Kisah TKW Trenggalek di Taiwan, 6 Tahun Enggak Pulang ke Indonesia Karena Harga Tiket Pesawat Mahal

BANGKAPOS.COM - Tenaga kerja wanita (TKW) asal Trenggalek, Jawa Timur harus menahan diri untuk pulang ke kampung halamannya akhir tahun 2022 kemarin.

Dian rupanya sudah tak pulang kampung selama 6 tahun bekerja di Taiwan.

Ia mengatakan, biaya ongkos yang mahal membuatnya harus betah menghabiskan cuti di negara tempatnya mencari pundi-pundi uang.

Dian, sembari membongkar baju dinginnya mengingat sudah masuk pergantian musim curhat kepada penonton setianya di YouTube.

Ia mengatakan, bosnya sudah menanyakan rencana Dian untuk mengambil cuti akhir tahun.

"Oh iya tadi mbahnya itu nanyain aku pulang ke rumah, jadi itu maksudnya kapan saya cuti ke Indonesia," ujar Dian dikutip dari kanal YouTube-nya.

Sebagai informasi Dian juga menjawab pertanyaan netizen perihal hari liburnya satu hari setiap bulan.

"Jadi saya itu liburnya satu kali sebulan, jadi saya tergantung pak bos (anak majikan) bisanya kapan," ujarnya lagi.

Untuk urusan cuti tahunan, Dian mengaku belum memiliki rencana pulang kampung. 

Perempuan berambut panjang itu mengaku mahalnya tiket pesawat mengurungkan niatnya untuk berkumpul bersama keluarga.

"Kalau sekarang saya belum berpikiran untuk cuti, karena ongkosnya mahal tiket pesawat pulang pergi itu mahal, terus kena pajak hp itu mahal kan hp saya lebih dari satu, nanti bisa mengeluarkan banyak uang, jadi saya belum pernah pulang ke Indonesia belakangan ini," jelas Dian.

Dian membeberkan, ia mendapat "bisikan" besaran biaya yang diperlukan untuk pulang pergi dari Taiwan ke Indonesia.

"Kata temen saya yang baru pulang itu habis buat ongkos aja Rp 30 juta pulang pergi itu belum diitung oleh-oleh ngasih uang ke ponakan-ponakan," ungkapnya.

Dian pun mengaku lebih memilih uang tersebut disimpan dan diberikana kepada keluarga daripada harus dihabiskan untuk pulang kampung.

"Jadi mending uangnya dikirim ke Indonesia saja, belum ada pikiran untuk cuti," ungkap Dian.

Pilih habiskan cuti bersama pacar di Taipei

Dian mengaku, sedang memilih baju dingin yang akan ia pakai esok hari. Baju itu sudah lebih dulu dipilihnya agar besok bisa berangkat tanpa membangungkan majikannya.

"Jadi ini malam-malam saya siapin dulu baju yang mau dipakai besok, biar Mbah enggak kebangun gara-gara bunyi lemari, saya besok perginya pagi-pagi," jelas Dian.

Di samping itu, Dian juga bercerita tentang perbedaan waktu cuti yang ia alami di majikan lama dan sekarang. 

Saat masih bekerja di majikan lama, Dian mengaku bisa cuti kapan saja, karena yang menjaga ada banyak.

"Kalau yang lama itu kan anak-anaknya udah pada pensiun semua, jadi saya bebas kapanpun bisa ambil cuti," ungkap Dian.

Di majikannya saat ini, Dian memang harus kompromi terlebih dahulu mengenai jadwal. Hal itu dilakukan agar anak dan menantu majikannya bisa bergantian datang.

Dian pun pagi-pagi sudah dijemput oleh pacarnya. Naik sepeda motor, keduanya melenggang di jalanan Taipei, Taiwan.

Perempuan berambut panjang itu singgah ke jualan gorengan untuk membeli tempe mendoan.

(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)