Benarkah Tak Boleh Menikah di Bulan Muharam Tahun Baru Islam, Begini Penjelasan Ulama
Anggapa masyarakat tak boleh menikah di bulan muharam Tahun Baru Islam, ulama Buya Yahya dan Ustaz Abdul Somad menjelaskannya.
Penulis: Widodo | Editor: Teddy Malaka
BANGKAPOS.COM -- Tak terasa sebentar lagi umat Islam akan menyambut 1 muharam 1444 Hijriah.
Bulan muharam merupakan bulan pertama dalam Tahun Baru Islam.
Muharam juga termasuk bulan haram atau bulan mulia.
Kita akan memasuki tahun baru Islam atau 1 Muharam 1444 Hijriah.
Tahun baru Islam 1 Muharram 1444 H ini jatuh pada 30 Juli 2022.
Namun menariknya dari bulan muharam ini adalah banyak anggapan bahwa tidak boleh menikah di bulan muharam.
Keyakinnan bahwa rumah tangga tidak akan langgeng.
Paling dikhawatirkan kebanyakan orang adalah jika menikah pada bulan itu suami istri bisa ketiban musibah.
Usia pernikahan tidak akan berlangsung lama seperti harapan keluarga.
Hal itu menjadi sebuah keyakinan turun temurun sehingga enggan menikah di bulan Muharram atau Suro.
Lalu bagaimana pandangan ulama kondang Buya Yahya dan Ustaz Abdul Somad?
Sebagaimana dilansir dari kanal YouTube Al Bahjah TV dilansir Bangkapos.com pada Rabu, 27 Juli 2022.
Baca juga: Inilah Makanan Khas yang Wajib Disajikan Saat Bulan Muharam Tahun Baru Islam 1444 Hijriah
Baca juga: Sebentar Lagi 1 Muharam Tahun Baru Islam 1444 Hijriah, Ini Kata-kata Mutiara yang Pas Diucapkan
Dalam penjelasannya, Buya Yahya mengambil salah satu dalil ayat dalam Al Quran, yakni QS. At-Taubah ayat ke-36.
Allah SWT berfirman : yang artinya "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus" (QS. At-Taubah 9:36).
Buya Yahya menegaskan bahwa semua hari adalah baik.
Yang tidak baik adalah melakukan larangan Allah kata Buya Yahya.
Sementara itu, Buya Yahya memberi penjelasan perihal menikah di bulan Muharam.
Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan apakah boleh atau tidak menikah pada bulan Muharam.
Buya Yahya mengungkapkan, keyakinan dan kebiasaan masyarakat di Indonesia, khususnya di Jawa itu mengacu pada hadits sahih dari Sayyidatina Aisyah radhiyallahu'anha berkata :
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim no. 2551, At-Tirmidzi no. 1013, An-Nasai no. 3184, Ahmad no. 23137)
Imam An Nawawi menjelaskan hadits di atas bahwa terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal.
Buya Yahya mengatakan semua hari Allah SWT adalah hari baik.
Baca juga: Keutamaan Bulan Muharam, Bulan Pertama Tahun Baru Islam atau Kalender Hijriah
Baca juga: Ini Perhitungan Hisab dalam Penentuan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 Hijriah
Menurut Buya Yahya yang jelek hanya satu, yaitu ketika bermaksiat melanggar perintah Allah.
Buya Yahya menegaskan, bulan Suro bukanlah bulan petaka.
Ustaz Abdul Somad pun menjelaskan hal yang sama.
Sebagaimana dalam video di kanal Tanya Jawab UAS, Ustaz Abdul Somad menjelaskan perihal larangan menikah di bulan muharam.
Dia menjelaskan bahwa menikah itu ibadah sebagaimana dalam dalil menyempurnakan iman.
Sedangkan di dalam kalender Islam ada 4 bulan mulia yaitu dzulqaidah, dzulhijjah, muharam dan rajab.
"Diisinya bulan mulia dengan ibadah baik, apa salahnya?" tanya UAS.
Begitupun penjelasan Ustaz Abdul Somad sekalipun orang yang tak bisa puasa, dzikir, shalat sunnah dan baca Al-Quran di bulan Muharam maka menikah di juga tidak masalah.
(Bangkapos.com/Widodo)