Sudah Siapkan Tabungan, Inilah Alasan Pandji Pragiwaksono Rela Pindah ke New York Boyong Keluarga

BANGKAPOS.COM - Raditya Dika dibuat heran atas keputusan Pandji Pragiwaksono pindah ke New York, Amerika Serikat memboyong keluarganya.

Dalam video berdurasi 36 menit, Raditya Dika melempar pertanyaan demi pertanyaan kepada teman seletingnya di dunia stand up comedy itu.

Suami Anissa Aziza itu sebetulnya sudah tahu kalau Pandji akan pindah di Amerika untuk mengejar mimpinya, namun ia belakangan baru tahu kalau Pandji betul-betul mantap untuk menetap disana.

Pandji Pragiwaksono memutuskan pindah ke New York bersama istri dan kedua anaknya.

Dia akan memulai kariernya sebagai komika di sana mulai dari nol lagi.

Pandji mengaku sudah menyiapkan tabungan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarga disana selama tiga tahun sambil merintis karier menjadi komika di negara orang.

Segala kebutuhan mulai dari visa, apartement, dan sekolah anak-anaknya pun telah ia siapkan.

Dirinya bahkan sudah riset daerah yang penduduknya kebanyakan orang Asia, menjaga anak-anaknya tetap aman.

"Tadinya gue mau tinggal di Brooklyn, karena gua pikir keren kan, tapi sekolah-sekolah disana tuh kulit hitam, kulit putih lebih dikit, Asia bisa jadi 5 persen, gua kasihan sama anak-anak gue, Queen lebih banyak Asia-nya, Bayside lebih banyak lagi, gua dia Bayside, banyak anak orang Korea disitu," ujar Pandji Pragiwaksono dikutip dari YouTube Raditya Dika, Senin (15/8/2022).

Menyinggung soal School Shooting -- penembakan di sekolah yang tengah marak terjadi di Amerika, Pandji tetap merasa was-was.

Ia mengaku sudah mengedukasi anak-anaknya bagaimana bersikap di tempat maupun kendaraan umum.

Lebih lanjut Pandji mengaku tinggal di New York bukanlah hal yang mengenakan.

Saat disuruh memilih oleh Raditya Dika antara Jakarta dan New York, Pandji tak butuh waktu lama untuk berpikir.

Ia mengaku sudah jelas negara sendiri lebih enak dan lebih aman, namun semua harus dilakukan Pandji demi menggapai mimpi-mimpinya tersebut.

"New York tu banjir, macet, parkir mahal, sejam 300 ribu, bensin mahal, kejahatan tinggi, gembel dimana-mana, males masuk mcd karena pasti ada gembel di pintu, jadi kalau ditanya enak atau enggak, enggak enak pastinya," ujar Pandji.

"Tapi untuk ngejar mimpinya, tersedianya di situ," lanjutnya lagi.

Rencana Pandji, dia akan mencoba bertahan selama tiga tahun di New York.

Jika kemudian usahanya tidak membuahkan hasil, terpaksa Pandji akan kembali ke Indonesia.

"Dalam tiga tahun ini dilihat apakah penghasilan Pandji sudah cukup untuk bulanan, kalau bisa lanjut berarti kalau enggak pulang, kalau dalam dua tahun udah keliahatan ajuin Green Card udah," ucapnya.

Pandji mengatakan, hidup sebagai seorang komika di New York telah menjadi mimpinya sejak lama.

Pada tahun 2017 silam, Pandji telah menyusun rencana sedemikian rupa agar jalan untuk mencapai cita-citanya terbuka.

Mimpi itu sendiri muncul setelah Pandji melihat kehidupan komika Andrew Schulz di konten 441.

"Suatu hari tahun 2017 akhir apa 2018 awal ya, gue nemu video. Videonya Andrew Shculz ada di YouTube sekarang, judulnya 441.

Di mana Andrew Schulz bilang 'ini adalah experience New York Stand-up Comedy Scene' di mana dia bisa pindah ke empat tempat, bawain empat set yang berbeda, di satu malam yang sama, makannya 441," kata Pandji.

"Terus gue ngelihat dia jam segini satu set habis itu dia pindah buru-buru naik taksi habis itu dia jalan, terus gue meniatkan 'oke kalau gitu gue mau memulai perjuangan untuk mengejar itu' dan itu yang gue maksud adalah menjadi seorang komika di kota New York," imbuhnya.

Serius mengejar mimpinya di New York, saat ini Pandji diketahui juga sudah aktif mengikuti open mic di beberapa tempat.

(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)