Kisah TKW
Kisah TKW, Mbak May Dilarang Menikah dan Pulang ke Indonesia oleh Majikannya di Amerika Serikat
Saking lamanya bekerja dan sudah mendapat kepercayaan penuh dari majikannya, Mbak May sempat tidak dizinkan pulang hingga menikah.
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM-- Kisah Tenaga kerja Wanita asal Indonesia di negeri orang, seperti tak habis-habisnya untuk dikulik.
Kali ini kisah TKW bernama Misiyah Rani atau disapa mba May yang bekerja menjadi asisten rumah tangga di Amerika.
Tidak sebentar, sapaan May tersebut sudah 21 Tahun lamanya menjadi pekerja migran di Maryland, Amerika Serikat.
Saking lamanya bekerja dan sudah mendapat kepercayaan penuh dari majikannya, Mbak May sempat tidak dizinkan pulang hingga menikah.
Kisah mbak May dilarang majikannya untuk menikah ini dikutip dari kanal YouTube Cerita UntungS
Diceritakan mbak May, dirinya bekerja dengan majikannya bernama dokter Garry dan Miss Debbie
Baca juga: Kisah TKW, Sitti Terpaksa Tidur Digilir Dua Majikannya Setiap Malam, Ganti Pakaian di Kamar Mandi
Baca juga: Kisah TKW, Beruntungnya Sitti Dapat Hadiah Rumah Buat Bulan Madu dari Majikannya yang Super Baik
Kedua majikannya tersebut sangat baik terhadap dirinya sehingga ia betah menjadi Asisten rumah tangga dan merawat anak-anak kedua majikannya tersebut.
Mbak May di awal kerja tahun 2001 dalam lima hari kerja hanya mendapat gaji 350 dolar kemudian meningkat menjadi 600-700 dolar.
Sekarang dirinya bisa mendapatkan uang sebesar 1000-1200 dolar, karena ia tidak hanya bekerja di rumah miss Debby saja tetapi juga bekerja di luar membersihkan rumah orang lain.
" Untuk gaji perjam disini dibayar 25 dollar, terus aku sama bos aku sering ngasih bonus, ulang tahun, chrismas kasih gaji full, seperti THR," ungkapnya.
" Kalau kerja disini seperti pegawai negeri, tanggal merah, tahun baru, lebaran libur. Banyak banget tanggal merah disini, tetapi tetap digaji," ujar Mbak May menjawap pertanyaan Arie Untung.

Dalam kesempatan tersebut, Arie Untung sempat menanykan apakah benar Mbak May sampai dilarang pulang ke Indonesia hingga dilarang menikah.
Mendengar pertanyaan tersebut, Mbak May membenarkan, tetapi bukan berarti negatif.
Diceritakannya, saat itu dirinya sudah berumur dan sudah merasa putus asa karena belum ketemu jodoh dengan usia tersebut, dirinya sudah bekerja selama enam tahun ikut majikannya tersebut.
Pada saat itu Mbak May sudah bertekad mau pulang ke Indonesia apabila tidak ketemu jodohnya di amerika, ternyata keinginannya tersebut sama dengan suaminya saat ini bernama Wahyu pria asal Garut yang juga berencana mau pulang ke tanah air.
Mungkin sudah jodoh, keduanya akhirnya dipertemukan dan itupun hanya masing-masing lewat foto saja.
" Saat itu taunya hanya lewat foto, dia kirim foto ke aku. itu story aku. aku ngak mau orang sini (amerika) aku mau sama muslim. alhamdulilah ketemu jodohnya," ucapnya.
Tidak sampai disitu saja, niat Mbak May menikah dengan Wahyu ini sempat ditentang kedua majikannya.
Terutama majikannya perempuaan Miss Debbie.
Mereka takut, dirinya akan disakiti karena tidak kenal betul dengan kepribadian pria tersebut. Dan takut juga akan ditinggalkan.
" saat itu bos aku takut saya disakiti, takut akan ditinggal. Aku bilang jangan takut aku tidak akan tinggalkan mereka," ungkapnya.
Singkat cerita akhirnya Mbak May dan Mas Wahyu menikah, prosesinya juga seperti adat Indonesia.
Walau dirinya bersama mas Wahyu berada di Amerika kedua keluarga saling bersilaturahmi di Indonesia,
"Keluarga mas Wahyu pergi ke rumah saya di Ponorogo, begitu juga sebaliknya keluarga saya ke Garut. Saya sudah menikah pada 2007, sekarang sudah 15 tahun kami menikah," ucapnya.
Diakui Mbak May, majikannya sangat berat berpisah dengan dirinya. bahkan majikannya yang perempuan miss Debbie sampai bilang dirinya ketika tua mau di momong oleh Mbak May.
"Bos aku sudah ngak kerja bilang may kalau aku sudah tua kamu yang momong, loh gimana saya bilang nanti kita sama-sama tua loh. saat ini saya sudah berumur 52 tahun majikan saya 55 tahun. terus tertawa," ucapnya.
Melihat kedekatan ART dengan majikannya tersebut Fenita Arie istri dari Arie Untung penasaran. Tips apa yang dilakukan agar mendapat kepercayaan seperti itu.
Menurut May, dirinya tidak memiliki tips yang muluk-muluk, pertama bekerja itu harus jujur.
"kedua sebelum majikan berpikir sebelum menyuruh, kita harus punya inisitif. Jangan nglunjak, kamu walaupun kamu disayang bagaimanapun sama majikan, kamau jangan ngelunjak, sebab kamu adalah pembantu atau kamu asisten kamu tetap asisten. Saya baik, majikan saya baik, saya akan lebih baik disitu majikan aku trust (percaya)," ungkapnya
Diketahui bahwa Misiyah Rani atau May merupakan TKW yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur.
Wanita yang akrab disapa May tersebut membagikan kesehariannya sebagai ART di rumah keluarga dr Gary dan istrinya Gabbie.
Di sana, ia membantu melakukan pekerjaan rumah tangga selagi ikut merawat anak-anak mereka.
Tak disangka jika May datang ke sana tanpa bisa Bahasa Inggris sama sekali.
"Waktu itu saya belum sama sekali ngomong Inggris cuma bisa yes or no tapi pakai isyarat jadi bosku (menunjukkan) 'do this, do this', understand sedikit," ujarnya.
Meski beigtu, untungnya majikan May mau menerima wanita itu apa adanya.
"Dia sangat pemalu, aku ingat dia hanya tahu sedikit Bahasa Inggris tapi dia punya senyum yang sangat cantik tapi sangat diam dan aku pikir aku akan coba karena aku tahu orang Indonesia sangat ramah dan baik jadi coba saja," kata Debbie.
May ternyata cocok bekerja dengan keluarga May hingga sulit untuk meninggalkan mereka dan kembali ke Indonesia.
Dikatakan jika Gary, Debbie, dan anak mereka Michael memperlakukannya seperti keluarga.
"Di situ aku bersyukur saya kerja di Arab 10 tahun is so bad, nggak ada baiknya orang (majikannya), di sini kok saya menemukan dr Gary. Makanya aku nggak mau ninggalin," tuturnya.
Di keluarga dr Gary, May biasanya bekerja lima hari dalam seminggu.
Dia pun membagikan kisah dan gajinya yang terbilang fantastis yakni jika dihitung rupiah menjadi Rp60 juta dalam sebulan.
Dalam sebulan ia mengaku bisa mengantongi Rp 50-60 juta.
Kebanyakan gajinya pun dikirim ke Indonesia untuk keluarga.
"Kerja demi keluarga di Indonesia, memperbaiki ekonomi, memperbaiki kehidupan saudara-saudara, nggak cuma orang tua tapi juga keponakan, adik, semuanya sudah pernah saya bantu," kata May.
Majikannya itu juga menjelaskan bahwa antara mereka (keluarga) dengan May bukan hanya sekedar majikan dan pekerja saja.
"Kami tidak bisa seperti itu," ungkapnya.
Namun May merasa meskipun dia sudah dianggap sebagai keluarga oleh majikannya tetap saja berangapan dirinya adalah pembantu.
"Ya tetap saja koridor ku adalah pembantu," bebernya.
(Bangkapos.com/Zulkodri)