Berita Lokal
Penambang Asal Banten Duel Lawan Buaya 5 Meter di Kolong Semulut, Kakinya Hampir Putus Kena Gigitan
Dengan tenaga tersisa, Nurdilik yang meronta kesakitan terus melakukan perlawanan dan memukul buaya agar melepaskan kaki kanannya yang digigit
Pihaknya juga merujuk pasien ini ke Rumah Sakit Umum Sungailiat lantaran di sana ada dokter spesialis tulang karena kakinya sudah remuk dan hampir putus.
"Kami rujuk ke RS di Sungailiat karena ada dokternya di sana pasien tidak mau malahan ke RSUD.
Buaya yang menyerang korban ini sepanjang 5 meter kata korban saat di rawat," kata dia.
Saat ini pasien yang diserang buaya itu sudah dibawa oleh temannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat.
Pemancing Sempan Diterkam Buaya
Di tempat terpisah, Hengki (33), warga Desa Sempan Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka dinyatakan hilang saat memancing ikan di kolong bekas tambang timah di kawasan perkebunan kelapa sawit desa setempat.
Hingga saat ini, Rabu (23/11/2022) korban masih belum berhasil ditemukan.
Masyarakat banyak menduga korban diterkam buaya yang menghuni kolong tersebut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Okta mengatakan menerima informasi tersebut dari Adam, seorang anggota keluarga korban, Selasa (22/11/2022).
"Menurut keterangan dari pihak keluarga bahwa pada tanggal 21 November 2022 sekira pukul 07.00 WIB, korban pergi ke kebun dan pada sore harinya korban pergi memancing ikan. Seharusnya pukul 18.00 WIB korban biasanya sudah kembali ke rumah," kata I Made.
Menurutnya, istri korban sempat berkali-kali menghubungi ponsel genggam milik korban, namun tidak ada jawaban.
Tim SAR dan masyarakat melakukan pencarian terhadap korban hilang saat mancing di kolong. (Dok/Tim SAR)
Pada esokan harinya tanggal 22 November pukul 07.00 WIB, istri dan keluarga korban berupaya untuk mencarinya.
Kemudian pada pukul 13.00 WIB barang-barang milik korban, berupa sandal, handphone, dan kunci motor berhasil ditemukan di pinggir kolong tersebut, namun tidak ada pemiliknya (korban).
"Melihat barang-barang tersebut, pihak keluarga langsung melaporkan kepada kami untuk melakukan pencarian terhadap korban" jelasnya.
Atas dasar itulah kemudian Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang langsung membuka Operasi SAR Gabungan dan berangkat ke tempat kejadian perkara (TKP).
(*/ Bangkapos.com/Edwardi/ Yuranda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/freepikcom____ilustrasi-buaya.jpg)