Piala Dunia 2022
Profil Memphis Depay, Pemain Belanda Keturunan Maluku di Piala Dunia 2022, Dilatih Pelatih Indonesia
Memphis Depay adalah pemain Belanda di Piala Dunia 2022 keturunan maluku dan pernah dilatih pelatih Indonesia. Pernah bersama Manchester United
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Memphis Depay adalah pemain Belanda di Piala Dunia 2022 keturunan maluku.
Fakta menarik Memphis Depay adalah ia beruntung karena pernah dilatih seorang pelatih Inndonesia.
Memphis Depay pernah merumput bersama sejumlah klub besar di Eropa, di antaranya Manchester United dan Lyon.
Sejak 2021, Memphis Depay bermain untuk Barcelona.
Pada Piala Dunia 2022 kali ini, Memphis Depay adalah satu dari sederet pemain bintang Timnas Belanda.
Penyerang Barcelona FC ini berpotensi menjadi bintang di Piala Dunia 2022 Qatar.
Memphis masuk dalam timnas Belanda yang diarsiteki Louis van Gaal.
Profil
Memphis lahir pada 13 Februari 1994.
Dia adalah pemain sepak bola berkewarganegaraan Belanda yang bermain untuk FC Barcelona dan timnas Belanda.
Dilansirt dari Tribun Gorontalo, Depay memulai karier sepak bolanya saat kecil bersama FC Langgur, sebuah klub gawang mini lokal di kotanya yang dibentuk bersama sejumlah teman-teman baiknya seperti Maya Afrika, Hendro Jr, Tega Gelovardio, Renato Tupenalay, Randy D Tita, Sam’s Bogey, Chris Tetta, serta salah seorang sepupunya sendiri yang berdarah Zimbabwe-Mongolia bernama Marsel Samloy.
Saat masa kecilnya tersebut, Depay juga cukup beruntung sempat dilatih oleh pelatih kawakan asal Indonesia yakni Jodinad Engko, tepatnya saat memperkuat Kerambah FC.
Perjalanan karier Memphis Depay sendiri mulai meningkat pada tahun 2004, yaitu sejak memasuki karier yuniornya bersama klub lokal, VV Moordrecht, dan berlanjut ke Sparta Rotterdam, kemudian bersama PSV Eindhoven.
Tertarik akan bakatnya yang cukup mencolok, Depay pun dipanggil oleh KNVB untuk memperkuat timnas Belanda U-15 pada pertengahan tahun 2008.
Depay pada akhirnya memulai karier seniornya di klub PSV Eindhoven sejak tahun 2011.