Berita Pangkalpinang

Inilah Enam Pilar Kesehatan yang Jadi Komitmen Pemerintah Kota Pangkalpinang

pada pilar pertama Kemenkes terus berupaya mengintegrasikan dan merevitalisasikan pelayanan kesehatan primer, termasuk standar jaringan

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M. Hakim saat menyerahkan sarana dan prasarana bagi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas usai upacara HKN di Halaman Kantor Wali Kota setempat, Selasa (15/11/2022).   

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Pemerintah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung memastikan akan melaksanakan enam pilar transformasi sistem kesehatan. Ini sebagaimana arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang meminta pemerintah daerah (Pemda) melaksanakan enam pilar tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M. Hakim mengatakan, adapun fokus enam pilar transformasi kesehatan adalah transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan.

“Tak hanya itu, transformasi sumber daya manusia  kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan,” kata dia kepada Bangkapos.com, Selasa (15/11/2022).

Hakim memaparkan, pada pilar pertama Kemenkes terus berupaya mengintegrasikan dan merevitalisasikan pelayanan kesehatan primer, termasuk standar jaringan, standar layanan, serta digitalisasi sistem pelaporan.

integrasi pelayanan kesehatan akan terlihat mulai dari pelayanan di Puskesmas, serta akan melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan swasta.

Transformasi pelayanan kesehatan primer harus mendapat perhatian khusus serta investasi kesehatan yang besar, dengan fokus pada upaya promotif dan preventif. 

Salah satu prioritasnya yaitu melalui penguatan kader dan Posyandu yang menjadi ujung tombak pemberian layanan kesehatan.

Tak hanya itu terus membangun gerakan-gerakan masyarakat untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat.

“Dukungan dan peran serta pemerintah daerah beserta seluruh elemen masyarakat dibutuhkan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat,” terang Hakim.

Untuk pilar kedua, kata dia, transformasi layanan rujukan bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat.

Terutama mengembangkan jejaring layanan rujukan untuk penanganan penyakit katastropik yang menjadi penyebab kematian tinggi dan beban pembiayaan besar, antara lain stroke, kanker, jantung, ginjal, serta kesehatan ibu dan anak.

Pilar ketiga, transformasi sistem ketahanan kesehatan, percepatan ketahanan farmasi dan alat kesehatan terus dilakukan, agar produk obat, vaksin, dan alat kesehatan dapat diproduksi dari hulu ke hilir dan dimanfaatkan di dalam negeri.

Di samping ketersediaan produk farmasi dan alat kesehatan, pemerintah juga mendorong kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan melalui tenaga cadangan kesehatan. Partisipasi tenaga kesehatan dan non-kesehatan sewaktu-waktu dapat diaktifkan ketika terjadi krisis.

“Pilar keempat, melakukan transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup, adil, efektif, dan efisien,” paparnya.

 Pilar kelima, sumber daya manusia kesehatan bertransformasi dalam peningkatan jumlah, pemerataan, serta meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, untuk memberikan pelayanan berkualitas.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved