Human Interest Story
Manfaatkan Kekayaan Alam Bangka Barat, Atok Senai Buat Baju dan Topi Unik dari Akar Pohon Jeluteh
Kedua tangan Senai sangat erat memegang kayu dan palu. Pria paruh baya itu, memukul akar pohon jeluteh untuk diambil kulitnya.
Penulis: Yuranda | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kedua tangan Senai sangat erat memegang kayu dan palu.
Pria paruh baya itu, memukul akar pohon jeluteh untuk diambil kulitnya.
Kulit akar pohon itu akan dibuat sebagai baju tradisional dari Dusun Peraceh, Kecamatan Simpangteritip, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Uniknya, sejak tahun 1995 pria kerap disapa Atok Senai berusia 65 tahun ini, kurang lebih 27 tahun dia telah membuat baju unik dari kulit kayu. Bahkan sebelum ada pemerintahan baju ini telah dipakai.
Hasil kreasi itu pernah dijual olehnya saat pameran di Ibukota Jakarta.
Satu paket pakaian itu dibandrol Rp300.000, yang terdiri dari baju, tas dan topi.
Baca juga: Jamal Dinilai Pura-pura Stres, Polisi Tunggu Hasil Observasi Kejiwaan Pelaku Pembunuh Ibu Kandung
Baca juga: Para Penambang Temui Pj Gubernur Babel, Sampaikan Petisi Berisi Delapan Tuntutan
Pohon yang tumbuh secara liar di hutan rimba di wilayahnya sangat memberikan manfaat bagi Atok Senai.
Untuk membuat satu helai baju, Atok Senai menghabiskan sekitar lima batang akar pohon jeluteh.
Pakaian ini memang khas dan unik, bukan saja karena bahannya yang terbuat dari kulit kayu pohon, tetapi juga proses pembuatan sangat unik.
Dalam proses pembuatannya, kulit akar pohon jeluteh terlebih dahulu dibersihkan.
Selanjutnya akar pohon itu direndam dalam air yang dicampur dengan detergen.
Kemudian akar pohon jeluteh itu dijemur di bawah terik matahari selama tiga hari.
Selanjutnya bahan kulit kayu tadi dipukul menggunakan palu selama satu jam.
Hal itu dilakukan agar mudah memisahkan kulit dari batang kayu tersebut dan mudah dibentuk.
Bahan yang sudah jadi kemudian dibentuk dengan alat tradisional.