Mana yang Lebih Utama, Istri atau Ibu, Kata Gus Baha Jangan Sampai Salah Pilih
Mana yang lebih utama, istri atau ibu, Gus Baha jelaskan jangan sampai salah pilih.
Penulis: Widodo |
BANGKAPOS.COM -- Mana yang lebih utama, istri atau ibu, Gus Baha jelaskan jangan sampai salah pilih.
Gus Baha juga memberikan penjelaskan terkait siapa yang seharusnya didahulukan berdasarkan ilmu waris.
Ketika kita terpaksa harus memilih antara orang tua atau istri, manakah yang hendak dipilih?
Gus Baha pun menjelaskan kisah soal Nabi Ibrahim dalam ceramah tersebut.
Di mana nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT agar kelak anak, cucu, cicit, dan seluruh keturunannya selalu beribadah kepada-Nya.
Baca juga: Cerita Nur Aini, Suaminya Ternyata Perempuan, Baru Tahu Setelah 10 Bulan Nikah, Ketahuan karena Baju
Baca juga: Suami Suka Nonton Video Dewasa Sebelum Berhubungan Biologis, Inilah Tips untuk Mengatasinya
Baca juga: Kisah Sosok Penyumbang 28 Kg Emas Monas, Bukannya Dihargai Malah Sering Masuk Penjara
Baca juga: Tampil Beda, Gisel Kini Pamer Rambut Bondol, Disebut Mirip Gadis Belasan Tahun
Baca juga: Bujang Tua ini Nikahi Janda Muda, Malam Pertama yang Biasanya Indah Malah Berakhir Memilukan
Baca juga: Bacaan Lengkap Doa Selamat dan Tolak Bala Agar Selalu Dilindungi Allah yang Sering Dibaca Rasulullah
Karena doa tersebutlah maka bisa melihat bahwa banyak sekali nabi dari keturunan nabi Ibrahim AS.
Hal ini sebagaimana yang dilansir oleh Bangkapos.com dalam video di kanal Youtube Santri Gayeng diunggah pada 24 Agustus 2020.
Harapan nabi Ibrahim sejatinya adalah keturunan-keturunannya akan selalu menyembah dan mendirikan ibadah hanya kepada Allah.
Itulah kehebatan dari doa orangtua yang dijabarkan oleh Kyai Rembang tersebut.
Di sisi lain, ketika bingung mana yang mesti diprioritaskan antara istri dan orangtua, Gus Baha pun menerangkan soal hukum waris.
Gus Baha selalu mengingatkan kepada istrinya untuk mengimani ilmu waris Islam atau ilmu faraidl.
Sebab dalam hukum waris, bila suami meninggal, maka bagian warisan istri hanya seperdelapan saja.
Sedangkan warisan untuk sang ibu mendapat seperenam dari total harta.
Baca juga: Terjadi di Kota Sibolga, Pemuda Batak Ini Tak Akui Ibu Kandungnya di Hari Pernikahannya
Baca juga: Hukum Orang Mati Bunuh Diri, Apakah Benar Takdir Allah? Begini Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Pengakuan Luna Maya yang Mengejutkan, Menjaga Kesehatan Lebih Susah daripada Menjaga Pasangan
Baca juga: 12 Bacaan Doa Paling Dahsyat Dalam Al Quran, Termasuk Mendatangkan Harta Sebumi Ilmu Selangit
Baca juga: Bacaan Doa & Niat Sholat Tahajud hingga Keutamaannya Mulai dari Penebus Dosa dan Menangkal Penyakit
"Tidak harus menunggu aku mati, Dik. Dan ingatlah bahwa ibuku mendapat 1/6 karena aku memiliki anak.
Dan kamu memiliki 1/8 karena kita punya anak kandung," jelas Gus Baha.
Bila dibandingkan, 1/6 dan 1/8 tentu saja yang lebih banyak adalah 1/6.
Dari hal itu, Gus Baha pun menyimpulkan di antara ibu dan istri, sesungguhnya yang jauh lebih perlu diprioritaskan adalah ibu.
Dari analogi ilmu hukum waris tersebut sudah jelaslah bahwa sebaiknya kita mendahulukan orang tua, dalam hal ini, ibu, daripada istri.
Mendengar hal ini, istri Gus Baha pun memaklumi.
Sebab istrinya juga adalah anak seorang Kyai.
Setengah bercanda, Gus Baha juga menceritakan soal anaknya yang sudah duduk di bangku SMP.
"Tenang saja, nanti bapak dapat jatah," ucap Gus Baha sembari tertawa.
Baca juga: Para Suami Merapat, Ternyata Kebiasan Ini yang Dibenci Wanita Saat Usai Berhubungan Kata dr Dina
Baca juga: 3 Menit Ijab Kabul, Pengantin Pria Ini Langsung Diceraikan Istrinya, Alasan si Istri Banjir Dukungan
Baca juga: Nadya Arifta Tulis Curhatan Panjang Setelah Kaesang Kepergok Gandeng Erina, Foto di IG Dihapus
Baca juga: 6 Doa Dahsyat yang Dapat Dipanjatkan Setelah Salat Subuh agar Rejeki Berlimpah
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Baca juga: 6 BACAAN Doa Saat Terlilit Utang hingga Doa Minta Dibukakan Pintu Rezeki
Enam Kunci Pintu Masuk Surga Menurut Gus Baha, Pahami dan Lakukanlah
Ulama Gus Baha menjelaskan bahwa ada enam kunci pintu masuk surga.
Kata Gus Baha kunci tersebut harus dipahami dan dilakukan.
Sebab, menurutnya selain membuka pintu surga, kunci itu juga akan menutup pintu neraka.
Sehingga dijelaskan oleh Gus Baha ada baiknya para umat Islam mengetahui ini.
Lalu, apa saja enam kunci masuk surga yang dijelaskan oleh Gus Baha tersebut?
Berikut penjelasan Gus Baha dalam video di kanal YouTube SANTRI GAYENG yang diunggah pada 25 September 2020.
"Orang yang melakukan enam hal ini, dia sudah tidak perlu mencari cara masuk surga dan tidak perlu mencari cara menghindar dari neraka," kata Gus Baha.
"Enam hal ini sebagia kunci surga sekaligus penangkal dari neraka," bebernya.
"Kalau kamu melakukan enam hal ini berarti punyai kunci untuk masuk surga dan kunci (penutup) neraka.
Jadi, semua jalan menuju neraka sudah tertutup bagimu," ucap Gus Baha.
Gus Baha menjelaskan bahwa yang pertama adalah mengenal Allah SWT.
"Makanya mengajilah biar tahu. Tahu bahwa Allah adalah penciptanya dan pemberi rezekinya yang menghidupkan dan mematikannya," sebut Gus Baha.
"Setelah mengenal Allah kemudian mentaati-Nya, sehingga ia akan bersesuaian dengan perintah-perinah Allah," bebernya.
Lalu perkara yang kedua adalah mengenal setan.
"Tahu bahwa ia adalah musuh baginya. Sehingga, ia akan menyelisihi setan dan tak mengikuti ajakannya," Gus Baha.
"Dia kenal setan, lalu menjauhi setan. Bukan kenal lalu malah jadi akrab," ucapnya.
Perkara ketiga adalah mengenal akhirat, yakni tahu bahwa akhirat adalah tempat keabadian.
"Maka ia akan mencarinya dengan mempersiapkan bekalnya," ujar Gus Baha.
Perkara keempat ialah mengenal dunia, yakni tahu bahwa dunia ini fana dan sekedar tempat singgah.
"Tahu bahwa dunia ini sekedar lewat maka ia akan meninggalkannya," ucapnya.
"Dan, tidak mengambil bagian dari dunia kecuali apa yang akan dijadikan bekal untuk akhirat," tambahnya lagi.
Selanjutnya yang kelima adalah mengenal mana hukum-hukum yang benar (haq) kemudian mengikutinya melaksanakannya.
"Tahu mana yang haq kemudian mengikuti dan mengamalkannya," ujar Gus Baha.
Perkara yang terakhir atau keenam adalah mengenal yang bathil (tidak benar) kemudian menjauhinya dan tidak menjalaninya.
Gus Baha mengatakan, surga akan terbuka dan nerapa akan tertutup bagi orang yang memegang erat enam hal ini.
(Bangkapos.com/Widodo)