Berita Sungailiat

Wabah PMK di Kabupaten Bangka, Ratusan Sapi Terpapar Penyakit, Begini Datanya

ejak awal terjadi infeksi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) akhir April 2022 hingga saat ini, terdata sebanyak 492 ekor sapi terpapar wabah penyakit

Penulis: edwardi |
bangkapos.com
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan,  Krisna Ningsih. (Bangkapos.com/Edwardi) 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sejak awal terjadi infeksi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) akhir April 2022 hingga saat ini, terdata sebanyak 492 ekor sapi terpapar wabah penyakit yang dimaksud di Kabupaten Bangka. Sedangkan sapi ternak yang sudah dinyatakan sembuh atau bebas PMK sebanyak 462 ekor.


Sedangkan yang masih sakit saat ini ada 9 ekor sapi dan mati 3 ekor. Ada juga sapi yang dipotong paksa ada 18 ekor karena imbas PMK.


Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Bangka, Syarli Nopriansyah melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan,  Krisna Ningsih, Senin (13/6/2022) di kantornya.


Dijelaskannya, 9 ekor sapi yang masih terpapar PMK ini berada di peternakan Cendrawasih Sungailiat 1 ekor, Desa Air Duren 7 ekor dan Desa Jada Bahrin 1 ekor.

 

"Sedangkan tiga ekor sapi yang mati ini bukan sepenuhnya karena penyakit PMK, karena ada dua sapi mati karena habis melahirkan juga dan hanya satu sapi yang sakit PMK sejak awal," kata Krisna kepada Bangkapos.com, siang tadi.


Diakuinya, ternak sapi yang terpapar PMK ini memang sebenarnya untuk stok hewan kurban yang akan dijual di Kabupaten Bangka.


"Awal kedatangan sapi ini tanggal 26 April 2022 dari Madura ke Pelabuhan Pangkalbalam lalu dibeli para pedagang sapi kecil yang ada di Kabupaten Bangka untuk stok hewan kurban yang akan dijual menjelang Idul Adha," ujar Krisna.


Diungkapkannya untuk 18 ekor sapi yang dipotong paksa itu dalam rangka mengurangi kerugian peternak yang lebih besar, sehingga diputuskan dipotong lebih awal.


"Untuk sapi yang dinyatakan sudah sembuh PMK, ciri-cirinya sudah tidak ada lagi sariawan di mulutnya, nafsu makan sudah bertambah, tidak ada lagi luka-luka di kaki," jelas Krisna.


Ditegaskannya, 9 ekor sapi yang masih terpapar PMK ini terus dipantau ketat dan diisolasi agar jangan menyebar dan menjangkiti ternak sapi lainnya.


"Mudah-mudahan dalam minggu ini semuanya sudah sembuh sebab ada 8 sapi yang menunjukkan progres sembuh yang baik, sedangkan satu sapi lagi terkena paling akhir biasanya dalam waktu 14 hari sapi ini baru bisa sembuh dari wabah PMK ini, kalau bergejala parah dan tidak menunjukkan progres sembuh biasa ini bisa menyebabkan kematian," imbuh Krisna.


Krisna bersyukur wabah PMK ini cepat diantisipasi dan ditangani dengan baik, sehingga penyebarannya bisa ditekan dan juga tingkat kesembuhannya tinggi. (Bangkapos.com/Edwardi).

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved