Helikopter Polri Hilang Kontak

Jasad Pilot Diduga Masih Dalam Badan Helikopter, Pencarian Berlanjut dengan Tim Lebih Kecil

Kabid Humas Polda Babel Kombes Pol Maladi menyampaikan informasi terkini mengenai perkembangan pencarian Helikopter NBO 105/P-1103.

Penulis: Riki Pratama | Editor: Novita
Bangkapos.com/Riki Pratama
Kabid Humas Polda Bangka Belitung, Kombes Pol Maladi 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Jasad Pilot Helikopter NBO 105/P-1103 milik Polairud Baharkam Polri Capt Pilot AKP Arif Rahman Saleh belum juga ditemukan.

Pencarian telah memasuki hari ke-11 sejak jatuhnya Helikopter NBO-105/P-1103 di perairan Bukulimau, Kabupaten Belitung Timur pada Minggu (27/11/2022) lalu.

Jasad tiga dari empat kru telah ditemukan, yakni Copilot Briptu Lasminto, Mekanik Teknis Aipda Joko Mudo dan Mekanik Teknis Bripda Khoirul Anam.

Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Yan Sultra melalui Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Pol Maladi menyampaikan informasi terkini mengenai perkembangan pencarian helikopter.

"Kami terima bahwa pada hari Selasa, 6 Desember 2022 pada pukul 16.00 WIB, telah dilaksanakan apel penutupan pelaksanaan pencarian Helikopter NBO 105/P-1103 bertempat di Pelabuhan ASDP Manggar," kata Kabid Humas Kombes Pol Maladi kepada Bangkapos.com di tempat kerjanya, Rabu (7/12/2022).

Apel penutupan operasi SAR pencarian Helikopter NBO 105/P-1103 dipimpin langsung Plt Dir Pol Udara Baharkam Polri Kombespol Raden Hendrawan dan diikuti Karo Ops, Dir Polairud Polda Babel, serta Kakansar Provinsi Babel.

"Kami sampaikan bahwa untuk diketahui, pencarian masih tetap berlanjut sampai tanggal 18 Desember 2022. Namun dari yang skala besar gabungan atau nasional, diperkecil menjadi gabungan di kabupaten, yang artinya dipegang kendali oleh Polda dan Polres. Dengan tetap memonitor dari pusat," jelasnya.

Ia menambahkan, selama pelaksanaan pencarian sejumlah kendala ditemui, seperti titik koordinat lost contact helikopter yang tidak terdata dengan pasti sehingga mempersulit operasi SAR.

"Kemudian terjadinya perubahan cuaca yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pencarian atau penyelaman, sehingga kapal kembali ke dermaga. Alat yang digunakan untuk melakukan pencarian di bawah laut atau sonar hanya dimiliki oleh KRI," imbuhnya.

"Arus pergerakan air dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga proses penyisiran dilakukan pada waktu air laut pasang dan jaringan komunikasi untuk mendukung operasi SAR hanya menggunakan jaringan komunikasi terbatas," lanjutnya.

Maladi mengatakan, berkaitan evaluasi, pencarian telah menggunakan beberapa metode pencarian.

"Metode pencarian di atas permukaan, metode pencarian di atas permukaan menggunakan 20 unit kapal dari Tim SAR Gabungan dan menggerakkan kapal nelayan di wilayah Belitung Timur dengan coverage area (area jangkauan, red) sekitar 97 persen. Kendala yang dihadapi hanya cuaca hujan di siang hari, yang mengurangi pantauan atas permukaan dengan visibility (jarak pandang, red) yang rendah," kata Maladi.

Pilot Diduga Masih Dalam Badan Helikopter

Pada kesempatan tersebut, Maladi juga mengatakan, dugaan satu target pencarian yakni pilot helikopter, diduga masih berada di dalam badan helikopter.

"Dimensi target badan helikopter sangat kecil dengan luas area dugaan datum cukup luas. Banyak menemukan suspect yang menonjol sesuai dengan dimensi target. Namun setelah diperiksa, tim penyelam hanya menemukan batu karang," kata Maladi.

Selanjutnya, kata Maladi, dari hasil evaluasi bahwa nilai intensitas atau desibel (db) bahan helikopter berupa aluminium alloy sebanding atau mendekati nilai intensitas batu karang.

"Sehingga penggunaan magnetometer kurang efektif, karena sebagian besar bodi mengandung aluminium alloy," ucapnya.

Ia menegaskan, proses pencarian sudah dilaksanakan maksimal menggunakan berbagai metode untuk menemukan target.

"Selanjutnya, diusulkan dihentikan untuk dilaksanakan pemantauan wilayah setempat oleh Polres Belitung Timur dan Pos SAR Belitung Timur, serta potensi instansi terkait di wilayah Beltim. Apabila ada informasi target ditemukan, maka operasi SAR dapat dibuka kembali," terangnya.

Di akhir keterangannya, Kabid Humas menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Tim Gabungan SAR, baik dari intansi Polri maupun tim Angkatan Laut yang sangat membantu dalam misi pencarian pengindraan di bawah laut.

"Membantu mengidentifikasi posisi korban yang ingin kita temukan. Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada rekan-rekan di luar intansi yang terlibat dalam andil pencarian ini, atas kerja sama dan dedikasi dengan upaya yang bersama-sama dilakukan," ucapnya. (Bangkapos.com/Riki Pratama)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved