Herman Mudji Susanto, Mantan Suami Bu Eny atau Ayah Tiko Dikabarkan Sudah Meninggal Dunia Pada 2015

Sebuah video viral menyebut bahwa Herman Mudji Susanto, ayah Tiko atau mantan suami Bu Eny, sudah meninggal dunia pada 2015 silam.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
YouTube/Bang brew Tv
Sebuah video viral menyebut bahwa Herman Mudji Susanto, ayah Tiko atau mantan suami Bu Eny, sudah meninggal dunia pada 2015 silam. 

BANGKAPOS.COM - Kisah Bu Eny dan anaknya Tiko viral karena tinggal di sebuah rumah mewah yang terbengkalai tanpa listrik dan air yang layak.

Khususnya Bu Eny, yang mengalami gangguan jiwa telah bertahan di rumah mewah itu bertahun-tahun lamanya.

Ia dirawat oleh Tiko.

Kisah ibu dan anak yang awalnya merupakan orang kaya ini awalnya viral di YouTube lalu menyebar dengan cepat di media sosial, dan jadi pemberitaan di mana-mana.

Kehidupan Bu Eny dan Tiko jadi memperhatikan setelah keduanya kehilangan sosok suami sekaligus ayah, Herman Moedji Susanto, pada 2010 silam.

Bu Eny dan Herman Moedji Susanto pisah atau bercerai sejak 2010.

Herman Mudji Susanto disebut telah pergi dari rumah itu ke Madiun.

Sejak itulah hidup Bu Eny dan Tiko berubah menjadi terus memprihatinkan seperti sekarang.

Hidup Tiko dan Bu Eny ini lantas menjadi perhatian YouTuber yang kemudian mulai membantu memperbaiki hidup keduanya.

Bu Eny telah dikirim ke Dinas Sosial untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

Bu Eny diketahui mengalami gangguan jiwa setelah ditinggal oleh suaminya dan berangsur ekonominya menurun.

Kini perlahan mulai terkuak sudah sosok Bu Eny sebenarnya.

Mamas, seorang mantan ART Bu Eny, akhirnya memberikan pernyataan, mengaku pernah bekerja di rumah mewah Bu Eny dan Tiko.

ART tersebut memberikan pengakuannya soal sosok Bu Eny.

Ternyata Bu Eny bukan merupakan wanita biasa.

Dulu Bu Eny adalah wanita yang bekerja di tempat yang baik.

Ibu Tiko dikenal dengan sosok kaya raya yang bergelimang harta.

Ia memiliki nama lengkap Heni Sukaesih memiliki gelar seorang Doktoranda (Dra).

Setelah ditinggal sang suami ibu Eny mengalami depresi gangguan jiwa (ODGJ).

"Saya dulu kerja disini, tetangganya, saya kerja bantu gosok aja," ungkap Mamas mantan ART, seperti dikutip Tribun Jatim dari Tribun Sumsel.

"Saya tahu dari kecilnya Tiko, si ibu kan dulu kaya raya," sambungnya.

Mamas mengatakan selama dirinya berkerja, sosok ibu Eny dikenal baik, suka berbagi dan ramah.

"Baik orangnya, suka berbagi juga, orangnya ramah juga," bebernya.

Tak hanya itu saja, Mamas juga mengaku bahwa ibu Eny memiliki sosok yang royal kepada tetangga.

"Humble, sama tetangga juga, kalau ada acara wah gitu," kata Mamas.

Mamas menceritakan bahwa sejak tahun 2010 suami ibu Eny pergi.

Disitulah dimulainya penderitaan Bu Eny dan Tiko yang terus menurun ekonominya seiring waktu.

"Terus gak lama bapaknya pergi tahun 2010," bebernya.

Mamas menceritakan bahwa mantan suami ibu Eny juga membawa semua barang-barang mewah yang ada di rumah tersebut.

"Barangnya dulu mewah-mewah banget di bawa suaminya," terangnya.

"Barangnya tadinya penuh bagus-bagus banget," sambungnya.

Mamas bercerita, barang mewah itu diambil setelah ayah Tiko bercerai dari Bu Eny.

Rumah tangga tak bisa diselamatkan, ayah Tiko bernama Herman Moedji Susanto membawa semua barang mewah di rumah tersebut.

Ia pun meninggalkan Tiko dan Bu Eny sang mantan istri sendiri di rumah mewah tersebut.

Bahkan diakui warga sekitar jika rumah ibu Eny dinilainya rumah yang bagus berada disana saat itu.

"Paling cakep tadinya rumah ini dibanding rumah yang lain," ungkap warga.

Lebih lanjut, semenjak kepergian mantan suami, ibu Eny menjadi pendiam hingga ekonomi menurun dan semua perabotan dibawa mantan suaminya itu.

"Ibu tiba-tiba jadi pendiam mungkin karena keadaan ekonomi ditinggal bapak perabotannya yang bagus-bagus dibawa bapak saya lihat sih," jelasnya.

Hingga akhirnya ibu Eny mengalami depresi, mantan suaminya itu tak pernah melihat keadaan Tiko.

"Setelah ibu Eny depresi bapak gak pernah kesini nengok Tiko, saudaranya juga gak pernah," terangnya.

"Padahal ibu pendidikannya jelas kan." pungkasnya.

Tinggal di rumah mewah belasan tahun, Tiko pasrah saat listrik dan air di rumahnya dicabut.

Guna kehidupan sehari-hari, Tiko mengandalkan air dari hujan dan bantuan tetangga.

Tiko yang kini sudah berusia 23 tahun pun telah bekerja meski masih serabutan.

"Saya kerja, saya kan kerja, saya ngasih uang ke mama, kalau untuk belanja mama bisa, tapi kalau ngobrol enggak bisa, semua dianggap musuh," kata Tiko.

Lebih lanjut, Tiko mengaku bahwa tidak ada satupun saudara yang menolongnya dan Ibu Eny.

Namun beberapa tahun lalu, sempat ada kerabat yang datang ke rumahnya.

Kala itu, Tiko tak ada di rumah dan hanya mendengarnya dari tetangga saja.

"Sejak papa pergi, saudara lost contact semua, tapi belum lama ini 2019 satu mobil datang, nopol W Sidoarjo. Kemungkinan iya (ada saudara). Papa dan Mama itu dari Malang sama Magetan. Papa sejak cerai pisah itu pulang ke Madiun. Enggak tahu pulang kenapa, katanya ke anak-anaknya, mungkin mama istri kedua," ungkap Tiko.

Mengurus sang ibu di rumah mewah tanpa fasilitas, Tiko terus berjuang.

Pekerjaan Orang Tua Tiko

Herman Mudji Susanto diketahui menceraikan Bu Eny pada 2011 silam.

Sehingga hal tersebut membuat Herman Mudji Susanto memutuskan untuk pindah ke Madiun.

Saat itu, ayah Tiko tak meninggalkan apapun dan malah membawa seisi rumah sehingga ekonomi Ibu Eny dan Tiko menurun.

Hal tersebut lah yang membuat Ibu Eny berubah menjadi pendiam.

Seingat Tiko, sang ayah berusia 80-an saat bercerai dengan ibunda ketika dirinya masih kecil.

Herman Mudji Susanto beserta Ibu Eny dan Tiko diketahui dahulunya bergelimang harta.

Adapun beberapa tetangga yang menyebut jika sosok ayah Tiko memiliki wajah mirip dengan presiden ke RI yakni Pak Harto.

Tetangga tersebut bahkan mengungkap jika ayah Tiko seorang mantan pejabat.

Herman Mudji Susanto adalah seorang pejabat di salah satu instansi Kementrian Keuangan RI.

Sementara itu, Ibu Eny sendiri bekerja satu kantor dengan Herman Moedji Susanto.

Hal ini diungkap Tiko, anak semata wayang yang selama 11 tahun merawat Ibu Eny.

Kata Tiko, sang ibu dulunya pernah bekerja di sebuah perusahan dan menempati posisi di departemen keuangan.

Dikabarkan Sudah Meninggal Dunia

Belakangan Ayah Tiko, Herman Mudji Susanto dikabarkan sudah meningal dunia.

Kabar yang belum diketahui pasti kebenarannya ini berasal dari video viral.

Video itu memperlihatkan sebauh makam yang dinarasikan sebagai makam ayah Tiko.

Ayah Tiko dinarasikan sudah meninggal dunia pada 2015 lalu.

“Akhirnya ayah Tiko sudah ditemukan,” tulis caption video yang diunggah Instagram @lambegosiip Kamis (5/1/2023)

Video memperlihatkan batu nisan berwarna hitam dengan tulisan emas.

Di sana tertulis informasi bahwa  P. Muji Santoso wafat pada Sabtu Pon, 18 Juli 2015.

Video mengenai makam diduga ayah Tiko ini disandingkan dengan potret keduanya di masa lalu.

Persisnya saat Tiko masih kecil dan berada di gendongan ayahnya.

Ditampilkan pula ayah Tiko bersama bu Eny mengenakan pakaian berwarna merah.

Hanya saja, nama di nisan yang tertulis adalah P Muji Santoso, bukan Herman Mudji Susanto seperti penjelasan Tiko pada kanal YouTube Bang Brew Tv mengenai siapa sosok ayahnya ketika ia memperlihatkan foto di album keluarga.

Walau belum diketahui kebenarannya, kabar bahwa Herman Mudji Susanto, ayah Tiko atau mantan suami Bu Eny meninggal dunia pada 2015 ini sudah viral di media sosial.

Belum ada tanggapan Tiko mengenai hal ini. (*/Tribun Jatim/ Bangkapos.com).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved