Berita Pangkalpinang
Imbas Kenaikan BBM, Tarif Kapal Penyeberangan dan Damri Bakal Ikut Naik
Dibeberkannya dari kenaikan BBM yang sekitar 35 persen, maka kenaikan untuk operasional kapal pun menjadi naik.
Penulis: Cici Nasya Nita |
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini akan berimbas kepada tarif kapal angkut penyeberangan Pelabuhan Sadai, Bangka Selatan ke Pelabuhan Tanjung Ru Belitung.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Asban Aris saat ditemui bangkapos.com, Selasa (20/9/2022).
Dibeberkannya dari kenaikan BBM yang sekitar 35 persen, maka kenaikan untuk operasional kapal pun menjadi naik.
"Penyeberangan kapal kalau antar kabupaten itu kewenangan kita, salah satunya Sadai ke Tanjung Ru, akan kita naikan tarifnya. Untuk manusia pribadi, mobil pribadi, mobil truk sedang dan mobil truk berat," ujar Asban.
Lebih lanjut dia mengatakan, kenaikan BBM ini adalah wewengan dari pusat, otomatis daerah mengikuti.
"Mengenai tarif penyeberangan, kami sudah rapat sekali kalau sudah ada SK baru resmi naik, kami sudah lakukan pembahasan" kata Asban.
Dari pembahasan, Asban membeberkan wacana kenaikan harga menjadi 20 persen meliputi:
* Mobil pribadi dari Rp2.200.000 menjadi Rp2.700.000
* Mobil truk sedang dari Rp2.900.000 menjadi Rp3.500.000
* Mobil Truk besar dari Rp4.900.000 menjadi Rp5.900.000
Tarif Damri Juga Naik
Tak hanya transportasi laut, Dishub Babel juga membeberkan transportasi darat seperti bus Damri akan ada penyesuaian tarif.
"Kalau naik BBM, sumber naik, apalagi ini barang begerak (akan naik-red), ada surat juga ada problematika di lapangan, berdasarkan Pergub nomor 6 tahun 2015, tarif angkutan sudah tidak sesuai dengan tarif eksisting di lapangan sebelum adanya penyesuaian kenaikan BBM saat ini," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bangka Belitung (Babel) Asban Aris.
Namun untuk kenaikan bus Damri masih dalam pembahasan pemerintah provinsi.
"Pasti kenaikan tapi kenaikan jangan terlalu besar, kalau pusat kenaikan 15-20 persen, kita imbau jangan terlalu tinggi," kata Asban.
