Human Interest Story

Dessy Rela Tak Beli Baju Baru Demi Biaya Memelihara Puluhan Kucing Liar dan Terlantar

Tidak banyak orang seperti Dessy (33) yang menjadi penyayang  binatang.

Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Sepri Sumartono
Dessy, warga Jalan Air Nangka II Kelurahan Keramat, Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinangmemelihara yang memelihara 30 kucing berbagai jenis. 

Meskipun tidak bekerja, Dessy mengatakan lebih memilih menggunakan uangnya untuk keperluan kucing ketimbang kebutuhan pribadi seperti beli baju baru.

"Kalau itu saya lebih pilih pakai uang untuk kucing daripada beli baju baru," kata berambut tebal keriting tersebut.

Rasa sayang Dessy kepada kucing tidak hanya sebatas itu saja. 

Dia pernah menolak ajakan kedua orang tuanya liburan ke Jakarta daripada harus berpisah dengan tiga puluh peliharaannya itu.

"Kalau saya pergi jalan-jalan ke Jakarta, nanti siapa mengurus kucingnya, saya tidak tega, kasihan," ujarnya.

Dessy bercerita, awal mula dia sangat menyayangi kucing karena pernah melihat seekor kucing liar tertabrak kendaraan bermotor dan kakinya patah.

Bermula kecelakaan itu, Dessy merasa sedih dan langsung berinisiatif mengambil kucing tersebut lalu mengurut kakinya yang patah hingga sembuh.

"Sebab itu lah saya mulai sayang dan tidak tegaan sama kucing" ungkapnya.

Baca juga: Kapolda Bangka Belitung Pastikan Stok Sembako dan BBM Aman Jelang Nataru, Waspadai Cuaca Ekstrem

Baca juga: Bawaslu Bangka Belitung Imbau Masyarakat Hindari Money Politic, akan Terbuka Terima Laporan

Dessy mengaku terkadang saat ada kucing yang sakit dan dibawa berobat ke dokter hewan, dia terpaksa berutang dan menyicil.

Pengamatan Bangkapos.com, Dessy memiliki sekitar 11 kandang kucing di rumahnya.

Kandang-kandang tersebut ada yang menyatu dengan rumah tempat tinggalnya dan ada juga yang terpisah.

Dessy memilih untuk tinggal berdua bersama sang nenek dan memelihara kucing di pinggiran sungai ketimbang bersama orang tuanya yang merupakan pensiunan PNS.

"Rumah orang tua tidak ada lahan untuk kandang kucing dan letaknya dekat jalan besar, saya takut kucingnya terlindas kendaraan," katanya.

"Di belakang rumah banyak makam kucing. Kalau aku lebih baik ditanam kucing yang mati. Karena tidak tega kalau buang bangkai kucing," ungkap Dessy.

Dessy mengaku kerap melihat kemunculan buaya di belakang rumah neneknya tersebut karena dekat sungai.

Dia khawatir, kucing-kucing pelirahaannya dimangsa oleh hewan predator tersebut.

"Saya pernah lihat dua ekor buaya berjemur di pinggir kolong," kata Dessy.

(Bangkapos.com/Sepri Sumartono)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved