Fakta Baru, Ahli Forensik Temukan Beberapa Hal Mengejutkan Saat Autopsi Jenazah Brigadir J
Autopsi hari ini memang sesuai dengan apa yang kita perkirakan sebelumnya, bahwa autopsi pasti memiliki beberapa kesulitan. Pertama jenazah sudah ...
BANGKAPOS.COM -- Rabu ( 27/7/2022), proses autopsi ulang pada jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sudah dilakukan.
Proses autopsi jenazah Brigadir Yosua dilakukan 7 dokter spesialis yang dipimpin Ketua Tim Dokter Forensik sekaligus Ketua PDFI (Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia) dr Ade Firmansyah.
Ketua tim forensik dr Ade Firmansyah Sugiharto blak-blakan mengatakan, kalau timnya mendapati sejumlah luka di tubuh Brigadir J.
Untuk memastikan apakah luka terjadi sebelum kematian atau setelah kematian, tim akan melakukan tes di RSCM Jakarta.
Dalam autopsi ulang ini dokter Ade membeberkan apa saja yang diperiksa dan ditemukan di tubuh jenazah Brigadir Yosua.
Baca juga: Baru Terungkap, Ternyata Penyebab Warga Arab Saudi Tak Pernah Buka Jendela Rumah Karena Hal Ini
Baca juga: Nicholas Sean, Putra Sulung Ahok Ngotot Ingin Punya Istri Perawan, Nurut & Jago Masak, ini Alasannya
Baca juga: Dahsyatnya Doa Pendek ini, Dibaca untuk Menghilangkan Pikiran Kotor dan Kendalikan Nafsu Bergejolak
Baca juga: Libur Tahun Baru Islam 1444 H, 30 Juli atau Geser 31 Juli? Ini Penjelasan Kemenag
Baca juga: Akun Instagram Diduga Bharada E Akhirnya Terungkap, Banjir Permintaan Netizen untuk Jujur
Hal ini dikarenakan prosesnya autopsi ulang ini mengalami beberapa kesulitan, pertama karena jenazah sudah di formalin dan sudah mengalami beberapa derajat pembusukan.

"Autopsi hari ini memang sesuai dengan apa yang kita perkirakan sebelumnya, bahwa autopsi pasti memiliki beberapa kesulitan. Pertama jenazah sudah di formalin dan sudah mengalami beberapa derajat pembusukan yang sudah kita antisipasi memang akan terjadi," ungkapnya.
Selain luka pembusukan, tim forensik juga melihat jelas bentuk jenazah pasca autopsi, mulai dari sayatan untuk membuka kepala yang bisanya dilakukan dari tulang mastoid kanan ke arah kiri.
Serta ada luka garis membentuk huruf I, mulai dari dagu hingga ke kemaluan.
"Itu standar teknik operasi yang biasa dilakukan," ucapnya.
Ade juga menyebutkan, ada tanda-tanda telah dilakukan proses formalin.
"Kemudian ada beberapa tempat informasi yang kami dapat dari keluarga yang dilihat secara kasat mata itu kami periksa juga," ujarnya.
Dipantau Komnas HAM dan Kompolnas
Proses autopsi Brigadir Yosua tersebut juga dipantau Komnas HAM dan Kompolnas.
Baca juga: Anggota Polisi Muda Menahan Air Mata di Lokasi Makam, Kondisi Jenazah Brigadir J Masih Utuh
Baca juga: Kecenya Luna Maya Berbalut Busana Nuansa Kuning, Baju, Celana Hingga Sandal Kuning Harganya Lumayan
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Baca juga: INILAH Perubahan Gaya Kece TKW Taiwan, Beda Drastis Saat Kerja dan Nongkrong, Bak Dua Orang Berbeda
Baca juga: 10 Doa Mendatangkan Rezeki dan Kesuksesan Dalam Hidup, Termasuk Dimudahkan Rezeki sebelum Aktivitas
Komnas HAM dan Kompolnas mengikuti proses autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua di RSUD Sungai Bahar, Rabu (27/7/2022) sebagai pengawas eksternal.

Komnas HAM diwakili Pengawasan Internal dan Kerja sama, Gatot Ristanto dan Kompolnas diwakili oleh Komisioner Poengky Indarti.
Dalam konferensi pers yang dilakukan di halaman RSUD Sungai Bahar, Perwakilan Komnas HAM Gatot Ristanto mengatakan, kehadiran dirinya untuk memastikan adanya keterbukaan informasi dalam proses autopsi jenazah Brigadir Yosua.
"Kami dari Komnas HAM tentunya hadir untuk menyaksikan proses ini, bahwa ada keterbukaan informasi yang dilakukan dalam proses autopsi yang kedua ini," ucapnya.
Tentunya apa yang dihasilkan nanti dari proses ini pihaknya akan menunggu, sementara itu pihaknya siap jika memang dibutuhkan untuk melengkapi informasi yang sudah ditemukan.
Sementara itu, Poengky Indrarti mengatakan pihaknya ingin memastikan proses ini dilakukan secara profesional.
"Kami dari Kompolnas hadir di sini sebagai pengawas fungisonal sekaligus pengawas eksternal Polri, kami hadir disini ingin memastikan bahwa lidik sidik dalam kasus ini dilakukan secara profesional, mandiri, transparan dan akuntabel dengan cyntific crime investigation," ungkapnya.
Ia menyebut dengan hadirnya dokter Ade dan tim forensik lainnya adalah bentuk cyntifik crime investigation.
Baca juga: Istri Tak Sengaja Datangi Kantor Suami, Syok Lihat Pasangannya Lakukan Adegan Panas dengan Karyawati
Baca juga: Akun Instagram Diduga Bharada E Akhirnya Terungkap, Banjir Permintaan Netizen untuk Jujur
Baca juga: Ketika Reza Rahadian Berselingkuh dengan Luna Maya di Mendadak Darurat, Tayang 8 September 2022
Baca juga: Doa Sore Hari Lengkap yang Diajarkan Rasulullah, Termasuk Bacaan Doa Syukur
Baca juga: Dahsyatnya Doa Pendek ini, Disebut sebagai doa Penghapus Dosa Besar dan Kecil
Baca juga: Kisah TKW di Hongkong Ini Mengaji Depan Anak Majikan, Reaksi Sang Anak Awalnya Marah Lalu Senyum
Ia berharap masyarakat bersabar untuk menunggu hasil autopsi yang sudah dilakukan.
"Kami mendapatkan kesempatan memantau seluruh proses dengan fair, jadi kami bisa melihat dan apa yang dilakukan dokter Ade dan tim sangat profesional, dan kami sangat percaya integritas, independensi dari PDFI, kami berharap masyarakat sekalian bersabar menunggu hasil autopsi," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com