Timsel Calon Komisioner KPU Babel Dapat Sorotan, Davitri Harap Bukan Hanya Bagi-Bagi Jabatan

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Berdasarkan surat keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nomor 47 tahun 2023, tentang Penetapan Keanggotaan Tim Seleksi Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum, telah terbentuk Tim seleksi (Timsel) Komisioner KPU Provinsi Bangka Belitung (Babel) periode 2023-2028.

Tim seleksi calon komisioner KPU Babel berjumlah lima orang yaitu,Andika Saputra (Ketua PP Muhammadiyah Babel), Iskandar (Dosen IAIN SAS Babel), Derita Prapti (Dosen UBB/Fatayat NU), Basit Cinda (Ketua KAHMI Babel), dan Suparta.

Terpilihnya lima anggota timsel calon anggota KPU Babel yang berlatar belakang ormas, mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak.

Menanggapi adanya kemungkinan, timsel ini akan mengakomodir calon anggota KPU dari organisasi tertentu, Ketua KPU Babel , Davitri, menegaskan, petugas penyelenggara pemilu bukan soal berbagi jabatan.

"Saya pribadi kurang paham soal itu, memang tidak dipungkiri berasal dari organisasi masa atau ormas tertentu. Tapi yang perlu digaris bawahi, dalam hal ini petugas penyelenggara pemilu, bukan soal berbagi jatah jabatan organisasi tertentu," kata Davitri kepada Bangkapos.com, Selasa (31/1/2023).

Davitri juga mengatakan, untuk itu semua kalangan juga harus melakukan pengawasan dalam proses seleksi Komisioner KPU Babel tersebut.

"Dalam pelaksanaan seleksi itu, kita semua harus melakukan pengawasan. Mari kita secara bersama-sama melakukan pengawasan, baik dari teman-teman media, akademisi dan juga masyarakat," tambahnya.

Selain itu, dirinya juga menyampaikan, apabila ada yang memberikan kritik ataupun ataupun anggapan miring, merupakan hal yang wajar dan juga hak setiap individu.

"Kalau ada yang mengkritik ataupun memiliki asumsi, itu kan hak individu. Balik lagi soal kita harus mengawal atau mengawasi bersama-sama" ungkap Davitri.

Terakhir, Ketua KPU Babel periode 2018-2023 itu juga berharap, timsel dapat bekerja profesional dan bebas dari kepentingan dalam seleksi yang dilakukan.

"Harapan kita bisa memilih calon-calon anggota KPU yang berkualitas dan sesuai ketentuan tidak hanya dilihat dari organisasinya. Karena dilihat lagi, dari profesinya empat diantaranya ASN (Aparat Sipil Negara --red) dan satu kalangan profesional dan independen," tutupnya.

(Bangkapos.com / Rifqi Nugroho)