal karena penggunaannya yang efektif oleh pasukan Ukraina melawan invasi Rusia.
Kanada
Melansir Intisari, Kanada juga memberikan Ukraina bantuan militer senilai 208 juta dollar AS sejak Februari.
Pada akhir Mei, pemerintah federal mengatakan telah mengirim 20.000 peluru untuk menyertai artileri M777 yang telah dikirimkan negara itu untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina di Donbass.
Ottawa juga mengirim drone, senapan, amunisi, citra satelit resolusi tinggi, peluncur roket, ribuan granat, dan dua pengangkut udara taktis.
Jerman
Pekan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan akan mengirim Ukraina sistem pertahanan udara yang mampu melindungi "kota besar" dari serangan udara Rusia.
Selain itu, Jerman juga akan mengerahkan sistem radar pelacak yang mampu mendeteksi tembakan artileri musuh.
Pada akhir April, Berlin melanggar kebijakannya dengan hanya mengirim senjata pertahanan dan setuju untuk memasok tank dan artileri self-propelled ke Ukraina.
Jerman telah bernegosiasi dengan negara-negara di Eropa Timur dan Selatan tentang pengiriman beberapa peralatan era Soviet ke Ukraina dengan imbalan model Jerman yang lebih baru.
Spanyol
Pada bulan April, Spanyol mengirimkan 200 ton peralatan militer ke Ukraina, termasuk 30 truk, beberapa truk berat, dan 10 truk kecil yang membawa material militer.
Perancis
Pada pertengahan April, pemerintah Prancis mengatakan telah mentransfer lebih dari 107 juta dollar AS peralatan militer ke Ukraina.
Seminggu kemudian, Presiden Emmanuel Macron berjanji untuk mengirim lebih banyak bantuan, termasuk rudal anti-tank MILAN dan howitzer self-propelled Caesar.
Sidang Senat pekan lalu mengkonfirmasi Prancis telah mengirim enam artileri dan mengirimkan rudal anti-pesawat Mistral ke Ukraina.
Norwegia
Norwegia telah mengirim 100 rudal anti-pesawat Mistral buatan Prancis ke Ukraina serta 4.000 senjata anti-tank M72.
Pada akhir Februari, Swedia mengumumkan bahwa mereka akan mengirim 10.000 peluncur anti-tank sekali pakai bersama dengan peralatan pembersihan ranjau ke Ukraina.
Pada bulan Februari, Finlandia mengumumkan bahwa mereka akan mengirim 2.500 senapan serbu ke Kiev, 150.000 butir amunisi, dan 1.500 peluncur anti-tank sekali pakai.
Helsinki kemudian berjanji akan mengirimkan lebih banyak senjata, tanpa menyebutkan jenis atau jumlahnya.
Polandia
Polandia mengatakan telah mengirim senjata senilai 1,6 miliar dollar AS termasuk sejumlah tank yang tidak ditentukan.
Media Polandia dan Amerika sebelumnya melaporkan bahwa Warsawa telah memasok lebih dari 200 tank.
Ini menjadikan Polandia pemasok senjata terbesar kedua ke Ukraina, setelah AS.
Warsawa mengatakan pihaknya juga mengirimkan rudal anti-tank, mortir, amunisi, dan drone.
Sejauh ini, Slovakia telah menyumbangkan pasokan militer senilai 164 juta dollar AS dan mencapai kesepakatan dengan Ukraina untuk penjualan setidaknya delapan kendaraan artileri.
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)