Berita Bangka Tengah
Ketua DPD PKS Bangka Tengah Tolak Kenaikan BBM, Nilai Menciderai Pancasila
Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti pertalite, pertamax dan solar pada, Sabtu (3/9/2022).
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti pertalite, pertamax dan solar pada, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.00 WIB.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Firmansyah mengungkapkan hal tersebut akan memicu banyak pro dan kontra.
Pemerintah dikatakannya sangat tidak berempati di tengah sulitnya ekonomi yang beranjak bangkit dan inflasi yang sangat tinggi.
"Kenaikan BBM ini akan sangat membebani masyarakat menengah ke bawah terhadap ekonomi yang sekarang," ucapnya kepada Bangkapos.com Selasa (6/9/2022) siang.
Baca juga: Masih Terkendala Aturan, Beasiswa untuk Mahasiswa Kurang Mampu di Bangka Belitung Tak Kunjung Cair
Baca juga: Imbas Siswi Open BO, Sekda Panggil Para Kepsek, Ini Kebijakan yang Diterapkan Pemkot Pangkalpinang
Di samping itu lanjut dia kenaikan ini akan menjadikan efek domino terhadap kenaikan harga di sektor lain yang membuat daya beli masyarakat semakin menurun.
"Baru mau bangkit, baru mau pulih, dihajar kenaikan seperti ini. Ini akan membuat masyarakat jatuh lagi, " sesalnya.
Dengan demikian, lanjut dia kenaikan ini adalah pencideraan terhadap pancasila karena sangat tidak adil untuk masyarakat
Baca juga: Sempat Turun, Kini Harga Minyak Goreng Kemasan di Pangkalpinang Kembali Naik Jadi Rp15.000 Per Liter
Baca juga: Mantan Wartawan Dibekuk Tim Gradak Polres Bangka, Diduga Jadi Pengedar Narkoba, Gunakan Modus Ini
Dirinya menilai kenaikan BBM ini akan menurunkan daya beli masyarakat, membuat ekonomi yang baru mau pulih terpuruk kembali, menyebabkan efek domino terhadap benda lain, menambah beban masyarakat kecil.
"Ini tidak bisa dibiarkan, kalau seperti ini terus kapan ekonomi bangkit dan pulih. Ini malah akan membuat semuanya kembali terpuruk karena pilar ekonomi ya g baru dibangun di luluh lantahkan kembali, " ucap Firman.
Oleh karena itu, Firman berharap, pemerintah lebih mensiasati dengan baik lagi kenaikan BBM ini karena sangat berpengaruh kepada pilar ekonomi kita.
"Kami dari DPP PKS Bateng sangat menolak kenaikan BBM. PKS secara moral dan konstitusional agar kenaikan BBM bisa dikaji ulang. Kami DPP PKS Bateng berharap hal ini harus ditanggulangi sebelum efek domino itu muncul, " tegasnya.
(Bangkapos.com/Akhmad Rifqi Ramadhani)
