Berita Pangkalpinang
Saat RDP, Kepala Biro Kesra Bangka Belitung Ungkap Alasan Mandeknya Beasiswa Mahasiswa dari Pemprov
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Belitung (Babel) memanggil pemerintah provinsi (Pemprov) Bangka Belitung untuk rapat dengar pendapat
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Belitung (Babel) memanggil pemerintah provinsi (Pemprov) Bangka Belitung untuk rapat dengar pendapat membahas beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu yang tidak kunjung cair di ruang Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Bangka Belitung, Senin (15/8/2022).
RDP yang dipimpin Ketua DPRD Bangka Belitung, Herman Suhadi, dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Babel Naziarto, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ervawi, dan Kepala Biro Kesejahteran Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel) Saimi.
Terlihat pula di ruangan itu Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Bangka Belitung (Babel), Fery Insani dan Kepala Bakuda Bangka Belitung, Haris.
Mandeknya beasiswa dari pemerintah provinsi yang telah dianggarkan sebesar Rp9 miliar itu karena ada perubahan dalam proses pencairannya.
Baca juga: Video Aksi Kekerasan Guru Terhadap Siswa di Belitung Beredar, Ini Tanggapan LPAI Bangka Belitung
Baca juga: Aon Bos TImah Menolak Jadi Ketua Satgas Tambang Timah Ilegal, Adet Mastur Ungkap Alasannya
Adanya perubahan pencairan yang awal melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Bangka Belitung harus beralih ke Biro Kesra Pemprov Bangka Belitung.
Perubahan aturan pencairan itu karena adanya evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendari).
Namun masalah belum selesai, biro kesra sendiri kebingungan mencairkan anggaran tersebut, karena masih menunggu aturan dalam pencairannya.
Dalam pembahasan RDP yang dijadwalkan mulai jam 13.00 WIB, setiap pihak saling melempar argumen.
"Kami masih belum mendapatkan keputusan soal aturan pencairan. Kami tetap berpedoman pada aturan yang ada, bukan kami tidak ingin bantu. Pada dasarnya, seberat apapun kerjaan akan kami pikul, tapi tidak bersingungan," kata Kepala Biro Kesejahteran Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel) Saimi saat RDP.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bangka Belitung Naziarto, mengatakan pemprov sudah berkirimkan surat ke Kemendagri untuk meminta petunjuk soal tata cara pencairan agar sesuai regulasi.
Direktur Politeknik Darma Ganesha Belitung, Yudhi Darma berharap ada solusi dari permasalahan ini dari RDP yang digelar.
"Sebagai kampus pengelola beasiswa tentunya kita ingin cepat tuntas. Kita mengingat terhambatnya pencairan beasiswa pada semester berjalan telah mengganggu cash flow kampus dalam melakukan pelayanan pendidikan tinggi," kata Yudhi.
Baca juga: Jelajah Ekspedisi Merah Putih, Bangka Flora Society Identifikasi Anggrek di Hutan Tanjung Salek
Dia menyebutkan beasiswa ini dilmulai dari program pemrov, maka dari itu sudah seharusnya pemprov bertanggung jawab sepenuhnya supaya para mahasiwa ini dapat menuntaskan pendidikan secara baik dan tepat waktu.
"Karena mekanisme anak-anak dari keluarga kurang mampu secara ekonomi atau yatim piatu yatim itu kuliah adalah berawal dari karema mereka diinfokan baik dari kampus maupun media surat kabar bahwasanya ada beasiswa bagi mereka," ungkao Yudhi.
Kemudian tim dinas pendidikan melakukan survei memverifikasi ke rumah mereka sebelum mereka dinyatakan layak sebagai penerima beasiswa.
Apabila layak mereka bisa kuliah dengan beasiswa tersebut. Jadi mereka diundang kuliah dari awal dengan program beasiswa ini.
"Dengan kewajiban bagi mereka untuk dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu dgn IPK yang baik dan tidak boleh menikah selama kuliah," harap Yudhi.
(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)
