Ini yang Terjadi Jika Tangki Bensin Sepeda Motor Diisi Solar, Masih Mau Coba?
Pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika tangki sepeda motor diisi bahan bakar Solar? ini fakta yang terjadi.
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi mulai kemarin, (3/9) sejak pukul 14.30 WIB.
Terbaru, harga Pertalite naik menjadi Rp 10.000 dari yang semula harganya Rp 7.650.
Sedangkan Solar yang awalnya dijual Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp 6.800 per liter.
Meski begitu, kenaikan harga Solar cenderung lebih rendah ketimbang Pertalite.
Jika dihitung, Solar mengalami kenaikan harga sebanyak Rp 1.650 sementara Pertalite naik harga sebesar Rp 2.350.
Dibalik itu, pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika tangki sepeda motor diisi bahan bakar Solar?
Hal tersebut ternyata pernah terjadi dan membuat geger masyarakat.
Dilansir Kompas.com, tahun 2018 lalu banyak sepeda motor yang mogok setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 44.55809, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.
Penyebab utama, karena petugas salah mengisi BBM harusnya bensin jadi solar.
Beruntung, pihak SPBU mau bertanggung jawab dan sudah menghubungi pemilik motor untuk mengganti seluruh kerusakan akibat kesalahan petugasnya itu.
Menanggapi persoalan itu, Riecky Patrayudha, Assistan to Departement Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan, pada dasarnya jika BBM yang masuk ke tangki tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, pasti akan menimbulkan efek merugikan.
"Contohnya solar tidak lama setelah mesin dinyalakan pasti akan mogok, karena solar membutuhkan kompresi untuk menjadi ledakan," kata Riecky dikutip KompasOtomotif, Minggu (4/9/2022).
Baca juga: Demo BBM Naik Pecah di Sejumlah Daerah, Ada Desakan Buat Jokowi, Akan Digelar Besar-besaran
Riecky melanjutkan, kondisi tersebut juga akan berlaku apabila solar atau sebaliknya diisi dalam volume kecil.
Efeknya jangka waktu panjang, yaitu motor atau kendaraan lain akan mengalami kerusakan.
Solusi Apabila sudah seperti itu, menurut Riecky harus dilihat dulu kondisi kendaraannya.
Namun, pada umumnya bisa diperbaiki dengan cara menguras tangki BBM, clean up injector, dan mengganti busi, sudah hidup kembali mesinnya.
"Tetapi harus digeneralisir dulu kasus per kasusnya. Namun pada umumnya cara penanganan utamanya seperti itu," kata dia.
Dilansir wikipedia, berikut perbedaan Pertalite dan Solar.
Pertalite
Pertalite merupakan bahan bakar jenis bensin yang memiliki angka oktan 90 dengan warna hijau terang.
erdasarkan spesifikasi dari uji lab, Pertalite tidak ada kandungan besi, mangan ataupun timbal.
Kandungan sulfur Pertalite sebanyak 880 ppm. Jenis kendaraan yang cocok menggunakan Pertalite adalah jenis kendaraan sepeda motor dengan kompresi mesin 9:1 sampai dengan 10:1
Pertamina meluncurkan produk ini pada 24 Juli 2015 di SPBU 31.1.02.02 Abdul Muis, Jakarta Pusat oleh Direktur PT Pertamina Dwi Soetjipto dengan ketersediaan awal di 110 SPBU di Jakarta, Surabaya dan Bandung.
Baca juga: Harga BBM Naik Hari Ini Pukul 14.30, Solar Rp 6.800, Pertalite Rp 10.000, Pertamax Rp 14.500
Solar
Solar adalah bahan bakar bermesin diesel dengan nama merk yang sama, produk solar pertama Pertamina.
Solar memiliki angka setana sebanyak 48 dan kandungan sulfur sebanyak 2500 ppm.
Bahan bakar ini umumnya digunakan oleh angkutan umum bus dalam kota ataupun mobil diesel teknologi lama
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)