Motor dan Mobil Ini Bakal Dilarang Isi Pertalite, Innova hingga Avanza Amankah?
Motor dan Mobil Ini Bakal Dilarang Isi Pertalite, Innova hingga Avanza Amankah?
BANGKAPOS.COM - Motor dan Mobil Ini Bakal Dilarang Isi Pertalite, Innova hingga Avanza Amankah?
Ada beberapa kendaraan dengan ketentuan tertentu yang dikabarkan bakal tak boleh lagi mengisi pertalite, ada kendaraan roda dua hingga empat.
Saat Ini masyarakat banyak bertanya kendaraan jenis apa saja yang dubatasi membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Pasalnya Pemerintah akan membatasi pembelian BBM berjenis Pertalite, imbas dari kenaikan harga BBM bersubsidi.
Adapun rencana pemerintah untuk melakukan pembatasan pembelian jenis Pertalite itu untuk beberapa jenis mobil dan motor ketika awal September 2022.
Khusus untuk motor, peraturan itu berlaku untuk motor dengan kapasitas mesin di atas 250 cc.
Baca juga: Kisah Dian, TKW di Taiwan Tak Sanggup Layani Kakak Majikan Meski Ditawari Bonus Rp 5 Juta
Baca juga: Mobil di Atas 1400 CC Dilarang Isi BBM Bersubsidi di SPBU? Begini Kata Pertamina, Avanza Amankah?
Sedangkan motor yang memiliki mesin 250 cc ke bawah masih bisa mengisi Pertalite.
Motor tersebut ada Honda, Yamaha, Kawasaki, BMW hingga Suzuki.
Sedangkan untuk mobil dengan kubikasi mesin di atas 1.500 cc ke atas dipastikan sudah tidak diperbolehkan membeli Pertalite di SPBU Pertamina.
Mobil-mobil tersebut yakni BMW X3, Honda Accord, Honda CR-V 2.0L, Hyundai Santa Fe, Lexus ES 250, Mazda CX-3, Mazda CX-5, Mazda CX-8, Mazda CX-9, Mercedes-Benz GLE 450, Mercedes-Benz GLS 600, Mitsubishi Pajero Sport, Nissan X-Trail, Toyota Alphard 2.5, Toyota Camry, Toyota Corolla Cross, Toyota Corolla Altis, Toyota C-HR, Toyota Fortuner, Toyota Voxy dan Toyota Vellfire 2.5.
BMW X3 diketahui menggunakan mesin 2.000 cc, lalu Honda CR-V juga ada yang menggunakan mesin berkapasitas 2.000 cc.
Saat ini sudah banyak pabrikan kendaraan yang memproduksi kendaraan dengan menggunakan bahan bakar RON 92 dengan kompresi rasio 11:1.
Pertalite dengan RON 90 bisa digunakan untuk kendaraan dengan kompresi mesin 9:1 hingga 10:1.
Namun, penerapan aturan terkait hal ini masih menunggu revisi Peraturan Presiden nomor 191 tahun 2014.
Jika sudah diteken Presiden Joko Widodo, maka rencananya larangan atau pembatasan pembelian Pertalite akan diterapkan mulai September 2022.

"Usulannya masih sama (mobil di atas 1.500 cc dan motor 250 cc tidak boleh beli Pertalite)," ujar Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman, awal Agustus 2022.
Baca juga: Kisah Dian, TKW di Taiwan Tak Sanggup Layani Kakak Majikan Meski Ditawari Bonus Rp 5 Juta
Baca juga: Mobil di Atas 1400 CC Dilarang Isi BBM Bersubsidi di SPBU? Begini Kata Pertamina, Avanza Amankah?
Jika nantinya tetap sesuai kajian dan Pertalite serta Solar dilarang untuk mobil 2.000 cc ke atas.
Mobil Diatas 1400 CC Dilarang Isi BBM Bersubsidi di SPBU? Begini Kata Pertamina, Avanza Amankah?
Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi jenis Pertalite dan Solar dikabarkan akan dibatasi penggunaannya.
Pembatasan itu akan dilakukan pada kapasitas mesin (cc) terhadap kendaraan mobil.
Kabar yang beredar saat ini bahwa mobil diatas 1400 cc akan dilarang mengisi BBM bersubsidi kedepannya.
Namun apakah ada pembatasan CC mobil untuk mengisi BBM bersubsidi di SPBU saat ini?
Berdasarkan Frequently Asked Questions (FAQ) di laman MyPertamina disebutkan bahwa tidak ada pembatasn CC mobil untuk mengisi BBM Bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.
“Saat ini belum ada pembatasan berdasarkan CC mobil, namun pada saat pendaftaran data tersebut sudah diminta untuk antisipasi jika ada pengaturan sejenis ke depan,
dan Konsumen yang tidak berhak, tidak akan mendapatkan kode QR dan otomatis tidak dapat dilayani,” tulis pernyataan itu.
Namun pembatasan tersebut belum tentu kapan terlaksana dan apakah tepat sasaran.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan bahwa BBM bersubsidi akan tetap dibatasi.
Dia menambahkan, sekarang Pertamina sedang menyiapkan sistem pengawasan pengaturan dengan digitalisasi.
"Diharapkan dengan metode ini, mekanisme ini kita bisa lebih mempertajam ketepatan pemanfaatan BBM subsidi ini untuk yang membutuhkan," ujar Arifin pada Sabtu (3/9/2022) lalu, dikutip dari Kompas.com.
Saat ini, pembelian BBM subsidi harus menggunakan Aplikasi MyPertamina yang dikhususkan untuk pemilik mobil, dan tidak wajib pemilik sepeda motor.
Kendati demikian, apakah pembelian BBM Subsidi hanya melalui aplikasi MyPertamina saja?
Menurut FAQ di laman MyPertamina, pengisian BBM bersubsidi tidak harus melalui aplikasi MyPertamina.
Konsumen dapat menunjukkan QR Code yang telah dicetak dan menunjukkan kepada petugas SPBU.
“Pembelian BBM Subsidi dapat menunjukkan kode QR yang sudah diunduh atau dicetak kepada petugas SPBU (tanpa aplikasi), dilakukan dengan menunjukkan kode QR di aplikasi MyPertamina,” jawaban itu.
Saat ini sudah sekitar 85 persen SPBU diseluruh Indonesia telah tersedia dan terkoneksi dengan MyPertamina.
Dari sisi pengguna, MyPertamina telah diunduh sebanyak 23 juta dan tercatat pengguna aktifnya mencapai sekitar 2.5 juta user per bulannya.
Jika mengacu pada ketentuan pembatasan dengan mobil di bawah 1.400 cc, di antara mobil yang dipasarkan di Indonesia terdapat beberapa mobil mewah.
Beberapa di antaranya adalah Mercedes-Benz (A-Class, CLA, GLA 200, GLB), Audi (Q3), Peugeot (2008), hingga Volkswagen (Tiguan).
Jika dilihat, kapasitas mesinnya memang di bawah 1.400 cc. Tapi, mobil-mobil tersebut rata-rata dibanderol di atas Rp 500 jutaan. Bahkan, Audi Q3 harganya tembus Rp 1 miliar.
Berikut daftar mobil yang boleh pakai Pertalite:
Toyota
Agya 1.197 cc
Calya 1.197 cc
Raize 998 cc dan 1.198 cc
Avanza 1.329 cc
Daihatsu
Ayla 998 cc dan 1.197 cc
Sigra 998 cc dan 1.197 cc
Sirion 1.329 cc
Rocky 998 cc dan 1.198 cc
Xenia 1.329 cc
Suzuki
Ignis 1.197 cc
S-Presso 998 cc
Honda
Brio 1.199 cc
Kia
Picanto 1.248 cc
Seltos bensin 1.353 cc
Rio 1.348 cc
Wuling
Formo S 1.206 cc
Nissan
Kicks e-Power 1.198 cc
Magnite 999 cc
Mercedes-Benz
A-Class 1.332 cc
CLA 1.332 cc
GLA 200 1.332 cc
GLB 1.332 cc
DFSK
Super Cab diesel 1.300 cc
Peugeot
2008 1.199 cc
Volkswagen
Tiguan 1.398 cc
Polo 1.197 cc
T-Cross 999 cc
Tata
Ace EX2 702 cc
Renault
Kiger 999 cc
Kwid 999 cc
Triber 999 cc
Audi
Q3 1.395 cc
Berikut jenis motor yang bakal dilarang mengisi Pertalite:
Honda
CB650R, CB500X, CBR600RR, CBR1000RR, X-ADV, CRF1100L Africa Twin Adventure Sport sampai dengan Gold Wing, Forza 250, CBR250RR, CRF250 Rally, Lini moge Honda
Yamaha
Skutik T Max, MT09, MT07, XMAX, MT-25, R25, Lini moge Yamaha
Kawasaki
Ninja ZX10R, Ninja H2, KX450, Versys 1000, Vulcan S, Ninja 250SL, Ninja ZX-25R, Ninja 250, Versys-X 250, KLX250, Lini moge Kawasaki
BMW
Semua produk roda duanya karena punya kubikasi di atas 250 cc, begitu juga dengan Triumph.
Suzuki
Gixxer SF 250, Lini moge Suzuki
Berikut ini ada daftar mobil dengan kubikasi mesin di atas 2.000 cc dan bakal dilarang menggunakan Pertalite dan Solar sesuai dengan kajian BPH Migas
Toyota
All New Voxy - 2.0 L
New Alphard - 2.5 L dan 3.5 L
New Vellfire - 2.5 L
New Venturer - 2.4 L
New Kijang Innova - 2.4 L
New Camry - 2.5 L
New Camry Hybrid - 2.5 L
Land Cruiser 300 - 3.3 L
New Fortuner - 2.4 L dan 2.8 L
Honda
Civic Type R - 2.0 L
New CR-V - 2.0 L
Mitsubishi
New Pajero Sport - 2.4 L
Outlander PHEV - 2.4 L
Hyundai
Santa Fe - 2.5 L
Palisade - 2.2 L
Staria - 2.2 L
Kia
Grand Carnival - 2.2 L.
(*/bangkapos.com/TribunSolo.com/Kompas.com)