Helikopter Polri Hilang Kontak
Temuan Puing Helikopter yang Jatuh di Perairan Belitung Timur Dibawa ke Jakarta untuk Identifikasi
Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian terhadap helikopter milik polri yang jatuh di Perairan Belitung Timur, pada Minggu (27/11/20220) kemarin.
Penulis: Disa Aryandi | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM -- Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian terhadap helikopter milik polri yang jatuh di Perairan Belitung Timur, Provinsi Kepuluaun Bangka Belitung, pada Minggu (27/11/20220) kemarin.
Saat ini sudah memasuki hari kelima pencarian terhadap helikopter dan pilot Helikopter NBO-105/P-1103 AKP Arif Rahman yang belum ditemukan hingga kini.
Menurut Ketua Pelaksana SAR Helikopter NBO-105/P-1103 Kombes Pol Drs Hendrawan penemun serpihan helikopter tersebut sekarang ini sudah mencapai 35 item.
Puluhan item, mulai dari serpihan body helikopter hingga tas pribadi diduga milik kru helikopter.
"Kemarin (Rabu) terkumpul 14 item, ya ditambah 21 item sebelumnya," kata Hendrawan kepada Posbelitung.co, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Kisah Haru Korban Helikopter Polri Jatuh di Belitung, Lambai Tangan Terakhir dan Ada yang Baru Nikah
Baca juga: Kapal MV Serasi I Alami Kecelakaan di Perairan Selat Bangka, 17 Kru Berhasil Selamat
Puluhan item barang temuan itu, rencana akan dibawa ke Jakarta untuk keperluan identifikasi dan investigasi.
"Investigasi ini diperlukan untuk mengetahui penyebab pesawat tersebut bisa jatuh ke laut karena apa," ucapnya.
Sedangkan untuk jenazah Aipda Joko Mudo, hingga kini masih berada di RSUD Muhammad Zein Belitung Timur.
Belum bisa dipastikan pengiriman jenazah tersebut ke Jakarta.
"Kami masih menunggu dokkes selesai melakukan identifikasi. Begitu selesai akan langsung dikirim ke Jakarta. Tapi sekarang fokus pencarian pilot helikopter dulu (AKP Arif Rahman Saleh)," bebernya.
Garap Tujuh Sektor
Tim SAR Gabungan pencarian Helikopter NBO-105/P-1103 di Perairan Belitung Timur, Kamis (1/12/2022) masih terus melakukan pencarian.
Operasi SAR hari kelima ini, menggarap tujuh sektor yang telah ditentukan.
Tujuh sektor tersebut secara keseluruhan memiliki luasan 30 mil laut.
Armada yang diturunkan pada operasi SAR, lima kapal Polri, empat kapal dari unsur TNI-AL, kapal Dinas Perhubungan, dan tiga speed boat serta Helikopter.
"Hari ini masih sama rencana seperti kemarin. Pencarian tetap melalui penyisiran dan pengamatan melalui pengindaraan bawah laut," kata Ketua Pelaksana SAR Helikopter NBO-105/P-1103 Kombes Pol Drs Hendrawan kepada Posbelitung.co, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Lima Pemuda di Bangka Selatan Nekat Bobol Sekolah, Tiga Pelaku Masih di Bawah Umur
Pengamatan melalui pengindaraan bawah laut, mengandalkan KRI Spica 934. Kapal TNI-AL ini menjadi salah satu kapal yang diandalkan dalam operasi SAR, lantaran memiliki teknologi sonar atau deteksi benda logam di bawah laut.
Sonar yang ada di KRI Spica tersebut bisa mendeteksi benda-benda logam yang ada di bawah laut.
Apalagi teknologi sonar itu memiliki jangkauan sangat luas, mencapai lima nautical mile.
Sehingga cukup mempermudah dari segi jangkauan pencarian. Khusus untuk KRI Spica, sistem pencariannya pada tahap pertama bergerak ataupun memantau di area yang telah ditentukan.
"Jika sudah melakukan pemantauan di daerah tersebut, dan tidak menemukan hasil apapun, maka akan berpindah ke area lain," kata Hendrawan.
Helikopter NBO-105/P-1103 itu jatuh di perairan Belitung Timur pada, Minggu (27/11/2022). Di dalam Helikopter tersebut ada empat kru, yaitu Bripda Muhammad Khoirul Anam, Briptu Muhammad Lasminto, Aipda Joko Mudo.
Khusus untuk tiga kru Helikopter tersebut kini sudah ditemukan. Sedangkan pilot Helikopter, AKP Arif Rahman Saleh hingga kini masih dilakukan pencarian.
(Posbelitung.co/Disa Aryandi)