Berita Pangkalpinang

Penampakan Uang Palsu Rp100.000 Beredar di Pangkalpinang, Bentuknya 90 Persen Mirip Asli

Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra menunjukkan contoh barang bukti lembaran uang palsu Rp100 Ribu yang disita dari pelaku

Tangkap layar video
Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra menunjukkan barang bukti lembaran uang palsu Rp100 Ribu yang disita dari pelaku 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Satreskrim Polres Pangkalpinang mengungkap peredaran uang palsu.

Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra membeberkan uang palsu ini memiliki kemiripan 90 persen dengan uang asli.

AKP Adi Putra menunjukkan barang bukti lembaran uang palsu Rp100.000 yang disita dari pelaku.

Baca juga: Viral Sosok Diduga Joko Kendil Musafir Kepergok Naik Motor, Macan Putihnya Tidur Terpaksa Naik Ojek

Baca juga: Pengacara Rizky Billar Tak Habis Pikir Lesti Kejora Ngaku Sakit tapi Umrah, Izin Cuma Via WA

Baca juga: DPO Polres Tanjung Raja Dibekuk Tim Kelambit Buser Polres Bangka saat Nongkrong Bareng Teman

Baca juga: Bocorkan Status IG Close Friend Rizky Billar, Marissya Icha: Isinya Bukan Aib Kan?

"Uang palsu yang bertebaran di wilayah hukum Polres Pangkalpinang ini sudah banyak, meresahkan dan uang palsu ini sangat persis dengan uang asli hampir 90 persen.

Jadi ya logo, garis benangnya pun ada dan kasar, terawangnya secara kasat mata dan sepintas hal-hal yang tidak sangat prinsip ini bisa.

Wajar kalau warga Kota Pangkalpinang merasa sangat tertipu dengan uang palsu ini," jelas AKP Adi Putra dikutip Bangkapos.com, Rabu (12/10/2022) dalam video yang diterima.

Hingga kini Satreskrim Polres Pangkalpinang masih terus menyelidiki kasus uang palsu.

Sementara dari informasi yang dihimpun Bangkapos.com, diduga pelaku peredaran uang palsu merupakan ayah dan anak.

Satreskrim Polres Pangkalpinang juga melakukan pengejaran terhadap pelaku lain hingga ke Palembang. 

"Untuk saat ini masih kita lakukan pengembangan," ungkapnya.

Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

Dikutip Bangkapos.com dari Kompas.com, Bank Indonesia (BI) merekomendasikan tiga cara untuk memeriksa keaslian uang Rupiah, yakni dengan dilihat, diraba, dan diterawang. Metode ini disebut juga sebagai 3D.

Dilihat

Untuk memeriksa uang asli atau palsu, maka bisa dengan memastikan warna uang tampak terang dan jelas

Terdapat benang pengaman dan logo BI yang dapat berubah warna bila dilihat dari sudut pandang berbeda dengan cara digerakkan ke atas, bawah, atau samping. Lihatlah keberadaan benang tersebut dengan seksama.

Kemudian, terdapat tulisan BI yang tersembunyi dapat dilihat pada sudut pandang tertentu.

Oleh karena perlu memposisikan sudut pandang kita untuk mencari ciri kasat mata ini. Caranya, bisa dengan membolak-balikkan uang dengan perlahan.

Selain itu, akan tertera cetakan berupa garis-garis lurus dalam bidang tertentu yang akan menimbulkan efek warna pelangi apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Diraba

Metode selanjutnya untuk mengetahui keaslian uang Rupiah adalah dengan meraba permukaan uang kertas di bagian angka nominal, huruf terbilang, gambar utama, dan lambang negara burung Garuda.

Bagian-bagian tersebut akan terasa kasar bila diraba.

Ada pula kode tertentu untuk mengenal jenis pecahan bagi tuna netra, yang juga akan terasa kasar bila diraba.

Diterawang

Saat diterawang, uang Rupiah asli akan menampilkan tanda air atau watermark berupa gambar pahlawan dan gambar saling isi yang membentuk logo BI.

Selain itu, akan terdapat tulisan yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

Ada pula metode lain untuk membuktikan cetakan yang tidak kasat mata pada uang. Caranya dengan meletakkan uang kertas di bawah sinar UV.

Di bawah sinar UV, cetakan kasat mata serta nomor seri uang akan memendar di bawah sinar UV.

Mengenali ciri uang Rp 100.000

Ilustrasi Uang
Ilustrasi Uang (Lifestyle.kompas.com)

Cara membedakan uang asli atau palsu juga bisa ditengarai dari ciri-cirinya.

Pada uang kertas Rp 100.000, di bagian depan akan ada gambar wajah Presiden Indonesia pertama Dr. (H.C.) Ir. Soekarno, dan wakilnya Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta.

Sementara, di bagian belakangnya terdapat seorang penari Tari Topeng Betawi. Terdapat pula gambar kepulauan Raja Ampat yang terletak di Sorong, Papua.

Di sudut atas bagian belakang, ada gambar Bunga Anggrek Bulan, yang merupakan salah satu bunga nasional Indonesia. Bunga ini pertama kali ditemukan oleh ahli Botani Belanda, bernama Carl Ludwig Blume.

Ukuran uang kertas Rp 100.000 adalah 51x65 mm yang dicetak dengan perpaduan warna merah, merah muda, dan jingga. Namun, pecahan ini didominasi warna merah muda.

Ada benang pengaman seperti dianyam pada uang, tanda air, gambar tersembunyi multiwarna, gambar tersembuyi bertuliskan BI, kode tuna netra, dan gambar saling isi.

(*/Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

Sumber: bangkapos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved