Berita Bangka Barat

Harga TBS Kelapa Sawit di Bangka Barat Sentuh Rp550 Per Kilogram, Ini Penyebab Merosotnya Harga TBS

Harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit ditingkatkan petani di Kabupaten Bangka Barat, satu kilogram (kg) TBS hanya dibayar Rp550  hingga Rp600. 

Penulis: Yuranda | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Yuranda
Petani sawit sedang memanen buah sawit di Perkebunan Sawit Desa Semulut, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, beberapa waktu lalu 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit ditingkatkan petani di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat memprihatinkan, satu kilogram (kg) TBS hanya dibayar Rp550  hingga Rp600. 

Penyebabnya utamanya merosotnya harga TBS itu lantaran pemerintah memberhentikan pengiriman ke luar negeri atau ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan juga pajak pengiriman sebesar 48 persen. 

Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, Dinas Pertanian dan Pangan (Distangan) Kabupaten Bangka Barat, Sri Mulyono Basuki mengatakan, merosotnya harga tersebut akibat pemberhentian ekspor CPO oleh pemerintah pusat. 

Baca juga: Fantastis, Kader Partai Nasdem Ini Siap Dana Rp 3 M untuk Duduki Jabatan Wakil Bupati Bangka Tengah

Baca juga: Terdakwa Man Ditugaskan Thesen (DPO) Jadi PL Bisnis Sabu, Disuruh Ambil Kantong Keresek Berisi Sabu

Menurutnya,  untuk harga TBS di Kabupaten Bangka Barat saat ini ada dua model, untuk harga Rp550 hingga Rp600 untuk perkebunan kelapa sawit swadaya.

Namun, untuk perkebunan kelapa sawit plasma diharga Rp2.951, harga tersebut sudah ditetapkan oleh provinsi. 

"Kalau untuk harga kami tidak bisa intervensinya. Karena harga ini tergantung harga ekspor CPO. Jadi dari nilai tander CPO turun harga TBS pun turun. Makanya dinas tidak bisa intervensi, kami hanya bentuk melayani pemantauan saja," kata Sri Mulyono Basuki, Kamis (14/7/2022). 

Perbedaan harga TBS kelapa sawit tersebut, sesuai dengan peraturan menteri pertanian (Permentan) nomor 1 Tahun 2018 dan peraturan gubernur nomor 14 tahun 2019,  adanya berbeda dan masih lebih baik. 

Petani sawit sedang memanen buah sawit di Perkebunan Sawit Desa Semulut, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, beberapa waktu lalu
Petani sawit sedang memanen buah sawit di Perkebunan Sawit Desa Semulut, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, beberapa waktu lalu (Bangkapos.com/Yuranda)

Kendati demikian, harga TBS kelapa sawit setiap daerah di Provinsi Bangka Belitung berbeda.

Bahkan tergantung pabrik. Pasalnya, ada pabrik yang mempunyai perkebunan dan ada juga yang tidak memiliki perkebunan hanya mengandalkan TBS kelapa sawit dari para petani. 

"Harga TBS berbeda lantaran ada pabrik yang mempunyai perkebunan dan ada yang tidak. Untuk pabrik yang mempunyai kebun pabrik itu mengutamakan TBSnya. Tapi pabrik yang tidak mempunyai kebun tetap menerima namun harganya rendah," ungkapnya. 

Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit Tak Kunjung Normal, Agung: Jangan Sampai Petani Dilecehkan

Baca juga: Modus Pura-Pura Cari Barang Bekas, Pencuri Spesialis Rumah Kosong Ini Maling di Tujuh Rumah Warga

Sementara itu jumlah pabrik yang ada di Kabupaten Bangka Barat sebanyak empat pabrik dan enam perusahaan perkebunan kelapa sawit, dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit mandiri seluas 19.5400,47 hektare dan milik Perusahaan 34.725,12 hektare 

Ke depannya, pihaknya akan mencoba memberikan masukan ke pemerintah provinsi Bangka Belitung, untuk menyampaikan ke pemerintah pusat guna mempermudah syarat ekspor dan menurunkan pajak. 

Selain itu, mengupayakan harga TBS ditingkat petani mandiri dan mengajak untuk bergabung kelompok tani, yang nantinya bisa dimitrakan dengan perusahaan dengan harapan harganya mengikuti dengan ketetapan pemerintah. 

(Bangkapos.com/Yuranda) 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved