Atlet Bangka Belitung Abdul Manan Positif Doping di PON Papua 2021, Sanksi Ini Menanti

Sebanyak lima atlet yang berlaga di PON Papua 2021 terbukti positif doping berdasarkan tes, termasuk perwakilan Bangka Belitung

Istimewa
Logo PON XX Papua 2021 

Respon KONI Bangka Belitung

Ketua KONI Provinsi Bangka Belitung, Riki Kurniawan merespon terkait hasil tes atlet PON Papua yang dilakukan Indonesia Anti Doping Organization (IADO).

Riki Kurniawan menegaskan pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari KONI Pusat dan PB PON terhadap atlet yang menggunakan doping. 

Sebagai informasi Abdul Manan meraih medali perak di PON Papua untuk Bangka Belitung.

Seluruh bantuan yang telah diberikan pada Abdul Manan kini terancam dicabut. 

"Apabila yang bersangkutan memang betul terbukti pada saat PON Papua menggunakan doping maka kami akan ikut mencabut seluruh bantuan yang diberikan kepada atlet tersebut," ujar Riki Kurniawan, Selasa (15/10/2022). 

Bahkan Koni Provinsi Bangka Belitung tengah mempertimbangkan untuk menarik bonus PON Papua yang telah diberikan kepada Abdul Manan.

"Untuk tahun ini rencananya ada dana bulanan untuk atlet-atlet yang meraih medali di PON Papua. Abdul Manan tidak akan kita berikan bantuan tersebut. Tapi sekali ditegaskan untuk sekarang kami masih belum bisa mengambil sikap, karena kami masih menunggu surat resmi dan rilis dari KONI Pusat maupun PB PON," tegasnya. 

Sementara itu pihaknya berharap kepada masyarakat khususnya yang berkecimpung di dunia olahraga untuk tidak menyentuh penggunaan doping. 

Diungkapkan Riki, penggunaan doping dapat dikenai sanksi berat larangan ikut bertanding selama empat tahun. 

"Doping ini pasti merusak masa depan kita, ayo bersama-sama tunjukkan sportivitas dan fair play mulai dari diri kita sendiri. Ada sanksi dari Koni pusat empat tahun tidak boleh bertanding, ini akan merugikan atlet itu sendiri karena empat tahun itu sangat berharga karena umur emas atlet itu terbatas. Jadi pesan saya jauhkan diri dari doping," ungkapnya.

Apa itu Doping?

Mengutip BBC, doping adalah zat terlarang yang dikonsumsi oleh atlet untuk meningkatkan performanya.

Istilah lain doping adalah Performance Enhancing Drugs (PED) yaitu jenis obat-obatan yang digunakan oleh atlet untuk meningkatkan kinerja atletik mereka dalam olahraga kompetitif.

Menurut IOC (Komite Olimpiade Internasional) pada 1990, doping adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis.

Halaman
123
Sumber: bangkapos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved