Berita Pangkapinang
Geliat Perekonomian di Pangkalpinang, UMKM Harap Even FMF Rutin Digelar, Tak Masalah Ada Biaya Sewa
ntusias masyarakat mengunjungi even Food Milenial Festival (FMF) di Kota Pangkalpinang yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir
Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Antusias masyarakat mengunjungi even Food Milenial Festival (FMF) di Kota Pangkalpinang yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir, sejak Selasa, (13/9/2022) hingga Kamis, (15/9/2022) terlihat begitu padat dan ramai.
Para pengunjung ini diketahui bukan hanya berasal dari Kota Pangkalpinang saja, namun juga dari berbagai daerah.
Sebanyak 250 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang turut ikut serta pada event FMF ini menyajikan berbagai aneka pilihan kuliner yang dapat langsung dipilih oleh para pengunjung.
Geliat perekonomian pun terlihat mengairahkan. Pasalnya dalam satu hari para UMKM ini bisa meraup omzet jutaan rupiah.
Baca juga: Jadi Pengedar Sabu di Sungailiat, Pria asal Jawa Timur Dibekuk Tim Gradak Polres Bangka
Baca juga: Stok Bapok Dipastikan Aman, Disperindag Awasi Ulah Pedagang dengan Alasan BBM Naik
Seperti diketahui para pelaku UMKM yang ikut berpartisipasi ini wajib membayar sewa Rp1 juta untuk satu UMKM pada satu tenda, sedangkan untuk satu tenda dua UMKM atau bergabung membayar Rp800.000 yang digunakan untuk pembayaran listrik, petugas kebersihan, hingga menyewa kursi dan tenda.
Adanya biaya sewa yang ditarifkan kepada pelaku UMKM ini justru dinilai tak masalah bagi pelaku usaha.
Pasalnya sewa yang dikenakan, tak lain untuk kebutuhan para pedagang.
"Kalau bagi usaha kita (Nasi Bryani-red) tidak masalah ada tarif sewa karena uang yang kita bayarkan untuk keperluan kita jualan juga, baik itu tenda, meja, kursi, listrik, dan kebersihan. Kebetulan setenda berdua juga jadi masih ketutup dengan pemasukan," kata Owner Nasi Biryani Catering Azi, Rosa kepada Bangkapos.com, Jumat (16/9/2022).
Ia mengungkapkan lokasi jualan yang didapatnya juga strategis dan sesuai dengan prosedur yang ada.
"Alhamdulillah kita jualan tepat di kawasan rumah pak wali dan pemilihan lokasi ini benar-benar real berdasatkan undian yang kita pilih. Tapi kita lihat mau dimanapun semuanya juga ramai dan banyak penjung," ucapnya.
Rosa mengaku sangat merasakan dampak positif dengan diselengarakannya event FMF ini.
Bahkan ia mengatakan dalam satu hari produk nasi bryani yang didagangkan laris manis denga omzet kurang lebih sehari mencapai Rp5 juta hingga Rp7 juta.
"Alhamdulillah adanya event FMF seperti ini kita sangat senang, karena sangat membantu usaha kita, yang biasanya kita jual sehari ini hanya mengandalkan orderan bahkan setengah dari omzet disini (FMF) juga gak sampe," ungkap Rosa.
"Jadi selama FMF ini kita bisa jual sebanyak 150 porsi yang satu porsinya dijual mulai dari Rp 30.000 tergantung lauknya," tambahnya.
Ia berharap event yang diselengarakan ini bisa rutin digelar pemerintah Kota Pangkalpinang untuk mengairahkan pelaku usaha dan perekonomian di Kota Pangkalpinang.