Berita Pangkalpinang
Waspadai Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun 2022, Tiga Perairan di Bangka Belitung Masuk Kategori Tinggi
Masyarakat harus mewaspadai perubahan kondisi cuaca karena pada akhir tahun identik dengan cuaca buruk.
Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Masyarakat harus mewaspadai perubahan kondisi cuaca karena pada akhir tahun identik dengan cuaca buruk.
Pasalnya di pengujung tahun 2022 ini, disejumlah daerah dilanda cuaca ekstrem mulai dari hujan lebat disertai angin kencang dan petir hingga gelombang laut yang cukup tinggi.
Oleh karena itu kondisi air pasang laut disertai gelombang tinggi menjadi ancaman serius bagi nelayan maupun warga yang berlibur ke pantai.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang, Kurniaji, mengatakan berdasarkann analisa kondisi cuaca dan iklim yang dilakukan, perlu disampaikan beberapa hal penting mengenai prospek cuaca dan iklim wilayah provinsi kepulauan Bangka Belitung sepekan ke depan.
Antara lain, kata Kurniaji, penguatan pergerakan monsoon Asia disertai dengan aktifnya fenomena cold surge (seruak dingin).
Kemudian diperkuat dengan adanya fenomena CENS (Cross Equatorial Northly Surge/Arus Lintas Equatorial) menyebabkan potensi terjadinya cuaca ekstrem berupa curah hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, akan semakin besar pada periode akhir Desember 2022 hingga Dasarian I Januari 2023 (28 Des 2022 - 6 Januari 2023), baik di sisi daratan maupun perairan Kepulauan Bangka Belitung.
"Perlu diwaspadai tingginya potensi curah hujan sedang-lebat yang diprakirakan berlangsung pada periode siang hingga sore hari, dilanjutkan hujan ringan-sedang pada periode malam hingga dini hari di seluruh wilayah Bangka Belitung tanpa terkecuali. Kalau ada kabupaten atau kota yang spesifik, tolong disampaikan sesuai prospek cuacanya," jelas Kurniaji kepada Bangkapos.com, Rabu (28/12/2022).
Tidak hanya di daratan, Kurniaji mengatakan, meningkatnya potensi terjadinya cuaca ekstrem juga berlaku di beberapa wilayah perairan sekitar Bangka Belitung.
Tiga wilayah perairan Bangka Belitung antara lain di Perairan Utara Bangka, Selat Gelasa, dan Selat Karimata, sudah masuk kategori tinggi (2.5 - 3.5 m) dari sisi tinggi gelombang, serta potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang diprakirakan berlangsung pada periode siang-sore hari dan malam hingga dini hari.
"Potensi banjir rob juga semakin besar di akhir tahun 2022, awal hingga pertengahan Januari 2023, karena potensi bertemunya fenomena hujan sedang-lebat dengan periode pasang maksimum di wilayah pesisir sangat tinggi, khususnya pesisir Pulau Bangka (Sungailiat, Belinyu, Mentok dan Toboali), Pesisir Kabupaten Belitung (Tanjungpandan dan Membalong)," ungkapnya.
Kurniaji menyebut, akhir tahun bertepatan dengan puncak penghujan, tentu saja sering dibarengi cuaca yang identik dengan fenomena hujan sedang-lebat dan tidak jarang diikuti oleh angin kencang.
"Ini dikarenakan potensi pembentukan awan-awan konvektif akan semakin besar pada puncak penghujan, terkait dengan pasut, dari seminggu terakhir hingga akhir Desember pasang maksimum diprakirakan masih terjadi pada pagi hari antara pukul 05.00 - 07.00 WIB dengan ketinggian antara 1.6 - 2.5 meter," paparnya.
Untuk itu menurutnya, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan, khususnya potensi genangan atau banjir, banjir rob, puting beliung dan angin kencang.
"Tidak hanya kelompok masyarakat secara umum, kelompok nelayan dan penyelenggara penyeberangan juga perlu memperhatikan imbauan yang telah disampaikan oleh otoritas pelabuhan terkait larangan berlayar pada periode 27 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023 bagi kapal-kapal nelayan dan penyelenggara penyeberangan dengan bobot dan ukuran tertentu, sehingga keselamatan masyarakat yang beraktifitas di daratan maupun perairan tetap terjamin," jelas Kurniaji.
Pihak BMKG juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu memantau informasi terkini dari BMKG, baik informasi prakiraan cuaca harian dan informasi peringatan dini cuaca ekstrem (3 harian dan per 3 jam) dari berbagai kanal informasi yang telah tersedia saat ini khususnya jalur radio, surat kabar, dan seluruh jalur sosial media.
"Serta melalui jalur telepon dan pesan whatsapp ke nomor HP +62 812-7175-692 ketika ada hal-hal penting yang perlu langsung dikonfirmasi oleh kami BMKG Pangkalpinang," kata Kurniaji.
Waspadai Banjir Rob
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Provinsi Bangka Belitung telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob di wilayah pesisir pantai akibat peningkatan kecepatan angin.
Berdasarkan keterangan resmi BPBD Bangka Belitung pasang air laut yang bersamaan dengan peningkatan kecepatan angin telah menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang menyebabkan banjir pesisir.
Kepala BPBD Babel Mikron Antariksa mengatakan, saat ini sudah ada peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengenai hal tersebut.
"Tentu saja Ini kan sudah diprediksi sejak awal, bahwa di bulan Desember menjadi puncaknya cuaca ekstrem dan juga musim hujan, sehingga mengakibatkan angin kencang juga gelombang yang tinggi," kata Mikron.
Mikron mengimbau, kepada masyarakat yang ada di pesisir pantai untuk lebih siaga dan waspada dalam menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem.
"Kepada masyarakat pesisir, tetap waspada serta siaga, apabila curah hujan disertai air pasang cukup tinggi selama 1 jam tidak berhenti. Kami berharap masyarakat sudah siap-siap untuk mengungsi ke daerah yang lebih tinggi. Selamatkan barang-barang yang berharga dan tentunya kami akan menyiapkan tenda-tenda seandainya terjadi hal seperti itu," saran Mikron.
Basarnas Turunkan 68 Personel
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa imbau wisatawan dan nelayan selalu update informasi terkait cuaca ekstrem di penghujung 2022.
"Bagi para nelayan atau wisatawan agar tetap waspada mengupdate terus prakiraan cuaca dari instansi terkait, sehingga benar-benar tahu dan tidak termakan informasi hoax," ujar I Made Oka Astawa, Rabu (28/12/2022).
Bahkan khususnya kepada para nelayan yang sehari-harinya mencari ikan sebagai mata pencarian, I Made Oka berharap para nelayan selalu memperhatikan alat keselamatan.
"Jika memaksa, agar mengutamakan alat keselamatan dan navigasi agar jika terjadi sesuatu hal dapat menginformasikan dan cepat mendapatkan pertolongan," ucapnya.
Lebih lanjut guna mengantisipasi adanya bencana, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang telah mengerahkan 68 personel yang tersebar di Provinsi Bangka Belitung.
Beberapa lokasi strategis pun mulai dari pelabuhan, bandara, dan beberapa tempat wisata menjadi perhatian Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang.
"Untuk mengantisipasi potensi bencana tentunya ada banjir gelombang tinggi, longsor tambang, lalu juga ada potensi kapal tenggelam atau nelayan hilang," katanya.
Tidak hanya di wilayah perairan pihak Basarnas Bangka Belitung juga mengantisipasi terjadinya potensi bencana, terkait kondisi membahayakan manusia dan kecelakaan dengan penanganan khusus seperti korban kecelakaan lalu lintas.
Selain itu untuk Basarnas Bangka Belitung juga memiliki beberapa kantor unit siaga diantara di Muntok, Kabupaten Bangka Selatan, Tanjungpandan, serta Pos Sar yang berada di Kabupaten Belitung Timur.
"Diperkirakan terjadi peningkatan arus penumpang dan mobilitas, masyarakat yang akan melaksanakan aktifitas perjalanan. Dengan bertambahnya aktivitas mobilitas yang tinggi, maka resiko kecelakaan dalam bertransportasi semakin tinggi," ucapnya.
Dari data Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang 1 Januari hingga 11 Desember 2022, total terdapat 33 operasi SAR termasuk 15 kecelakaan kapal.
"Kita juga ada menangani laka pesawat di Belitung baru-baru ini, lalu juga ada 16 operasi kondisi membahayakan manusia dengan 14 korban meninggal dunia diakibatkan karena laka tambang hingga buaya. Untuk keseluruhan jumlah korban total semuanya operasi SAR ada 83 orang, selamat 56 orang, meninggal dunia 24 orang dan dinyatakan hilang tiga orang," ungkapnya.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah/Riki Pratama/Rizky Irianda Pahlevy/Nurhayati)
