Orang Israel Menyusup ke Makkah, Arab Saudi, Ternyata Ini Alasan Non Muslim Dilarang Masuk Kota Suci
Hanya umat Islam diizinkan untuk mengunjungi kota suci Makkah dimaksudkan untuk memberikan tempat kedamaian dan perlindungan dan kekhusukan umat Islam
Penulis: Widodo | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM -- Baru-baru ini orang Israel yang berprofesi sebagai jurnalis menyusup ke kota suci Makkah, Arab Saudi.
Sebagaimana diketahui bahwa Kota Suci Makkah tak bolehdimasuki oleh non muslim.
Akibat itu, seorang warga lokal yang membantu jurnalis tersebut masuk ke Makkah pun ditangkap.
Dia diduga terlibat memasukkan dan memfasilitasi jurnalis (non-Muslim) tersebut.
Baca juga: Pria Ini Dulu Mantan Pacar BCL, Pernah Hidup Melarat Kini Jadi Pejabat di Indonesia, Ini Sosoknya
Baca juga: Akhirnya BCL Jujur, Status Hubungannya dengan Ariel NOAH Akhirnya Terungkap ke Publik
Makkah adalah kota yang sangat penting dalam tradisi Islam dan berada di Arab Saudi.
Ini adalah pusat ziarah dan doa, tempat suci di mana umat Islam bebas dari gangguan kehidupan sehari-hari.
Hanya umat Islam yang diizinkan untuk mengunjungi kota suci Makkah dan memasuki tempat suci di dalamnya, tempat kelahiran Nabi Muhammad dan Islam.
Dilansir dari berbagai sumber, Makkah merupakan kota tersuci dalam agama Islam, setiap Muslim yang sehat dan mampu secara finansial diwajibkan untuk melakukan haji atau haji.
Makkah juga rumah bagi Kabah, situs paling suci Islam atau dikenal sebagai Rumah Allah terletak di lembah sempit di wilayah Hijaz.
Pengunjung non-Muslim dilarang dalam Quran: "Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis; maka janganlah mereka setelah tahun ini mendekati Masjidil Haram." (9:28).
Ayat ini secara khusus merujuk pada Masjidil Haram di Makkah.
Ada beberapa cendekiawan Islam yang mengizinkan pengecualian terhadap aturan umum ini, untuk tujuan perdagangan atau untuk orang-orang yang berada di bawah izin perjanjian.
Ada beberapa perdebatan tentang daerah yang tepat dan perbatasan daerah terlarang beberapa mil di sekitar tempat suci dianggap haram (dibatasi) untuk non-Muslim.
Namun demikian, pemerintah Arab Saudi yang mengontrol akses ke tempat-tempat suci telah memutuskan larangan ketat ke Makkah secara keseluruhan.
Baca juga: Ternyata Ini Sebab Istri Malas Melayani Suami Berhubungan Biologis Menurut dr Aisah Dahlan
Pembatasan akses ke Makkah dimaksudkan untuk memberikan tempat kedamaian dan perlindungan bagi umat Islam dan menjaga kekhusukan di kota suci.
Apalagi saat ini jutaan Muslim mengunjungi Makah setiap tahun, dan lalu lintas turis tambahan hanya akan menambah kemacetan dan mengurangi spiritualitas kunjungan haji.
Perbatasan Tanah Halal dan Haram di Arab Saudi, Warga Non Muslim Ada Jalur Khusus
Inilah perbatasan tanah halal dan haram di Arab Saudi, warga non muslim ada jalur khusus.
Tidak sembarangan orang yang bisa memasuki tanah halal dan haram di sana.
Tentunya ada syarat yang harus ditaati.
Tepatnya yang berada di Kota Makkah dan Madinah.
Hal itu sebagaimana dikutip Bangkapos.com dalam video yang diunggah oleh akun YouTube Alman Mulyana pada 19 November 2019 lalu.
Kala itu, dia mengunjungi perbatasan antara tanah halal dan haram.
Jika ingin masuk ke tanah haram, syarat yang perlu ditaati yakni harus orang muslim atau muslimah.
Di gerbang perbatasan tanah haram dan tanah halal di Makkah bahkan terdapat jalur khusus untuk warga non muslim.
"Perbedaan tanah halal dan tanah haram. Untuk masuk ke tanah haram itu syaratnya itu harus orang muslim.
Di sini saya berdiri di bawah plang yang ada tulisan 'For Non Muslims', harus belok ke sebelah kanan. Enggak boleh lurus masuk ke Tanah Haram," jelas Alman Mulyana.
Alman mengatakan bahwa aturan masuk untuk non muslim bagi yang mau melewati Kota Makkah itu ada jalan khusus melewati pingiran Kota Makkah.
"Karena memang perbatasan Tanah Haram ini dijaga oleh para Malaikat.
Maka dengan caranya Allah lah, Allah menjaganya. Itu kehebatan dari pada Tanah Haram," jelasnya.
Selain syarat, terdapat adab-adab yang juga harus dijaga oleh umat Islam saat menginjakkan kaki di Tanah Haram.
Ditekankan, di sana tidak boleh terjadi pertumpahan darah, peperangan, membunuh hewan buruan hingga mencabut tumbuhan.
"Bahkan rumput saja kita enggak boleh guys sembarang cabut di balik perbatasan ini ya," kata Alman menambahkan.
Tak hanya itu, Tanah Haram juga diketahui tidak bisa dimasuki oleh Dajjal.
Sebab, di gerbang perbatasan ini telah dijaga oleh para Malaikat.
"Keistimewaannya Tanah Haram ini tidak boleh dimasuki oleh Dajjal," kata Bung Hasibuan.
"Nah nanti kalau mau selamat dari Dajjal itu harus melewati ini (gerbang perbatasan). Harus masuk ke Tanah Haram nya, Masya Allah.
Jadi di Tanah Haram itu kalau kita berbuat kebaikan, pahalanya dilipat gandakan. Begitu pun sebaliknya ganjarannya," kata Alman.
(Bangkapos.com/Widodo)