Dapat Bocoran dari Bharada E Soal Motif Ferdy Sambo yang Sebenarnya, LPSK Enggan Umbar ke Publik
Hasto Atmojo mengatakan bahwa Bharada E secara jelas mengetahui motif Ferdy Sambo ingin menghabisi nyawa Brigadir J
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Teddy Malaka
"Iya kan keterangan sangat kunci karena kesaksian dia itu lah semua skenario berantakan," ujar dia.
Hasto mengatakan, LPSK akan terus mendampingi Bharada E agar pernyataan-pernyataannya tidak berubah sampai nanti proses persidangan.
"Ini yang harus kita selamatkan keterangan-keterangan Bharada E ini diharapkan sampai akhir persidangan konsisten nggak? Jujur tetap. Iya (kami kawal)," ujar Hasto Atmojo.
Beberkan kejanggalan
Enggan buka mulut soal informasi dari Bharada E, LPSK justru membeberkan kejanggalan soal dugaan pelecahan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.
Kejanggalan tersebut dibeberkan LPSK dalam hasil temuan dan rekomendasi Komnas HAM.
Sebelumnya diberitakan dugaan pelecehan seksual itu dikatakan terjadi saat Putri Candrawathi masih berada di Magelang yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyatakan adanya kejanggalan dari hasil tersebut.
Beberapa di antaranya soal kecilnya kemungkinan terjadi peristiwa pelecehan seksual.
Sebab saat kejadian di Magelang saat itu, masih ada Kuat Maruf dan saksi Susi.
Dinilai Edwin jika benar peristiwa pelecehan itu terjadi, maka setidaknya Putri Candrawthi masih bisa teriak saat itu.
"Kalaupun terjadi peristiwa kan si ibu PC masih bisa teriak," ujar Edwin.
Selanjutnya dari kejadian yang diduga ada pelecehan seksual itu, ada percakapan antara Putri Candrawathi kepada tersangka Bripka Ricky Rizal (RR).
Dalam kesempatan itu kata Edwin, Putri Candrawathi masih menanyakan keberadaan Brigadir Yosua.

Edwin menilai, kondisi itu semestinya tidak terjadi, di mana ada seorang diduga korban seksual yang menanyakan keberadaan pelaku.