Piala Dunia 2022
Aturan FIFA Resmi Berubah, Atribut LGBT Sudah Diizinkan Masuk di Piala Dunia 2022 Qatar
FIFA akhirnya secara resmi mengonfirmasi jika atribut LGBT kini sudah diizinkan atau dibolehkan masuk di Piala Dunia 2022 Qatar
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - FIFA atau Federasi Sepak Bola Internasional diketahui telah resmi mengubah aturan soal larangan dalam Piala Dunia 2022 Qatar.
Diketahui semula aturan terkait atribut LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) dilarang keras untuk masuk di Piala Dunia 2022 Qatar.
Salah satu aturan tersebut adalah larangan penggunaan ban kapten pelangi atau Ban Kapten One Love yang merupakan bentuk dukungan terhadap gerakan LGBT.
FIFA pun akhirnya memberitahu seluruh federasi sepak bola untuk tidak menggunakan atribut pelangi selama pertandingan berlangsung.
Mulai dari penggemar dan jurnalis yang dilarang mengenakan warna pelangi selama menyaksikan pertandingan. Bahkan menurut laporan, ada tujuh tim nasional terpaksa membatalkan rencana penggunaan ban kapten OneLove, yang akan mempromosikan keragaman dan inklusi, di turnamen tersebut.
Atas larangan tersebut muncul polemik jika Jerman, Denmark, dan Inggris mengancam akan meninggalkan FIFA apabila aturan tersebut tetap tak berubah.
Ketiga negara tersebut tidak menyukai jika ada pelarangan terkait atribut LGBT masuk ke Piala Dunia 2022.
Jerman bahkan sempat melakukan protes pada FIFA terkait hal ini.
Timnas Jerman melakukan aksi foto tutup tangan sebelum laga dimulai melawan Jepang pada Rabu, 23 November 2023 kemarin.
Baca juga: Jerman, Inggris, Denmark, dan Wales Ngotot Dukung LGBT, Rusia Keluarkan RUU Anti LGBT Terbaru
Namun kini, FIFA melunak dan akhirnya secara resmi mengonfirmasi jika atribut LGBT kini sudah diizinkan atau dibolehkan masuk di Piala Dunia 2022 Qatar.
FIFA telah mengizinkan pemakaian bendera berwarna pelangi dan topi ember untuk masuk ke dalam stadion dalam pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 antara Wales vs Iran.
Dalam artian tak ada lagi larangan bagi bendera pelangi di stadion untuk pertandingan Piala Dunia putaran berikutnya.
Boleh jadi saat ini peraturan tersebut telah diizinkan lantaran Qatar ingin menghormati tradisi dari suporter Wales.
Melansir dari laporan Independet Jumat (25/11/2022) Qatar pun telah memberikan jaminan kepada badan pengatur tentang masalah tersebut setelah serangkaian insiden yang memuncak terkait kapten dari tujuh federasi UEFA tidak mengenakan ban kapten One Love.
Sebagai informasi warna pelangi telah menjadi salah satu titik ketegangan selama di turnamen empat tahunan ini.
Hal itu terjadi lantaran banyaknya pemain, ofisial, dan penggemar yang ingin menunjukkan solidaritas terhadap komunitas LGBT atas hukum dan budaya Qatar seputar homoseksualitas.
Namun sang tuang rumah, Qatar bertentangan dengan hal itu.
Konfirmasi FIFA tersebut juga dikabarkan oleh Asosiasi Sepak Bola Wales dalam akun media sosial Twitternya.

“Menanggapi FAW, FIFA telah mengkonfirmasi bahwa penggemar dengan bucket hats Rainbow Wall dan bendera pelangi akana diizinkan masuk ke stadion untuk @Cymru pertandingan melawan Iran pada hari Jumat. Semua venue Piala Dunia telah dihubungi dan diinstruksikan untuk mengikuti aturan & regulasi yang disepakati,” tulis akun Twitter @FAWales, Kamis (24/11/2022).
Diketahui sendiri menjadi salah satu negara dari tujuh negara yang berkomitmen dalam mengenakan ban kapten pelangi. Hal tersebut dilakukan untuk bentuk solidaritas yang dijalin bagi komunitas LGBT+.
Pelatih Wales Robert Page pun sempat mengecam FIFA karena akan menghukum pemain jika menggunakan ban kapten pelangi untuk kampanye LGBT di Piala Dunia 2022.
Nah, bagaimana menurutmu?
(Bangkapos.com/Vigestha Repit)