Kepolisian
Sedang Rekrut 1.500 Tamtama Baru, Inilah Tugas, Peran dan Cikal Bakal Brimob Polri
Brigade Mobil (Brimob) adalah satuan elit Polri bertugas menanggulangi ancaman Kamtibmas yang berintensitas tinggi
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada bulan September ini resmi membuka penerimaan Tamtama Polri Gelombang I Tahun Anggaran 2023.
Penerimaan ini dibuka untuk lulusan SMA dan SMK sederajat.
Tak tanggung-tanggung, penerimaan kali ini kuota yang tersedia adalah 1.600 orang.
Kuota tersebut terdiri dari 1.500 orang Tamtama Brimob dan 100 orang Tamtama Polair.
Pendaftaran tersebut telah dibuka sejak tanggal 12 September 2022 dan akan berakhir hingga 21 September.

Mungkin banyak yang belum tahu apa itu Brimob.
Brigade Mobil (Brimob) adalah satuan elit Polri bertugas menanggulangi ancaman Kamtibmas yang berintensitas tinggi.
Saat ini, lokasi Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua berada di Depok, Jawa Barat.
Satuan yang lahir pada 14 November 1946 silam ini telah banyak berkontribusi menanggulangi berbagai ancaman seperti gerakan radikal bersenjata dan aksi terorisme.
Ancaman-ancaman tersebut akan terus berkembang, sehingga mempengaruhi kondisi global keamanan di dalam negeri.
Oleh sebab itu, Brimob memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar untuk mewujudkan situasi keamanan dalam negeri yang kondusif dan memberikan rasa aman kepada warga Indonesia.
Selain itu, anggota Brimob juga memiliki kemampuan Search and Rescue (SAR) yang digunakan dalam tugas-tugas kemanusiaan ketika terjadi bencana alam.
Cikal bakal Brimob
Cikal bakal terbentuknya Brimob berawal dari satuan Polisi Khusus bentukan Jepang dengan nama Tokubetsu Kaisatsu Tai pada April 1944.
Satuan tersebut merupakan tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi.
Selain itu, jika diperlukan, Tokubetsu Kaisatsu Tai juga diharapkan dapat berperan sebagai tenaga tempur pada saat perang Asia Timur Raya.
Tokubetsu Keisatsu Tai memiliki persenjataan yang lebih lengkap dari pada polisi biasa. Selain itu, satuan ini juga memperoleh pendidikan dan latihan kemiliteran dari tentara Jepang
Maka tidak heran jika Tokubetsu Keisatsu Tai dikatakan sebagai pasukan polisi yang terlatih, berdisiplin tinggi, dan terorganisasi dengan rapi.
Setelah kemerdekaan, Tokubetsu Keisatsu Tai berubah nama menjadi Polisi Istimewa dengan dipimpin Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin.
Pada 14 November 1946, seluruh kesatuan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Istimewa dan Pasukan Polisi Istimewa dilebur menjadi Mobile Brigade (Mobrig).
Kemudian pada 14 November 1961, Presiden Soekarno mengubah nama Mobrig menjadi Brigade Mobile (Brimob) dengan alasan penyesuaian nama berkaidah bahasa Indonesia.
Peran Brimob
Brimob mempunyai peranan dalam gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi, dan radioaktif.
Kemampuan Brimob sebagai satuan pamungkas Polri (Striking Force) dibantu dengan kemampuan personel yang terlatih, solid, dan perlengkapan yang modern.
Saat ini, Korps Brimob membawahi beberapa pasukan, seperti:
-Pasukan Gegana
-Pasukan Pelopor
-Satuan Intelijen
-Resimen IV Demlat.
Untuk di kewilayahan, Brimob menjadi satuan pelaksana pembantu yang dipimpin oleh Kapolda.
Sedangkan untuk pembinaan dan pimpinan pusat Korps Brimob dipimpin oleh Dankorbrimob yang saat ini dijabat oleh Komjen Anang Revandoko.
Moto operasional kesatuan Brimob adalah “sekali melangkah pantang menyerah, sekali tampil harus berhasil”.