FAKTA Pemeran Video 16 Menit Wanita Kebaya Merah, Kebanyakan Nonton yang Begituan Buat Otak Mengecil
osok pemeran dalam video tak senonoh Wanita Kebaya Merah mulai terungkap. Seorang influencer Instagram dicurigai jadi pemeran video tersebut.
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
Padahal, bagian otak tersebut berperan penting dalam tubuh yang membuat perbedaan antara manusia dengan hewan.
Berikut ini bahaya kecanduan film porno:
Fungsi otak menurun
Jalur komunikasi di dalam otak terganggu. Dalam hal ini akan mengganggu fungsi otak seperti, emosi, pemusatan perhatian, pergerakan, kecerdasan dan pengambilan keputusan
Seseorang mencontoh perilaku seperti yang dilihat dalam tayangan atau gambar pornografi
Pada anak-anak, pornografi bisa membuat cemas dan sedih karena imajinasi mereka mengenai seksualistas tidak tercapai secara langsung
Anak-anak juga bisa merasa jijik, syok, malu, marah, dan takut karena mereka masih terlalu muda untuk memperlajari hal-hal tersebut
Sulit bermain dengan teman-teman karena fungsi kesenangan di otak sudah berbeda dengan anak seumuran lainnya
Berperilaku kasar, di mana pada saat dewasa orang yang sudah kecanduan pornografi cenderung akan menganggap pasangannya sebagai objek seksual semata sehingga harga diri pasangananya dianggap rendah dan berhak melakukan apapun.
Sementara itu, melansir Buku Parenting untuk Pornografi di Internet (2010) karya Ridwan Sanjaya, Christine Wibhowo, dan Arista Prasetyo Adi, kecanduan pornografi dapat membuat otak bagian tengah depan (ventral tegmental area) mengecil atau menyusut.
Penyusutan sel otak yang memproduksi dopamine atau zat kimia pemicu rasa senang itu dapat mengacaukan kerja neutotransmitter atau pengirim pesan.
Selain itu, kekacauan tersebut akan menimbulkan turunnya self-control dalam diri seseorang.
Menurut Ahli Bedah Saraf Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton, kerusakan otak akibat kecanduan pornografi bahkan lebih berat dibanding dengan kecanduan lainnya.
Tidak seperti adiksi lainnya, kecanduan pornografi tidak hanya memengaruhi fungsi luhur otak, tetapi juga merangsang tubuh, fisik, dan emosi, serta diikuti dengan perilaku seksual.
Apabila gangguan perilaku dan kemampuan intelegensia itu meluas, bukan tidak mungkin akhirnya akan memperburuk kemampuan, kesehatan fisik, mental, dan sosial orang yang kecanduan pornografi.