Bangka Pos Hari Ini
Harga Minyak Goreng Rp14 Ribu Seliter, Pedagang Sambut Antusias
Harga ini terhitung sama dengan harga minyak goreng curah yang ditetapkan pemerintah yang disebut harga eceran tertinggi (HET).
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Harga minyak goreng terpantau terus menunjukkan penurunan harga. Jika sebelumnya minyak goreng kemasan satu liter sampai menyentuh angka Rp25 ribu kini sudah normal kembali.
Pantauan Bangka Pos Group, Senin (8/8/2022), harga minyak goreng kemasan satu liter di Pasar Induk Pembangunan Pangkalpinang sudah normal kembali menjadi Rp14 ribu.
Harga ini terhitung sama dengan harga minyak goreng curah yang ditetapkan pemerintah yang disebut harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp14 ribu per liter.
Turunnya harga minyak goreng ini disambut antusias para pedagang di pasar.
Seperti Junai, pedagang kebutuhan pokok itu mengaku senang akhirnya minyak goreng kemasan sudah kembali normal.
Diakuinya pula, para pembeli juga ikut senang sebab tidak lagi harus mengeluh setiap kali membeli minyak goreng.
"Dulu waktu minyak ma- hal kami sebagai pedagang ini sering diomelin emak-emak, nanya kenapa minyak mahal. Sekarang Alhamdulillah harga minyak sudah turun. Memang turunnya sedikit-sedikit mulai dari jadi Rp20 ribu, turun lagi jadi Rp17 ribu, terus turun sampai sekarang Rp14 ribu," ujar Junai.
Sementara, harga minyak goreng kemasan dua liter di toko Junai tidak tersedia.
"Kalau yang dua liter jarang ada yang beli, jadi mending ambil yang seliteran aja. Kalau seliter biasa untuk konsumsi rumah tangga, nah yang dua liter ini untuk jualan kecil-kecilan," tuturnya.
"Pokoknya beginilah maunya harga minyak turun, pedagang senang, pembeli juga senang. Kalau bisa turun lagi lhamdulillah," tambahnya.
Sementara di ritel lokal Acing Jaya Mart juga sudah menunjukkan penurunan harga. Meski berbeda merek dengan harga minyak goreng di pasar tradisional namun harga minyak goreng satu li- ter sudah bertengger di harga Rp14 ribu.
Dan minyak goreng kemasan dua liter seharga Rp47.600, namun minyak goreng kemasan satu liter merek Sunco masih tinggi yakni Rp21.800 dan minyak goreng Tropical botol seharga Rp25.400. Sebelumnya, harga minyak goreng daun kemasan satu liter seharga Rp21.200.
"Sudah turun harganya, seminggu ini lah jadi Rp14 ribu. Kalau sebelumnya masih macam-macam harganya, dan kita memang banyak yang merek Daun karena tangan pertama," kata Karyawan Acing Jaya Mart di Jalan RE Martadinata yang enggan disebutkan namanya.
Penyumbang Deflasi Terbesar
Harga minyak goreng yang terus menunjukkan tren penurunan satu bulan terakhir rupanya cukup membuat andil dalam pergerakan deflasi bulan Juli 2022 sebesar 0,1039 persen di Kota Pangkalpinang, dengan laju deflasi -10,32 persen.
Bahkan tak hanya bulan Juli, pada bulan Juni 2022, minyak goreng turut menjadi penyumbang deflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pangkalpinang, Thamrin menyebut sebetulnya pergerakan harga secara agregat kembali menurun meski kecil yang ditandai dengan deflasi sebesar 0,22 persen di bulan Juni 2022.
Namun, kata Thamrin kembali mengalami deflasi di bulan Juli bertepatan dengan perayaan Iduladha 1443 hijriah dan libur sekolah tahun ajaran baru sebesar 1,01 persen.
"Pada 2022, perkembangan inflasi di Pangkalpinang diawali dengan inflasi cukup tinggi yang menyentuh level 1,22 persen di Januari 2022, dan diikuti dengan deflasi sebesar 0,53 persen di Februari 2022. Sebulan menjelang Ramadan, inflasi terpantau cukup tinggi mencapai 1,10 persen, kemudian semakin meningkat di bulan Ramadan menjadi 1,82 persen. Pada Mei yang bertepatan dengan perayaan Idul Fitri 1443 H, inflasi Kembali terjadi sebesar 0,85 persen," ujar Thamrin.
Menurutnya, perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2022 secara umum menunjukan adanya peningkatan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS pada Juli 2022 di Kota Pangkalpinang terjadi inflasi sebesar 1,01 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,75 pada Juni 2022 menjadi 112,88 pada Juli 2022.
Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2022 sebesar 5,34 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) adalah sebesar 7,88 persen.
Thamrin mengatakan ada 10 penyumbang deflasi utama, namun minyak goreng menjadi penyumbang terbesar.
"Komoditas yang memberikan andil deflasi selain minyak goreng itu ada emas perhiasan sebesar 0,0217 dan sabun mandi cair sebesar 0,0031 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memberikan andil deflasi sebesar 0,0037 persen," ucapnya.
(t2)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20220809_Cover-Edisi-Cetak-Bangka-Pos-Hari-Ini-Halaman-3.jpg)