Jamur Cordyceps, Obat Herbal yang Dianggap China Lebih Mahal dari Emas

Istilah Cordyceps diciptakan dari kata Latin yang berarti tongkat dan kepala, warnanya cokelat dan panjangnya bisa mencapai dua inci. Jamur ini dapat

freepik
Ilustrasi jamur 

BANGKAPOS.COM -- Jamur Cordyceps atau dengan nama ilmiah Cordyceps Sinensis kini dianggap lebih mahal dari emas di ChIna.

Adapun obat tradisional China yang terkenal telah digunakan selama berabad-abad ini untuk mengobati banyak penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.

Obat herbal ini tampaknya menjadi 'target' dari upaya tentara China yang dilakukan baru-baru ini untuk masuk ke wilayah India.

Dikutip dari laman www.jagranjosh.com, Rabu (28/12/2022), di China, Cordyceps dianggap lebih mahal daripada emas.

Meskipun para ahli tetap skeptis tentang manfaat kesehatannya, permintaan terhadap obat herbal ini tetap tinggi di kalangan warga China yang menggunakannya untuk mengobati segala penyakit, mulai dari gangguan ginjal hingga impotensi.

Baca juga: Siapa Fajar Sadboy, Remaja yang Viral Usai Menangis Gegara Cewek, Kini Bikin Denny Cagur Gemas

Baca juga: Video Bos Aniaya Anak Kandung Viral, Diduga Ingin Ajak Eks Istri Damai, Terus Telepon dan Kirim SMS

Baca juga: Heboh Jabodetabek Hari Ini Dilanda Badai Dahsyat, Begini Penjelasan dan Prakiraan Cuaca Menurut BMKG

Saat ini hanya sedikit atau tidak ada penelitian tentang efek yang dapat ditimbulkan jamur ini pada manusia, karena tidak ada konsensus tentang dosis yang harus digunakan orang untuk memperoleh potensi manfaat kesehatannya atau seberapa amannya obat herbal ini.

Lalu apa itu Jamur Cordyceps?

Cordyceps, dengan nama ilmiah Cordyceps Sinensis merupakan kombinasi unik dari ulat dan jamur.

Menurut Pusat Komunikasi Strategis Indo-Pasifik (IPSC), dikenal sebagai jamur ulat atau Emas Himalaya, Cordyceps merupakan obat herbal yang mahal.

Istilah Cordyceps diciptakan dari kata Latin yang berarti tongkat dan kepala, warnanya cokelat dan panjangnya bisa mencapai dua inci.

Jamur ini dapat mengkonsumsi lebih dari 90 persen serangga yang terinfeksi karena bersifat parasit.

Cordyceps pun memiliki berat sekitar 300 hingga 500 mg.

Di mana jamur ini dapat ditemukan?

Jamur ini terutama ditemukan di Himalaya India dan di ketinggian yang lebih tinggi dari dataran tinggi Qinghai-Tibet di China barat daya.

Baca juga: Alasan Harus Beli Hp Samsung M53 5G, Series M Terbaik, Kamera Utama 108MP, Performa Super Prima

Baca juga: Viral Kisah Anjas yang Gagal Menikah Gegara Kurang Rp 700 Ribu, Mahar Langsung Dibelikan Nmax

Baca juga: Biaya Buka Usaha Pertashop di Wilayah Bangka Belitung, Cuma Segini Modal yang Perlu Disiapkan

Cordyceps juga ditemukan di ketinggian di atas 4 500 m di Sikkim.

Tidak hanya itu, bagian lain dari India, Nepal dan Bhutan juga merupakan rumah bagi jamur ini.

Apa Manfaat Cordyceps ?

Cordyceps diyakini memiliki manfaat seperti meningkatkan kinerja latihan, meningkatkan imunitas, mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung hingga menurunkan gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

Meskipun ahli kesehatan masih belum yakin tentang manfaatnya, para ilmuwan tampaknya tidak dapat mengabaikan potensi cordycepin molekul bioaktif yang ditemukan dalam Cordyceps.

Menurut mereka, itu memiliki potensi terapeutik yang besar dan suatu hari dapat diubah menjadi pengobatan antivirus dan anti kanker baru yang efektif.

Mengapa jamur ini sangat mahal di China?

Karena permintaannya yang tinggi, pasar internasional dapat mengambil Rs 65 lakh, ini mengindikasikan bahwa Cordyceps lebih mahal dibandingkan emas atau berlian.

Cordyceps memiliki nilai pasar 1.072,50 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada 2022.

Baca juga: Doa Bercermin Sesuai Sunnah Rasulullah, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Baca juga: Tujuh Bacaan Doa Hari Senin Pagi dan Keutamannya, Agar Dapat Keberkahan dan Pertolongan

Baca juga: Bacaan Doa Penghapus Dosa Lengkap dengan Artinya, Termasuk Doa Taubat

Baca juga: Doa Sapu Jagat Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya, Menghindarkan Diri dari Segala Bentuk Kejelekan

IPSC mengklaim bahwa 'dalam dua tahun terakhir, panen Cordyceps telah berkurang di Qinghai, wilayah penghasil terbesar di China karena jamur semakin langka'.

Pada saat yang sama, permintaan Cordyceps yang sangat berharga telah meningkat tajam dalam dekade terakhir karena kelas menengah China yang baru muncul berusaha untuk menyembuhkan segala sesuatu, mulai dari gangguan ginjal hingga impotensi, meskipun kurangnya bukti ilmiah terkait efektivitasnya.

"Permintaan yang tinggi dan sumber daya yang terbatas telah menyebabkan panen jamur yang berlebihan," kata para ahli.

Sedangkan IPSC menyampaikan bahwa produk turun menjadi 41.200 kg pada 2018 dari 43.500 kg pada tahun sebelumnya, ini menunjukkan adanya penurunan sebanyak 5,2 persen.

"Itu sebagian kecil dari 150.000 kg yang dilaporkan oleh media provinsi untuk tahun 2010 dan 2011," kata IPSC.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved