5 Fakta Menarik Series Money Heist Korea Menceritakan soal Perampokan, Budaya dan Masalah Politik
Diadaptasi dari tayangan fenomenal La Casa de Papel atau Money Heist, serial ini menghadirkan kisah sekawan perampok di bawah arahan Profesor
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM --- Series film Money Heist Korea - Joint Economic Era berhasil mencuri hati pemirsa.
Serial ini telah menduduki puncak trending netflx sejak tayang perdana pada 24 Juni lalu.
Peluncuran season pertama Money Heist Korea telah diputar selama 33,7 juta jam di Netflix dalam tiga hari pertama.
Diadaptasi dari tayangan fenomenal La Casa de Papel atau Money Heist, serial ini menghadirkan kisah sekawan perampok di bawah arahan pemimpin bernama Profesor yang berencana melakukan pencurian terbesar dalam sejarah dari gedung Percetakan Uang Unifikasi Korea.
Dalam cerita Money Heist: Korea–Joint Economic Era, tak hanya berfokus pada perampokan.
Beberapa tokoh pun diceritakan latar belakang hingga masalah kehidupan yang ia pikul.
Mulai dari masalah keuangan, cinta, hingga politik.
Selain lekat dengan masalah kehidupan, berikut fakta menarik lainnya dari Money Heist: Korea Joint Economic Era.
1. Kontribusi sutradara Money Heist Spanyol
Alex Pina merupakan sutradara dari Money Heist versi Spanyol.
Dia berperan sebagai produser eksekutif dari Money Heist Korea: Joint Economic Area.
Alex Pina mengaku senang Money Heist dapat diadaptasi ke versi Korea dan alur kisah perampokan di Semenanjung Korea menjadi tonggak sejarah yang baru.
2. Perampokan uang kertas
Money Heist Korea: Joint Economic Area masih berpusat pada kisah perampokan yang dilakukan oleh ahli strategi dan pencuri kelas kakap.