Bak Pasrah Soal Kasus Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Mohon Maaf ke Seluruh Masyarakat Indonesia
Diungkap Kamaruddin Simanjuntak, perjuangannya selama ini agar almarhum Brigadir J mendapat keadilan nyaris tak membuahkan hasil
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM- Bak pasrah soal kasus Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak melayangkan perhomonan maafnya ke seluruh masyarakat Indonesia.
Pengacara keluarga Brigadir J itu sudah terlihat tak lagi bersemangat alias menggu saat mengurai perkembangan terbaru soal kasus, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kini, alih-alih mengungkap update soal Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengaku pasrah.
Dia mengurai hal mengejutkan terkait kasus pembunuhan berencana dengan tersangka utama mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Hal itu diungkapnya usai tiga bulan mengawal kasus kematian Brigadir J yang dimulai sejak 8 Juli 2022.
Bukan tanpa alasan Kamaruddin Simanjuntak terlihat seperti hendak menyerah.
Diungkap Kamaruddin Simanjuntak, perjuangannya selama ini agar almarhum Brigadir J mendapat keadilan nyaris tak membuahkan hasil.
Padahal diakui pengacara ternama itu, ia sudah memberikan semuanya untuk pengusutan kasus Brigadir J.
Seperti diketahui, Kamaruddin Simanjuntak tak dibayar sepeserpun untuk menjadi kuasa hukum Brigadir J dalam kasus pembunuhan berencana.
"Sekarang ini sangat mengecewakan. Tetapi, saya betul-betul minta maaf, saya sudah berjuang dengan mengorbankan segalanya. Baik pikiran, materi, maupun waktu. Saya membiayai semua perkara ini. Tapi saya tidak bermaksud mengungkit-ungkit itu," ungkap Kamaruddin Simanjuntak melansir TribunnewsBogor.com pada Minggu (18/9/2022).
Pengacara Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak tiba di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2022).
Kedatangan pengacara Keluarga Brigadir J tersebut untuk melaporkan Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi terkait laporan palsu. Kamaruddin mengatakan, siap-siap kecewa terkait kasus Ferdy Sambo.
Terkait permintaan maafnya itu, Kamaruddin Simanjuntak menyinggung peran presiden yang seolah tak mau berbuat sesuatu guna menuntaskan kasus Brigadir J.
Untuk diketahui, kasus Brigadir J menyeret banyak polisi hingga membuka borok kepolisian RI.
Akibatnya, angka survey perihal rasa kepercayaan masyarakat terhadap aparat pun anjlok.
"Tetapi karena presiden tidak mau berbuat sesuatu, pada akhirnya, kecuali hanya empat kali mengatakan buka seterang-terangnya. Pada akhirnya apa yang saya perkirakan perkara ini akan menjadi balilut sudah terjadi. Artinya sudah tiga bulan perkara ini sejak Juli, perkara tidak terang-terang," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
Kekecewaan Kamaruddin Simanjuntak terkait pengusutan kasus Brigadir J itu bermula saat ia mengetahui bahwa tersangka yang ditetapkan penyidik kepolisian hanya belasan orang.
Padahal diyakini Kamaruddin Simanjuntak, ada puluhan polisi yang terlibat di kasus Brigadir J lantaran skenario dari Ferdy Sambo.
Bak pasrah, Kamaruddin Simanjuntak pun mengurai prediksi akhir kasus Brigadir J.

Menurut Kamaruddin Simanjuntak, pada akhirnya kelak ia tidak bisa memenuhi harapan masyarakat Indonesia.
Seperti diketahui, publik mendesak agar Ferdy Sambo, dalang pembunuhan berencana Brigadir J dihukum mati.
"Saya atas nama penasehat hukum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Indonesia karena tidak bisa memenuhi harapan masyarakat," ucap Kamaruddin Simanjuntak lesu.
Bukan cuma Kamaruddin, rupanya ayah almarhum Brigadir J, Samuel Hutabarat rupanya juga merasakan hal yang sama.
Samuel mengaku lelah dan tak ingin lagi mengharapkan pengusutan kasus pembunuhan putra pertamanya itu selesai dengan baik.
Kepada Kamaruddin Simanjuntak, Samuel Hutabarat melayangkan curhatan.
"Pak Samuel, orangtua Almarhum sudah menyatakan 'sudah selesai lah, toh anak saya tidak kembali'. Kemarin ketika saya ke Jambi, beliau berpesan 'sudah, sudah cukup lah. Kami udah capek pak. Kami mendengar aja capek, apalagi bapak yang melakukan'," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Tiga bulan mengawal kasus Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak sempat mengalami sakit hingga kelelahan.
Namun hal itu tidak dirasa berat oleh pengacara kondang itu.
"Saya walaupun capek sampai sakit, batuk-batuk, melayani 3000 WhatsApp, televisi tiap hari, saya enggak merasa capek. Tapi karena di kepolisian tidak bergerak atau sangat lamban, maka Pak Samuel mengatakan 'sudah cukup lah, toh anak saya tidak kembali'," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
Semangat Kamaruddin itu tampaknya ditularkan oleh ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak.
Bersama adik-adiknya, Rosti Simanjuntak meminta agar Kamaruddin Simanjuntak tetap mengawal kasus pembunuhan putra kesayangannya.
Namun untuk saat ini diakui Kamaruddin, ia seolah punya feeling tak enak terkait kasus Brigadir J.
"Untuk saat ini, saya mohon maaf, ya kita siap-siap kecewa. Karena sampai sore hari ini, perkaranya hanya muter-muter di situ saja. Presiden tidak melakukan apa-apa, belum ada action yang nyata untuk menyelesaikan masalah ini," kata Kamaruddin Simanjuntak.
(Bangkapos.com/Vigestha Repit)