Berita Kriminal

Perkara Asusila Anak di Bangka Tengah Cukup Menonjol, Pelaku Orang Terdekat Korban

Penanganan perkara asusila di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menjadi atensi dan fokus tersendiri bagi aparat penegak hukum dan stakeholder terkait.

Penulis: Arya Bima Mahendra |
bangkapos.com
Kepala Kejaksaan Negeri Bangka Tengah, Syamsuardi. (Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra) 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Penanganan perkara asusila di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menjadi atensi dan fokus tersendiri bagi aparat penegak hukum dan stakeholder terkait.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bangka Tengah, Syamsuardi menyebutkan, berdasarkan fakta yang ada, perkara perlindungan anak atau tindakan asusila di Bangka Tengah terbilang cukup menonjol.

"Mungkin ada 2-3 perkara dalam sebulannya dari rata-rata perkara yang berjumlah 10-12 perkara," kata Syamsuardi, Rabu (25/1/2023).

Kata dia, dalam hal penegakan hukum, pihaknya tetap melakukan hal tersebut, termasuk menjatuhi pelaku menggunakan hukuman yang relatif tinggi.

Akan tetapi, hal tersebut tidak juga memberikan dampak yang signifikan untuk membuat para pelaku tersebut jera. "Dalam hal ini, maka itu menjadi kewajiban bagi kita bersama," jelasnya.

Pasalnya menurut dia, proses penegakan hukum saja tidak cukup dan harus dibarengi dengan edukasi yang dilakukan oleh stakeholder terkait.

"Tujuannya untuk memberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat, baik dari segi hukum, agama dan adat istiadat yang berlaku di wilayah kita," tambahnya.

Hal itu menjadi tanggung-jawab bersama, karena jika hal tersebut ditanggulangi secara baik, maka akan jadi sangat menghawatirkan ke depannya.

"Apalagi kalau korbannya kaum wanita dan anak-anak. Kita tau, korban perkara ini sangat terdampak secara psikologis terhadap perkembangannya," katanya.

Dia menegaskan, tidak sedikit kasus yang terjadi di Bangka Tengah ini pelakunya adalah orang-orang terdekat korban. "Ada yang orangtuanya sendiri, ada yang pamannya dan ada yang tetangganya," ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya pun kerap kali mengimbau aparat-aparat yang ada di tingkat desa serta tokoh masyarakat, tokoh agama dan lain sebagainya untuk saling mengingatkan.

"Itu supaya kita saling mengingatkan satu sama lain agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Sugianto mengatakan bahwa permasalahan perlindungan perempuan dan anak menjadi salah satu tupoksi dari Pemkab Bateng.

"Betapa pentingnya sebuah keluarga, karena dari kasus-kasus yang terungkap, ada yang pelakunya adalah keluarga terdekat," ucap Sugianto.

Yang jelas Pemkab Bangka Tengah, terutama bupati secara langsung pada setiap kegiatan Safari Jumat selalu menekankan pentingnya peran orang tua dalam melindungi anak dan keluarga.

Kemudian, di tataran desa/kelurahan, pihaknya juga terus menekankan akan pentingnya masalah perlindungan perempuan dan anak.

"Sehingga, langkah preventif untuk menangani permasalahan perlindungan perempuan dan anak ini menjadi prioritas," jelasnya.

Sebagai Kabupaten Layak Anak, Sugianto berharap permasalahan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Bangka Tengah.

"Tapi ini kan terkait dengan perilaku-perilaku individu. Nah itulah yang harus kita cegah dan menjadi fokus kami di 2023 ini," ujarnya. (Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

 

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved