Bangka Pos Hari Ini
Mahasiswa di Babel Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Aksi Diwarnai Blokade Jalan dan Bakar Ban Bekas
Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Bangka Belitung melakukan unjuk rasa di sejumlah ruas jalan raya di Pangkalpinang.
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Bangka Belitung melakukan unjuk rasa di sejumlah ruas jalan raya di Kota Pangkalpinang pada Rabu (14/9/2022) siang.
Mereka menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Tidak hanya itu, mahasiswa yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi, menuntut pemerintah membatalkan kebijakan tentang UU Cipta Kerja, UU IKN, UU Minerba, RKUHP dan RUU Sisdiknas.
Aksi unjuk rasa diwarnai blokade jalan dan bakar ban bekas di tengah jalan raya.
Pantauan Bangka Pos Group, iring-iringan bendera organisasi dan kampus disertai spanduk bertuliskan tuntutan mahasiswa menyertai aksi yang dimulai sekira pukul 14.00 WIB.
“Hidup mahasiwa, hidup rakyat Indonesia,” seru peserta aksi unjuk raja dengan lantang.
Mengenakan seragam dari kampus masing-masing, ribuan mahasiswa menjadi perhatian masyarakat sekitar hingga menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan.
Terlebih ketika mahasiswa memblokade setiap perempatan yang dilewat guna menyampaikan aspirasi.
Peserta demo sempat membakar sebuah ban mobil bekas.
Aksi mahasiswa dimulai berjalan kaki dari Titik Nol Kilometer Kota Pangkalpinang, kemudian menyusuri titik perempatan Jalan Ramayana hingga berakhir di Simpang RSDKT, Jalan Jenderal Ahmad Yani.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bangka Belitung Agung Virginawan sekaligus perwakilan peserta demonstrasi, mengatakan aksi unjuk rasa ini dilakukan karena banyaknya kebijakan pemerintah tak
berpihak pada rakyat kecil.
Agung Virginawan mencontohkan satu diantaranya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Kita sebagai generasi perjuangan ingin menyuarakan keluhan rakyat, apalagi rakyat kecil yang semakin tercekik,” kata Agung Virginawan kepada Bangka Pos Group.
Baca juga: Penghapusan Denda Disambut Baik, DPRD Pangkalpinang Minta Sosialisasi Pembayaran PBB Dimasifkan
Baca juga: Cuaca Bangka Belitung Hari Ini Tidak Ekstrem tapi Berpotensi Hujan Ringan
Aksi demonstrasi telah beberapa kali dilakukan namun kali ini merupakan yang terbesar karena berkoalisi dengan sejumlah kampus di Bangka Belitung.
“Ada yang dari UBB, Unmuh Babel, IAIN, Polman dan masih banyak lagi, ada juga gerakan mahasiswa seperti HMI, GMNI, dan lainnya,” kata Agung Virginawan.
Pihaknya menegaskan jika pemerintah daerah tak menghiraukan aspirasi mahasiswa Babel ini, maka akan dilakukan aksi demonstrasi dengan massa yang lebih besar.
Agung Virginawan menambahkan, aksi turun ke jalan dengan berjalan kaki ini sebagai gerakan kampanye kepada masyarakat bahwa situasi saat ini tidak baik-baik saja.
“Kita mau masyarakat tahu bahwa mahasiswa itu ada untuk mereka, ini sebagai gerakan kolektif,” kata Agung Virginawan.
DPRD Janji Sampaikan ke Pemerintah Pusat
Aksi unjuk rasa besarbesaran yang dilakukan ribuan mahasiswa seBangka Belitung di beberapa ruas jalan Kota
Pangkalpinang menjadi sorotan publik.
Para mahasiswa pun dengan lantang berbicara menyuarakan aspirasi dan tuntutan terhadap pemerintah yang dinilai mencederai raktyat kecil.
Mereka juga mendesak Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Herman Suhadi yang hadir pada kesempatan itu untuk menyuarakan pembatalan sèjumlah kebijakan yang dinilai tak pro terhadap rakyat.
Tidak hanya itu, mereka turut mendesak Ketua DPRD Bangka Belitung menandatangani sebuah dokumen.
“Tolong turunkan harga BBM pak, bapak pemimpin di Babel ini sudah berapa kali kami demo, tapi tidak
pernah didengar,” ucap seorang peserta aksi unjuk rasa.
Ketua DPRD Bangka Belitung,Herman Suhadi yang hadir menemui para demonstrans, mengatakan untuk
mengabulkan tuntutan para mahasiswa ini merupakan wewenang pemerintah pusat sebagai pemangku kebijakan.
Baca juga: Pemkot Pangkalpinang Anggarkan Rp1,3 Miliar Dana Bantuan Parpol
Baca juga: Kasus ABK Kapal Compreng PT SHL Terjun ke Laut, Kapolres Bateng Akan Usut Tuntas
Pihaknya berupaya menyampaikan aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat.
“Dari semua kebijakan seperti kenaikan harga BBM, UU Cipta Kerja dan lain-lain itu bukan daerah yang buat tapi pusat, tapi kita akan menyampaikan terus masukan adek-adek mahasiswa,” kata Herman Suhadi.
Herman Suhadi menegaskan DPRD Bangka Belitung sangat terbuka atas masukan yang disampaikan mahasiswa.
Pihaknya pun sangat menyetujui jika nantinya BBM diturunkan, namun karena ini wewenang pemerintah pusat, pihaknya tidak bisa berbuat banyak.
“Ini nanti pasti akan kita sampaikan ke pusat. Saya hadir ke sini dari rumah, tolong kita saling menghargai, pasti akan disampaikan,” kata Herman Suhadi di hadapan mahasiswa peserta unjuk rasa. (v2)
Tuntutan Mahasiswa Bangka Belitung:
- Tolak kenaikan harga BBM
- Batalkan UU Cipta Kerja
- Batalkan UU IKN
- Batalkan UU Minerba
- Batalkan RKUHP
- RUU Sisdiknas
Polres Pangkalpinang Kerahkan 365 Personel
Kepolisian Resor (Polres) Pangkalpinang menurunkan 365 personel kepolisian guna mengamankan aksi
unjuk rasa yang dilakukan aliansi mahasiswa Bangka Belitung pada Rabu (14/9/2022).
Petugas kepolisian pun sigap mengamankan aksi mahasiswa maupun arus lalu lintas kendaraan.
Kapolres Pangkalpinang AKBP Dwi Budi Murtiono mengungkapkan personel tersebut merupakan unsur
gabungan yang terdiri dari 150 personel Polres Pangkalpinang, 100 personel Samapta Polda Bangka Belitung,
dan 50 personel Brimob.
“Jadi untuk hari ini dalam melakukan aksi damai kita menurunkan personel gabungan dari Polres Pangkalpinang, Samapta Polda Babel dan Brimob Polda Babel, stay di Polsek Tamansari untuk mengantisipasi apabila terjadi eskalasi yang meningkat,” kata Dwi Budi Murtiono ditemui Bangka Pos.
“Mereka aksi damai menyuarakan penolakan BBM kepada pemerintah. Mereka juga mengajak masyarakat untuk bergabung apabila ingin mengikuti aksi damai tersebut,” kata Dwi Budi Murtiono.
Dwi Budi Murtiono berharap aksi unjuk rasa tidak mengganggu ketertiban masyarakat serta mahasiswa dapat menyampaikan aspirasinya secara damai dan tertib.
Kapolres juga berharap masyarakat memaklumi adanya peralihan arus lalulintas saat terjadi aksi demonstrasi mahasiswa.
“Kalaupun sedikit macet karena ada peralihan arus sementara, kami harap dimaklumi karena kondisi jalan yang sempit kemudian jalur alternatif yang tidak cukup banyak,” kata Dwi. (v2)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20220915-bapos.jpg)