Harga Pertalite Naik, Harga Bahan Pokok Diprediksi Ikut Naik, Jokowi : Kalau Demo Berapa Bulan

Harga BBM Naik, maka diprediksi laju inflansi juga akan meroket lantaran akan menyulut harga lainnya terutama transportasi dan bahan pokok lainnya

Editor: M Zulkodri
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Pembelian pertalite di SPBU di Jalan Ahmad Yani Dalam Kota Pangkalpinang, Jumat (1/7/2022). 

BANGKAPOS.COM---Masyarakat harus siap, pemerintah dalam waktu dekat akan menaikkan harga BBM jenis pertalite.

Kenaikan Harga pertalite ini diprediksikan berakibat akan meroketnya laju inflasi yang menyulut harga bahan pokok dan lainnya terutama transportasi mengalami kenaikan.

Sampai saat ini, harga pertalite masih dibanderol Rp 7.650 per liter.

Berapa besaran kenaikan yang akan ditetapkan pemerintah?

Beredar isu di media sosial pemerintah akan menaikkan harga pertalite menjadi Rp10.000 Per liter.

Sebagai gambaran, sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pertama kali menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Premium hingga 30 persen pada November 2014.

Satu bulan berikutnya, yakni pada Desember 2014, inflasi meroket hingga 8,3 persen year on year (yoy).

Pada tahun sebelumnya, tepatnya Juni 2013, juga terjadi kenaikan harga BBM. Di akhir tahun, inflasi melonjak ke level 3,8 persen yoy.

Sebab itu, Ekonom MakroEkonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Teuku Riefky memperkirakan, jika harga Pertalite naik maka inflasi tahun ini bisa mencapai 6 persen hingga 7 persen yoy.

Namun, dampak inflasi dari kenaikan harga BBM ini akan bersifat temporer. Dengan perkiraan tingginya inflasi pada tahun ini, ia malah optimistis inflasi ke depan akan mulai stabil.

"Tahun depan harusnya inflasi tidak akan setinggi inflasi tahun ini karena ada High base jadi tahun depan bisa lebih rendah lagi," kata Riefky kepada KONTAN, Minggu (21/8).

Kepala Ekonom Indo Premier Sekuritas Luthfi Ridho sependapat bahwa kenaikan harga BBM jenis pertalite bakal mengerek inflasi tahun ini ke kisaran 7 persen-8 persen. "Setiap kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar 10 persen, inflasi naik 1,2 persen sehingga inflasi di 2022 bisa 7 persen-8 persen," kata Luthfi.

Pemerintah memang belum mengumumkan berapa besar kenaikan harga Pertalite. Hanya saja, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebelumnya mengasumsikan kenaikan harga Pertalite menjadi Rp 10.000 atau naik 30,7 persen dari harga saat ini Rp 7.650/liter, Artinya ada potensi lonjakan inflasi 3,6 persen tahun ini.

Kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan harga pangan sekitar 30 persen lantaran ada kenaikan biaya logistik.

Dampaknya, konsumsi rumah tangga turun 0,2 persen-0,4 persen Meski begitu, Luthfi optimistis, pemulihan ekonomi tahun ini masih sangat kuat sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa 5,1 persen.

Analis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia Irman Faiz sepakat jika harga Pertalite naik, inflasi bisa naik di level 7 persen hingga 8 persen dengan asumsi harga Pertalite naik Rp 2.500 per liter menyumbang inflasi 2,44 persen-2,87 persen poin.

"Harga BBM itu, yang besar selain dampak langsungnya (first round), selain itu juga ada dampak tidak langsungnya (second round), setelah kenaikan harga BBMnya," ujar Faiz.

Sebab, BBM telah menjadi bakar utama untuk distribusi maupun logistik dan proses produksi. Selain itu, akan juga berdampak pada konsumsi rumah tangga meski dampaknya baru akan terada penuh pada awal tahun 2023.

Jokowi Tanya Berapa Bulan Demo Kalau naik 100 PersenĀ 

Kenaikan harga BBM menjadi dilema bagi pemerintah.

Pasalnya pemerintah hingga saat ini sudah mengelurakan anggaran subsidi yang tidak kecil hingga Rp502 Triliun.

Presiden Joko Widodo seperti dilansir dari KompasTv mengatakan saat ini harga murni BBM jenis pertalite Rp17.100 per liter.

Namun yang dinikmati masyarakat saat ini di angka Rp7.650 per liter karena berkat subsidi pemerintah.

" Coba di negara kita bayangkan, kalau Pertalite naik 7.650 harga sekarang ini kemudian naik menjadi, harga yang bener adalah 17.100, demonya berapa bulan?"kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Silatnas dan Ultah ke 19 Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat di Sentul Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/8/2022) lalu.

Baca Juga [Full] Sambutan Lengkap Presiden Jokowi di Silatnas Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat di https://www.kompas.tv/article/316040/

Hal itu Jokowi sampaikan saat menceritakan kondisi ekonomi beberapa negara, termasuk kenaiakn harga minyak imbas lonjakan inflasi.

"Naik 10 persen saja demonya saya ingat, naik 10 persen saja demonya dulu 3 bulan. Kalau naik sampai 100 persen lebih, demonya akan berapa bulan?"lanjut Jokowi.

Oleh sebab itu, menurutnya pemerintah sudah mengeluarkan anggaran subsidi yang tidak kecil Rp 502 triliun yang tidak ada negara lain berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia.

(Sumber : Kontan.co.id/KompasTV)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved