Human Interest Story
Kisah Sukses Jimmy, Owner Ayam Jimbronk dan Mak Kampung di Pangkalpinang, Pernah Rasakan Bangkrut
Kisah Muhammad Azmi atau Jimmy pernah bangkrut dalam menjalankan usaha, kini jadi owner Ayam Jimbronk dan Lempah Kuning Mak Kampung di Pangkalpinang.
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Nasib seseorang tiada yang tahu. Itulah yang tergambarkan dari seorang pria bernama Muhammad Azmi atau disapa Jimmy Jimbronk.
Memulai usaha dari nol tak semudah yang dibayangkan.
Pasalnya ada rintangan yang harus dijalani oleh pria murah senyum tersebut.
Sebelum ke usaha kuliner, ternyata Jimi merupakan pengusaha sepatu di Kota Bandung.
Baca juga: Kisah Asmara Dosen dan Mahasiswi, Dari Tanya Tugas Kuliah via DM kini Bahagia Mewisuda Istri Sendiri
Setelah berhasil membuka 13 cabang toko sepatu, nasib bagus tak selamanya berpihak padanya.
Usahanya yang dia bangun tersebut bangkrut hingga menyisakan sedikit uang.
"Dulu pernah mengalami bangkrut pada 13 Toko Sepatunya saat masih di Bandung," kata Jimmy kepada Bangkapos.com, Minggu (6/11/2022).
Namun menurutnya hal tersebut sebagai pelajaran baginya supaya lebih baik lagi dalam mempersiapkan untuk mengembangkan usaha.
Dari situlah Jimmy bersama istri nekat untuk membangun usaha kembali.
Namun kali ini bukanlah usaha sepatu, melainkan kuliner di Bangka Belitung.
Setelah Jimmy bangkrut di 13 Toko sepatu, tersisa uang sedikit kemudian dilarikan ke bisnis kuliner di Bangka Belitung.
"Tersisa duit sedikit, saya larikan ke bisnis kuliner, tapi produknya sudah saya research sejak lama saat masih di Bandung di research ayam apa yang cocok Trail di Garut saat itu," kata Jimmy.
Jimmy sadar bahwa kebutuhan akan makanan akan selalu dilirik oleh masyarakat Babel.
Akhirnya, dari sisa uang sedikit dia membuka usaha dan merintis Ayam Jimbronk di Kota Pangkalpinang.
Merintis usaha kala itu Jimmy dan istrinya lah yang menjadi pegawai sekaligus owner.
"Dulu saat masih merintis itu tidak ada karyawan sama sekali, hanya saya sama istri," sambungnya.
Lambat laun usahanya mulai dikenal dan banyak diminati hingga akhirnya membuka cabang yaitu di Bacang dan Bukit Merapin.
Namun sayangnya, 2 cabang yang dia buka tak bertahan lama karena kendala dan sebagainya hingga memilih tutup.
Masih menyisakan satu yang menjadi pusat yakni di dekat masjid jamik yang merupakan pusat.
Hingga saat ini warung ayam jimbronk banyak peminatnya karena menu yang disajikan.
Jimmy juga mencoba membuka peruntungan membuka usaha kuliner yaitu Lempah Kuning Mak Kampung.
Tak kalah dengan Warung Ayam Jimbronk, warung Lempah Kuning Mak Kampung ternyata sangat digandrungi banyak orang.
Bahkan tempat makan berkonsep ala-ala saung yang asri di tengah kota.
Mengunjungi Lempah Kuning Mak Kampung membuat Anda merasa sedang bertandang ke area pedesaan.
Lempah Kuning Mak Kampung selalu padat ketika jam makan siang.
Mobil yang terparkir di pinggir jalan linggarjati juga padat.
"Awal mengembangkan usaha kalau masih merintis pastinya perih dulu, namun yang harus digarisbawahi usahakan kalau berbisnis itu tidak dengan duit.
Jadi dilakukan secara organik artinya keuntungan yang kita peroleh diinvestasikan dalam bentuk modal dan seiringnya waktu semuanya berjalan lancar," sebut Jimmy.
Jimmy menyebutkan ada hal atau langkah-langkah yang harus dilakukan saat berbisnis.
"Berbisnis itu tidak bisa seruduk-seruduk, misal ada uang, lihat permintaan pasar dan harus riset, pelajari datanya kemudian produk dipastikan harus approved (disetujui) dulu," kata Jimmy Jimbronk.
"Kebanyakan bisnis ala kadarnya, asal jualan kemudian dapat untung selesai, tapi kan kalau bisnis dibesarkan secara matang dilihat dari perencanaan, cara mengolah bisnisnya, mengolah manajemennya semuanya, semuanya harus dipelajari secara kuat bagaimana bisnis tersebut tidak hanya berkembang tapi terus maju dan membesar," bebernya.
Buah dari usaha dan ketekunan yang dimiliki oleh Muhamad Azmi, baru-baru ini dia bisa menunaikan ibadah umrah di tanah suci Makkah, Arab Saudi.
"Ini merupakan yang pertama kali," kata sapaan Jimi Jimbronk itu.
(Bangkapos.com/Widodo)