Kuliner

Makanan Khas Daerah Potensi Bangkitkan Perekonomian, Pengamat Sarankan UMKM Taat Bayar Pajak  

Industri pengolahan makanan khas Bangka Belitung (Babel), seperti getas, kricu, ampiang dan lain-lain dikenal sebagai makanan yang enak.

Penulis: Sela Agustika |
istimewa
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung (UBB), dan Ketua ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) Reniati. (Istimewa/Reniati) 

BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Industri pengolahan makanan khas Bangka Belitung (Babel), seperti getas, kricu, ampiang dan lain-lain dikenal sebagai makanan yang enak bahkan menjadi pilihan oleh-oleh para wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.

Pasca Covid-19 para reseller di luar daerah juga sudah mulai membanjiri order para produsen oleh-oleh khas Bangka. Maka tak mengherankan jika stok untuk hari-hari besar biasanya langsung habis.

Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung (UBB), yang juga Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Reniati, Minggu (26/6/2022) menyatakan, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki potensi yang besar untuk menggerakkan perekonomian rakyat.  Selain mampu meningkatkan pendapatan keluarga dan juga meningkatkan kesempatan bekerja sehingga mengurangi pengangguran dan kemiskinan.

UMKM yang mampu memberikan kontribusi pendapatan maka sepatutnya juga taat untuk membayar pajak, retribusi sebagai unsur yang turut berperan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan juga bergeraknya distribusi pendapatan yang ada dalam masyarakat dengan baik untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Seiring semakin meningkatkan eksistensi para pelaku UMKM makanan khas Bangka membuat pelaku usaha untuk bisa mengoptimalkan strategi pemasaran secara aktif, menggabungkan antara online dan offline.

"Pemasaran offline digunakan oleh konsumen untuk langsung mencoba produk UMKM secara langsung sehingga mereka memiliki experience shopping secara langsung untuk selanjutnya dia bisa menggunakan media omni channel yaitu menggunakan sarana berbasis internet sambil bisa memilih dan mengamati produk-produk yang ditawarkan secara online," kata Reniati, Minggu (26/6/2022).

Reniati  juga menyebutkan, operational excellence yang sudah menjadi ciri khas harus tetap dijaga kualitasnya. Kualitas produk yang terjaga rasa, tekstur dan ketahanan tamg terjaga menjadika konsumen memiliki trust yang baik sehingga mereka melakukan repeat order.

Sementara itu terkait kondisi bahan baku ikan segar yang kerap terbatas karena beberapa faktor ia menyarankan, agar pemerintah meningkatkan produksi perikanan menggunakan kapal-kapal yang memiliki kapasitas lebih besar dan bisa menjangkau daerah yang lebih luas. Sehingga stok ikan akan lebih besar, harga juga menjadi tidak mahal, dan pelaku UMKM dapat optimal produksi. (Bangkapos.com/Sela Agustika)

 

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved