Berita Pangkalpinang

12 Kasus Konflik Buaya dengan Manusia di Bangka Belitung, Berikut Datanya

Keganasan buaya di Bangka Belitung kembali menjadi perhatian warga di Provinsi Babel.

Penulis: Rifqi Nugroho |
Dok/Tribunjateng.com
Ilustrasi Buaya 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Keganasan buaya di Bangka Belitung kembali menjadi perhatian warga. Pada bulan ini saja, Januari 2023, predator itu sudah menyebabkan dua korban jiwa.

Kejadian terbaru terjadi di Sungai Celau, Dusun Pangkalraya, Kelurahan Sungaiselan, Kecamatan Sungaiselan, Bangka Tengah (Bateng).

Kepala Resor Konservasi Eksitu Wilayah XVII BKSDA Sumatera Selatan, Ahmad Fadhli, menyebutkan, ada 12 kasus konflik buaya dan manusia sejak  awal 2022 hingga Januari 2023 ini.

Berikut data konflik satwa (Buaya Muara) dengan Manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Tahun 2022 Lingkup Wilayah Kerja Balai KSDA Sumatera Selatan sebagai berikut:

- Februari: 1 Kasus, TKP di Desa Jurung Kecamatan Merawang Kab. Bangka
- Maret: 1 Kasus, TKP di Pasir Putih Kec. Rangkui Kota Pangkalpinang
- Mei: 1 Kasus, TKP di Desa Bangka Kota Kec. Simpang RImba Kab. Bangka Selatan
- Juni: 1 Kasus, TKP di Desa Sebagin Kec. Simpang RImba Kab. Bangka Selatan
- Agustus: 1 Kasus, TKP di Desa Riding Panjang Merawang Bangka
- September: 2 Kasus, TKP di Desa Sekar Biru Kec. Parittiga Kab. Bangka Barat
- Oktober: 1 Kasus, TKP di Desa Cengkong Abang Kabupaten Bangka
- November: 2 Kasus, TKP di Desa Sempan Bangka dan Desa Semulut Kab, Bangka Barat

Sedangkan pada Bulan Januari 2023 hingga saat ini, sudah terjadi dua kasus yang juga memakan korban jiwa.

"Memasuki tahun ini setidaknya, sudah ada dua kasus. Kasus pertama terjadi di kecamatan Mendobarat, Bangka dan kasus kedua terjadi Kecamatan Sungaiselan Bangka Tengah," kata Ahmad saat dihubungi Bangkapos.com, Jumat (13/1/2023).

Berdasarkan data tersebut setidaknya buaya telah menyebabkan lima korban meninggal dunia sedangkan empat orang mengalami luka.

"Rincian konflik itu, korban meninggal lima orang dan empat orang mengalami luka. Selain itu sebanyak empat ekor berhasil dievakuasi dan empat satwa mati," ujarnya.

Tim BKSDA telah melakukan evakuasi terhadap satwa, dan juga sosialisasi beserta himbauan kepada masyarakat. 

"Selain melakukan evakuasi terhadap satwa, tim juga melakukan upaya pencegahan melalui sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat terkait Satwa liar. Untuk tidak boleh ditangkap, dipelihara, diperniagakan dan dibunuh. Ke depannya tim terus melakukan komunikasi dengan pihak desa terkait," tegasnya.(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved