TKW Indonesia Ngaku Tak Kuat Diperlukan Majikan Seperti Ini, Makan Saja Sampai Menangis

Tenaga kerja wanita (TKW) asal ini pernah mengalami nasib buruk saat bekerja di luar negeri.

Editor: Alza Munzi
YouTube Bunda Fia
Seorang TKW asal Indonesia mengisahkan pengalamannya saat tinggal bersama majikan. 

BANGKAPOS.COM - Tenaga kerja wanita (TKW) asal ini pernah mengalami nasib buruk saat bekerja di luar negeri.

Jangankan tidur siang, untuk sekadar melepas lelah, duduk sebentar saja membuat majikan marah.

Tak hanya itu, majikan juga kerap mencecar pertanyaan saat pulang kerja.

Dia akhirnya tak kuat dan memilih untuk pergi dari rumah majikan tersebut.

TKW asal Indonesia ini mengaku dapat majikan pelit, cerewet, dan sering marah-marah.

TKW bernama Fia itu bekerja di sebuah rumah di Hongkong.

Sang majikan sengaja tak memasang CCTV atau kamera pengawas di rumah, tetapi selalu curiga dan menginterogasi Fia selama seharian di rumah.

Di kanal YouTube Bunda Fia, TK W ini mengaku kerap makan makanan sisa majikan.

Selain bekerja tanpa henti, Fia juga tidak mandapat asupan makanan yang layak.

Rumah majikan tidak terlalu besar, tetapi Fia selalu melakukan pekerjaan yang berulang-ulang.

"Di sana rumahnya kecil tapi nggak berhenti-henti disuruh kerja," ujar Fia.

Fia menjelaskan aktivitasnya sehari-hari.

Dari mulai pagi, dia sudah siap dengan pekerjannya membereskan semua bagian rumah.

Kemudian membuatkan sarapan untuk majikannya sebelum bangun.

"Habis beres-beres, majikan bangun, kita bikin sarapan untuk majikan baru kita diberi sarapan," kata Fia.

Sementara, bukan menyantap sarapan yang sama, ternyata menu Fia dan majikannya berbeda.

Untuk Fia, sang majikan hanya memberi selembar roti tawar.

"Sarapannya ya Allah kasian, kadang-kadang kopi sama selembar roti tawar, itu sekitar jam 9 baru sarapan," jelas Fia.

Lantas setelah diberi jatah sarapan selembar roti, Fia kembali diharuskan beres-beres rumah dari lantai bawah dan atas.

"Habis beres, bersihin, dari atas sampai bawah nggak boleh bersisa air setetes pun," kata Fia.

Fia menilai jika majikannya sangat cerewet, ketus atau jutek, bahkan pelit.

Keseharian di waktu siang setelah mengantar anak majikan dilanjutkan Fia dengan pergi ke pasar.

Setelah membereskan sayuran dan masak dia pun menjemput kembali anak majikannya.

Lantas Fia membocorkan makan siang apa yang diberikan majikannya untuknya.

"Jam tiga cuma dikasih roti kecil, kalau siang makan sisa kemarin, satu mangkuk dikit banget."

Miris, Fia ternyata hanya diberikan roti kecil dan makan siang dari sisa kemarin.

Fia menyebut majikannya sangat perhitungan soal jatah makan Fia.

Bahkan dia blak-blakan mengaku harus makan dari sisa makan majikannya.

"Udah dijatah majikan, kita ngelayanin majikan makan dulu, baru kita dapat sisanya.

Kalau makan ikan, majikan udah makan kita baru dapet kepala sama tulangnya, dagingnya sama majikan," kata Fia.

Saking sedihnya, Fia mengaku sering makan sambil menangis karena diperlakukan seperti ini.

Namun hal itu dilakukannya agar tetap bisa mengganjal perutnya yang lapar.

"Mau nggak mau demi perut biar bisa makan. Kadang-kadang makan sambil nangis, ternyata kerja di sini nggak seenak yang dibayangkan," ungkapnya.

Fia mengaku lelah fisik dan jiwa diperlakukan majikannya seperti itu.

Ternyata, selain hanya dijatahi makan sedikit, dan kerja yang tak berhenti-henti, Fia pun sangat sedikit memiliki waktu istirahat.

Dia bahkan seperti tak memiliki waktu siang biarpun hanya untuk duduk istirahat sejenak.

"Kerjaan capek makan sedikit, jangankan tidur siang, mau duduk sebentar aja susah kecuali majikan pergi," jelasnya.

Belum lagi ketika majikan pulang ke rumah Fia harus menerima sejumlah interogasi yang semakin membuatnya lelah.

"Diinterogasi di rumah ngapain aja, ya Allah nggak berhenti-henti, mereka nggak mau pasang kamera tapi mereka nggak mau percaya," tandasnya.

Mendapat perlakuan itu lantas membuat Fia menjadi trauma dan meninggalkan majikannya.

"Hingga aku trauma nggak mau ke situ lagi," kata Fia.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved