Smart Woman
Kisah dr Eva Lestari, Tulus Rawat Pasien Tak Pernah Dibeda-bedakan
Nama dr Eva Lestari mungkin sudah tak asing lagi di dunia kesehatan Bangka Belitung (Babel).
Penulis: Akhmad Rifqi Ramadhani | Editor: Fery Laskari
BANGKAPOS.COM , BANGKA - Nama dr Eva Lestari mungkin sudah tak asing lagi di dunia kesehatan Bangka Belitung (Babel).
Dokter yang dikenal ramah dalam pelayanannya ini merupakan Penanggung Jawab Poli Khusus HIV Poli Tulip Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah Pangkalpinang.
Menjadi penanggung jawab poli khusus HIV membuat dirinya sudah terbiasa dalam menangani pasien yang menderita HIV/AIDS.
Sehingga, dirinya menganggap hal itu merupakan tugas mulia untuk membantu sesama.
Meski banyak stigma negatif dari orang-orang terhadap penderita HIV, dr Eva tak ambil pusing, baginya pasien HIV sama seperti pasien pada umumnya.
"Karena kita paham secara medis terhadap cara penularannya tidak ada yang harus ditakuti," imbuhnya kepada Bangkapos.com Sabtu (19/11/2022) sore.
Baginya, yang terpenting adalah menjaga perasaan para pasien ,jangan sampai mereka merasa diasingkan dan didiskriminasikan.
"Kita harus bantu pasien, karena pasien itu adalah tugas dan tanggung jawab profesi dokter, sehingga wajiblah kami melakukan pendekatan kita kepada pasien," katanya
Bercerita kepada Bangkapos.com lebih jauh, dr Eva ingat betul ketika berobat, tak jarang pasien HIV drop dan merasa itu akhir dari segala hidupnya.
Namun sebagai dokter, pihaknya berusaha semaksimal mungkin memotivasi pasien HIV sehingg membangkitkan kepercayaan diri.
"Cuman satu hal yang saya selalu bilang sama mereka. Jaminan mati itu tidak harus sakit orang sehat pun akan mati sewaktu waktu tapi kalau Allah SWT sudah berkehendak," jelasnya.
Maka ketika hal itu disampaikan, para penderita HIV merasa lebih percaya diri untuk menjalakan proses kehidupan selanjutnya.
"Sebenarnya kesembuhan pasien 60-80 persen dari psikisnya, seorang dokter perlu membuat nyaman pasiennya karena mereka butuhkan itu," tegasnya.
*Perjalanan Karir Menjadi Dokter*