Siapa yang Mengancam Pengacara Bharada E Untuk Mundur, Benarkah Petinggi Polri? Tanggapan Mahfud MD

Siapa yang Mengancam Pengacara Bharada E Untuk Mundur, Benarkah Petinggi Polri? Tanggapan Mahfud MD

Editor: M Zulkodri
Tribunnews
Kolase Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dan Pengacara Bharada E Deolipa Yumira dkk - Siapa yang Mengancam Pengacara Bharada E Untuk Mundur, Benarkah Petinggi Polri? Tanggapan Mahfud MD 

BANGKAPOS.COM ---Misteri Kasus pembunuhan Brigadir J, belakangan ini, sedikit demi sedikit semakin terungkap.

Desakan publik agar kasus itu dilakukan penyelidikan lebih lanjut lantaran banyak kejanggalan dan rekayasa upaya menutupi peristiwa sebenarnya ternyata terbukti.

Hal itu diperkuat dengan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Timsus Polri.

Skenario maupun sejumlah drama akhirnya terungkap.

Bahkan Menko Polhukam Mahfud MD menyebutkan sekarang skenario sudah terbalik.

Namun ada suatu peristiwa yang juga tidak kalah menarik perhatian publik.

Pasalnya pengacara dari Bharada E, sempat diminta mundur dengan narasi yang bernada ancaman yang diduga Benarkah Petinggi Polri?

Pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara mengaku diminta untuk mundur dari kuasa hukum Bharada E. 

Tak hanya itu, Deolipa kuasa Hukum Bharada E juga mendapat ancaman. 

Diketahui Bharada E kini membeberkan fakta baru soal kasus tewasnya Brigadir J melalui kuasa hukumnya.

Deolipa mengaku mendapat banyak tekanan saat menjalani tugasnya.

Pengacara bergaya unik itu mengaku diminta oleh sejumlah pihak untuk  mencabut perkara.

Tak cuma itu, Deolipa juga bercerita ia diminta untuk mundur menjadi kuasa hukum Bharada E.

Hal itu diungkapkan Deolipa saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (9/8/2022).

"Saya punya harapan-harapan, yang pertama harapan pribadi saya, internal.

Ini kan kemudiaan saya menjadi saksi yang mendengar cerita Bharada E. Saya adalah kuasa hukumnya," kata Deolipa.

"Jadi tolonglah jangan ada tekanan-tekanan ke saya supaya cabut perkara atau apa, supaya cabut kuasa atau apa," tambahnya.

Dengan nada tinggi, Deolipa mencontohkan tekanan-tekanan yang datang kepada dirinya.

Ia bahkan sampai marah lantaran dirinya bukanlah pengacara swasta melainkan pengacara yang ditugaskan Bareskrim Polri, tapi tetap masih mendapat tekanan.

"Namanya berperkara kan adajuga yang suka dan enggak suka. 'Woy jangan begitu, jangan begini, gua cabut, tolong ini,' ah gitu. ya kita bernegara nih. Ini saya pengacara merah putih lho, bukan pengacara institusi, saya pengacara merah putih untuk kepentingan bendera merah putih," tegasnya.

Kolase Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dan Pengacara Bharada E Deolipa Yumira dkk - Kisah Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim yang Sentil Pengacara Bharada E : Dia Ngoceh di Luar
Kolase Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dan Pengacara Bharada E Deolipa Yumira dkk - Kisah Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim yang Sentil Pengacara Bharada E : Dia Ngoceh di Luar (Tribunnews)

Deolipa memilih membuka teror tekanan yang didapatkannya lantaran sudah begitu mengganggu.

Menurutnya, ia sudah melangkah jauh sebagai kuasa hukum Bharada E, pantang surutkan langkah.

"Jadi jangan diganggu lah ketika sudah ada kuasa ke ke kami, kami sudah bicara panjang tiba-tiba mau dihentikan, ya enggak bisa. Ini saya buka saja lah," ujarnnya.

Deolipa kemudian meminta tolong kepada Presiden Jokowi dan Menteri Polhukam Mahfud MD untuk melindungi dirinya.

Ia mengaku mengabdikan dirinya untuk Indonesia lewat profesi pengacara.

"Harapan saya ada Pak Mahfud MD, ada Pak Presiden Jokowi, ya tolong lah kami juga diperhatikan. Bukan perhatikan keuangannya, kami sudah banyak duit, tapi perhatikanlah keselamatan saya juga."

Kabareskrim Sentil Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara dkk

Kita ketahui Deolipa Yumara merupoakan pengacara baru Bharada E yang mengantikan pengacara sebelumnya (karena mundur) Andreas Nahot Silitonga dkk.

Bharada E sempat ditinggal oleh pengacaranya terdahulu.

Beberapa waktu lalu Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto menyentil pengacara Bharada E, Deolipa Yumara dkk.

Melansir tribunnews, sentilan Komjen Agus Andrianto itu itu karena keberetannya dengan keterangan yang disampaikan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara terkait sejumlah pengakuan kliennya.

Agus menyebut pengakuan yang dibuat oleh Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E terkait kasus pembunuhan Brigadir J adalah hasil kegigihan penyidik Tim Khusus Polri dalam melakukan pemeriksaan.

“Bukan karena pengacara itu dia (Bharada E) mengaku, karena apa yang dilakukan oleh penyidik, apa yang dilakukan oleh tim khusus,” kata Komjen Agus usai konferensi pers pengungkapan kasus penembakan Brigadir J di Mabes Polri, Jakarta, Selasa malam (9/8/2022).

“Kepada penyidik bahwa dia (Bharada E) akhirnya menyampaikan secara detail tentang kejadian itu,” kata Agus.

Menurutnya, penyidik melakukan upaya pendekatan untuk membuat Bharada E mengungkapkan peristiwa yang sebenarnya terjadi.

Adapun upaya pendekatan yang dilakukan dengan cara mendatangkan kedua orang tua Bharada E.

"Upaya ini dalam rangka membuat dia tergugah, bahwa ancaman (hukumannya) cukup berat, jadi jangan tanggung sendiri. Sehingga dia (Bharada E) secara sadar membuat pengakuan. Jadi jangan tiba-tiba orang ditunjuk sebagai pengacara untuk mendampingi pemeriksaan terus dia ngoceh di luar seolah-olah pekerjaan dia, itu kan enggak fair,” kata Agus.

Lantas sebenarnya bagaimana sepak terjang Deolipa Yumara dkk pada kasus ini?

Masih dari tribunnews, sejak didampingi Deolipa Yumara, Bharada E membongkar misteri kematian Brigadir J.

Bharada E mengaku dirinya hanya menjalankan perintah untuk ikut menembak Brigadir J.

Lewat sebuah wawancara di televisi swasta, Deolipa menjelaskan trik yang membuat Bharada E luluh dan mau berkata jujur.

Bahkan hingga mendapat pujian dari Menko Polhukam, Mahfud MD.

Lantas apa yang dilakukan para pengacara hingga berhasil membuat Bharada E luluh?

Dari tayangan Youtube CNN Indonesia, Deolipa Yumara bercerita bahwa ia dan kliennya sempat melakukan suatu hal terlebih dahulu sebelum menjalani pemeriksaan.

Ternyata sebelum di-BAP, Bharada E melakukan doa bersama pengacaranya.

Tak hanya mengajak Bharada E berdoa, Deolipa Yumara juga menenangkan kliennya agar berbicara secara jujur di depan penyidik.

"Sebelum dia menyampaikan ini, kita ( Bharada E dan pengacara) berdoa sama Tuhan semoga dibukakan jalan, diberikan lancar dan terang. Dan terjadi," akui Deolipa Yumara dikutip pada Senin (8/8/2022).

Kuasa Hukum Bharada E, Deolipa Yumara saat tiba di Kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (8/8/2022) (kiri), Bharada E usai dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022) (kanan).
Kuasa Hukum Bharada E, Deolipa Yumara saat tiba di Kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (8/8/2022) (kiri), Bharada E usai dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022) (kanan). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra/Irwan Rismawan)

Reaksi Kamaruddin Simanjuntak atas Klaim Deolipa Yumara

Mendengar cerita Deolipa Yumara, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak sontak bereaksi.

Kamaruddin Simanjuntak meminta izin untuk bertemu Bharada E dalam waktu dekat.

Hal itu dilakukan Kamarudin Simanjuntak agar mengetahui apakah pengakuan Bharada E benar atau tidak.

"Boleh enggak saya bertemu Bharada E didampingi oleh rekan (pengacara), saya mau berbicara sama dia.

Termasuk dengan ibu Putri. Biasanya orang yang berbohong, ketemu dengan saya itu enggak sampai lima menit itu berkata jujur, karena saya bisa mendoktrin orang yang berbohong jadi jujur," kata Kamarudin Simanjuntak.

Lebih lanjut, Kamaruddin Simanjuntak tampaknya merasa bersyukur dengan keputusan Bharada E yang membongkar tabir kasus Brigadir J.

Karenanya, Kamaruddin Simanjuntak berjanji bakal ikut melindungi Bharada E agar sang tersangka bisa membongkar siapa dalang utama di balik pembunuhan Brigadir J.

"Saran saya, apalagi sedang mengajukan justice collaborator, buka aja.

Saya berjanji akan ikut melindungi Bharada E dari gangguan manapun, saya akan perjuangkan untuk itu," kata Kamarudin Simanjuntak.

"Karena saya begitu melihat mukanya Bharada E, saya yakin bukan dia pelakunya, dia dibawa perintah.

Dia diduga diberi uang, atau keluarganya. Makanya saya minta libatkan PPATK," sambungnya.

Menanggapi pernyataan pengacara Brigadir J soal dugaan aliran uang, Deolipa Yumara membantahnya dengan tegas.

Pun jika nantinya PPATK turut memeriksa Bharada E terkait dugaan suap tersebut, Deolipa Yumara mengakui kliennya siap.

"Tidak pernah ada aliran uang dalam keterangannya ( Bharada E).

Kalau bujuk-bujuk ada, tapi tidak pernah ada aliran uang," ujar Deolipa Yumara.

"Jadi itu murni karena Bharada E ketakutan makanya menyampaikan skenario ?" tanya presenter.

"Itu terbantahkan," tegas Deolipa Yumara.

"Saya minta libatkan PPATK, periksa rekening Bharada E dan keluarganya.

Kalau belum dilibatkan, bagaimana bisa terbantahkan. Saya ingatkan rekan saya, kasih tahu Bharada E, tolong diingat ayah ibunya, kakak adiknya kalau ada, sama Tuhannya.

Percuma dia tidak jujur karena Tuhan melihat dari atas," ungkap Kamarudin Simanjunta.

"Sangat siap sekali (jika PPATK dilibatkan)," jawab Deolipa Yumara.

Tanggapan Mahfud MD

Terkait dengan aksi Bharada E yang akhirnya blak-blakan tentang kasus Brigadir J, Mahfud MD memuji sosok lain selain Bharada E.

Menurut Mahfud MD, keberanian Bharada E itu adalah andil besar dari pengacaranya, Deolipa Yumara dan Muhammad Burhanuddin.

Karenanya, Mahfud MD pun memuji dua pengacara baru Bharada E itu sebagai sosok yang bagus.

Terlebih sebelum melakukan BAP, pengacara tersebut mengajak Bharada E untuk berdoa seraya menenangkannya.

"Saya lihat pengacaranya ( Bharada E) bagus itu.

Bagus dia, yang ditunjuk Polri bagus itu. Kejaksaan agung kan nantinya bermuara di situ," kata Mahfud MD.

Untuk diketahui, pengacara baru Bharada E itu adalah hasil dari penunjukkan dari Bareskrim Polri pada Sabtu (6/8/2022).

Penunjukkan tersebut berdasarkan pada keputusan tim pengacara Bharada E sebelumnya, tim Andreas Nahot Silitonga yang mengajukan pengunduran diri.

Deolipa Yumara menerangkan dalam kasus ini, Bareskrim Polri tidak mau ada kecacatan formil soal tidak adanya pendamping hukum untuk Bharada E.

"Tentunya dalam konteks penyidikan setiap tersangka kasus pembunuhan tentunya harus ada pengacara yaang mendampingi," ujar Deolipa Yumara.

Bharada E Minta Orangtua Ganti Nomor HP dan Tinggalkan Kampung Halaman

Bharada E sadar jika kasusnya ini bukanlah kasus biasa, dia pun khawatir dengan keselamatan keluarganya.

Sementara itu, Kuasa Hukum Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan bahwa keluarga kliennya sempat berada di kawasan Depok, Jawa Barat.

Namun belum jelas kapan keluarga Bharada E ada di Depok.

Bharada E yang merupakan mantan ajudan eks Kadiv Propam Polri tersebut dikatakan bakal mendapat pengawalan langsung dari atasannya itu.

Adapun keluarga Bharada E datang langsung dari Manado.

Itu disampaikan Deolipa dalam wawancara bersama Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu Ambarita, di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022).

“Jadi waktu ketemu Bharada E dia menyatakan keluarganya dipanggil ke Depok sini, karena apa nanti ada orangnya dia punya pimpinan akan mendatangi mereka untuk (pengawalan), ceritanya dia,” ucap Olif dikutip TribunStyle.com, Rabu, (10/8/2022).

Namun saat ini, Olif mengatakan dirinya tidak mengetahui keberadaan keluarga Bharada E.

Sebab, kata dia, pihak keluarga tidak dapat dihubungi.

“Ternyata setelah saya telfon sudah ganti nomor semua,” ujarnya.

Hingga saat ini, sambung Olif, Bharada E sendiri lah yang meminta agar keluarganya mengganti nomor telfon.

Itu dimaksudkan agar pihak keluarga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Jadi dia, Bharada E sendiri yang minta supaya keluarganya […] takut kenapa-napa, untuk jaga-jaga,” kata Olif.

“Keluarganya sudah enggak ada kabar lagi, mungkin sudah pulang lagi ke Manado,” pungkasnya.

(*/Tribunnews)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved